Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Level Startup Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn

Kompas.com - 04/01/2022, 11:31 WIB
Soffya Ranti,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber TechCrunch

KOMPAS.com - Seiring berkembangnya ekonomi digital di Indonesia jumlah perusahaan rintisan atau startup juga semakin tumbuh dan berkembang. Menurut situs Startup Ranking, Indonesia memiliki lebih dari 2.000 startup. 

Jumlah itu kemungkinan terus bertambah. Tak hanya sekadar tumbuh dan bermunculan startup baru, Indonesia juga memiliki sejumlah startup yang cukup mentereng, dilihat dari nilai valuasinya.

Adapun startup tersebut memiliki gelar sebagai unicorn hingga decacorn. Baru-baru, jumlah startup unicorn di Indonesia bertambah dengan masuknya perusahaan Kopi Kenangan.

Baca juga: Ketambahan Kopi Kenangan, Ini Daftar Startup Unicorn di Indonesia pada 2021

Kopi Kenangan menjadi startup unicorn dalam bidang makanan dan minuman (F&B) setelah mendapat suntikan pendanaan seri C senilai Rp 1,3 triliun.

Dalam dunia perusahaan rintisan sendiri terdapat beberapa istilah yang dikaitkan dengan nilai valuasi perusahaan itu sendiri. Beberapa istilah tersebut adalah unicorn, decacorn dan hectocorn.

Lantas apa perbedaan ketiga istilah tersebut? berikut ini KompasTekno rangkum perbedaan unicorn, decacorn, dan hectocorn.

Baca juga: Daftar Startup yang Didanai Bill dan Melinda Gates, Salah Satunya dari Indonesia

Unicorn

Startup unicorn merupakan istilah yang digunakan untuk industri perusahaan rintisan swasta yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14 triliun).

Adapun istilah ini dipopulerkan pertama kali oleh Aileen Lee yaitu seorang investor perusahaan startup pendiri Cowboy Ventures yang berbasis di Palo Alto, California, Amerika Serikat.

Awal muncul istilah unicorn terdapat dalam artikel yang ditulisnya berjudul “Welcome to The Unicorn Club” yang terbit di Techcrunch November 2013 lalu. Angka valuasi perusahaan unicorn sendiri didasarkan pada investor dan pemodal ventura yang merasa bahwa startup tersebut berpotensi untuk berkembang dalam jangka panjang.

Baca juga: Startup Fintech OY! Indonesia Dapat Suntikan Dana Rp 443 Miliar

Di Indonesia telah memiliki deretan startup unicorn di antaranya adalah Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, J&T Ekspedisi, dan baru-baru ini perusahaan dalam bidang makanan dan minuman yaitu Kopi Kenangan yang baru saja mendapatkan suntikan pendanaan seri C.

Decacorn

Sedangkan Decacorn merupakan level startup di atas unicorn yang memiliki valuasi nilai 10 miliar dollar AS (skeitar Rp 140 triliun)

Beberapa perusahaan decacorn teratas dunia di antaranya adalah Uber, Airbnb, SpaceX, WeWork, Bytedance, Didi Chuxing, JUUL Labs, Stripe, Palantir Technologies dan Lu.com.

Indonesia juga memiliki satu startup berstatus decacorn, yakni perusahaan ride hailing Gojek.  Setelah mendapatkan gelar startup unicorn pertama di Indonesia pada 2016, Gojek Indonesia terus berkembang hingga pada tahun 2019 resmi menyabet gelar startup decacorn pertama di Indonesia

Gojek Indonesia dan Tokopedia pada tahun 2021 kini telah melakukan penggabungan usaha atau merger di bawah payung grup GoTo.

Baca juga: Go-Jek Jadi Startup Decacorn Pertama Indonesia

Hectocorn

Hectocorn merupakan istilah level startup tertinggi yang memiliki valuasi nilai 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.400 triliun).

Beberapa perusahaan teknologi di dunia masuk dalam kategori hectocorn, di antaranya Apple, Google, Facebook, Microsoft, Oracle, dan Cisco.

Biasanya perusahaan yang mampu mencapai level hectacorn hanya mencapai satu sampai tiga perusahaan baru setiap tahunnya dan hanya perusahaan tingkat dunia yang dapat berpotensi menjadi hectacorn.

Pada intinya ketiga istilah startup ini dibedakan berdasarkan nilai valuasi atau kapitalisasinya. Unicorn memiliki nilai valuasi 1 miliar dollar AS, decacorn 10 miliar dollar AS, dan hectacorn senilai 100 miliar dollar AS.

Baca juga: Bukalapak, Startup Unicorn Indonesia Pertama yang Gelar IPO

Angka valuasi tersebut tergantung pada banyaknya pendanaan yang diterima oleh perusahaan startup sehingga semakin banyak pendanaan yang diterima membuat perusahaan startup dinilai memiliki prospek yang bagus untuk menarik investor, sebagaimana dirangkum dari Alpha JWC Ventures, Senin (3/1/2022).

Level Startup Centaurus, Ponies, dan Cockroach

Selain tiga level startup di atas, ada tiga status perusahaan rintisan lain. Di bawah unicorn adalah level startup Centaurus, yakni perusahaan rintisan dengan valuasi sebesar 100 juta dollar (sekitar Rp 1,40 triliun).

Kemudian di bawahnya, ada level Ponies, di mana startup memiliki nilai valuasi sebesar 10 juta dollar AS (sekitar Rp 140 miliar).

Level paling bawah adalah Cockroach alias kecoak. Level ini disematkan pada startup yang memiliki valuasi kecil dan baru saja berdiri. Kendati demikian, startup Cockroach tetap memiliki potensi bisnis yang tidak kalah dengan perusahaan yang ada di level atasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TechCrunch
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com