Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Startup Teknologi Medis Theranos Divonis Bersalah atas Kasus Penipuan

Kompas.com - 05/01/2022, 12:04 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber CNN,BBC

Pada 2013 hingga 2014 lalu, startup asal Silicon Valley tersebut tiba-tiba melejit.

Hal ini dipicu oleh klaim yang Holmes buat, di mana ia mengklaim bahwa perusahaannya menemukan sebuah teknologi yang bisa mendeteksi penyakit berdasarkan beberapa tetes sampel darah yang diambil dari ujung jari tangan.

Berkat klaim ini, Theranos langsung mendapatkan sambutan baik dari para investor besar.

Beberapa di antaranya seperti konglomerat sektor media Rupert Murdoch, pendiri Oracle Larry Ellison, dan para investor besar lainnya.

Baca juga: Startup Unicorn Indonesia Jadi Incaran Investor Asia

Selain itu, Theranos juga berhasil menggandeng perusahaan ritel ternama di AS, Walgreens pada 2013 lalu, untuk menghadirkan pengujian sampel darah secara langsung di sekitar 40 gerai Walgreens di berbagai penjuru AS. 

Dalam waktu beberapa tahun setelah didirikan, valuasi Theranos menyentuh angka 9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 129 triliun pada 2014 lalu. Perusahaan ini pun disebut-sebut sebagai perusahaan yang bakal membawa revolusi di bidang kesehatan. 

Bahkan, karena kesuksesan ini, Holmes sempat dijuluki "perempuan miliarder termuda di dunia" oleh majalah Forbes.

Selain itu, majalah bisnis Inc juga memberikan julukan "The next Steve Jobs" untuk Holmes dan sempat memajang wajahnya di halaman sampul.

Kolaps pada 2018

Kesuksesan Theramos luntur ketika The Wall Street Journal (WSJ) melakukan investigasi pada 2015 lalu.

Dari berita tersebut, sejumlah mitra Theranos, termasuk Walgreens, memutus hubungan kerja sama dengan perusahaan rintisan Holmes.

Selain itu, berbagai lembaga di AS lantas melakukan proses penyelidikan atas perusahaan tersebut, begitu juga para petingginya, termasuk Holmes dan mitranya, Ramesh "Sunny" Balwani.

Berbagai pemutusan mitra kerja sama dan penyelidikan ini berujung pada tumbangnya Theranos pada 2018 lalu. 

Baca juga: Setengah dari Startup di Indonesia Diprediksi Tumbang Gara-gara Corona

Elizabeth Holmes pun harus menjalani proses hukum atas perbuatan yang ia lakukan melalui Theranos.

Adapun proses pengadilan Holmes berlangsung selama kurang lebih empat bulan, mulai dari September 2021 hingga Januari 2022, dan melibatkan sekitar 30 saksi yang dipantau oleh sekitar 12 dewan juri.

Rencananya, rekan Holmes, yaitu Balwani, bakal menjalankan proses peradilan yang sama bulan depan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BBC.com, Rabu (5/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com