Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Font Times New Roman, Huruf yang Lahir dari Kritikan

Kompas.com - 06/01/2022, 13:45 WIB
Soffya Ranti,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Times New Roman adalah salah satu jenis font atau huruf yang umum digunakan. Jenis font Times New Roman kerap ditemukan di berbagai software pengetikan, salah satunya adalah Microsoft Word.

Tak hanya itu font Times New Roman juga seringkali menjadi format baku sebuah penulisan teks formal, seperti karya tulis ilmiah, dokumen penting, dan lain-lain.

Nah, bagaimana awal mula terciptanya font legendaris Times New Roman ini?

Font Times New Roman muncul pertama kali pada tahun 1932. Jenis huruf ini diciptakan oleh seorang penasihat tipografi dari Monotype Corporation bernama Stanley Morison.

Lahirnya jenis huruf Times New Roman bermula dari sebuah kritikan terhadap surat kabar asal Inggris, The Times.

Awalnya, Morison mengkritik jenis huruf yang digunakan The Times. Ia mengatakan hasil cetak The Times terlihat buruk dan masih menggunakan huruf kuno.

Baca juga: Cara Menambahkan Font Baru ke Microsoft Word

Kritikan itu ia lontarkan sekitar tahun 1931. Pada saat itu dirinya bekerja di Monotype Corporation.

Setelah mengungkapkan kritiknya mengenai hasil cetak surat kabar The Times yang buruk, The Times pun memintanya untuk membuat font yang lebih baik.

Morison kemudian menggandeng Victor Lardent, seorang desainer dari departemen periklanan The Times untuk merancang jenis huruf yang layak digunakan The Times.

Untuk merancang jenis huruf baru tersebut Morison fokus pada dua hal. Pertama adalah efisiensi, agar jenis huruf yang dibuat dapat memaksimalkan ruang dalam satu baris di surat kabar. Kedua adalah keterbacaan.

Prinsip Morison kala itu adalah membuat jenis huruf yang "ekonomis" bagi industri surat kabar, namun, masih tetap layak dan mudah untuk dibaca.

Morison kemudian mulai membuat desain huruf yang baru dan lebih tajam berdasarkan sketsanya.

Baca juga: Calibri Font Default Microsoft Office Bakal Diganti, Ini Kandidatnya

Ia memulainya dengan mencari inspirasi dari jenis huruf bernama Plantin. Plantin sendiri dibuat berdasarkan huruf lawas Gros Cicero.

Ia menjadikan Plantin sebagai acuan dasar pembuatan font barunya. Dalam merancang jenis huruf baru tersebut Morison juga diperhatikan dari tinggi dan lebar huruf.

Morison juga memangkas jarak atau spasi antar huruf agar lebih efisien. Agar jarak huruf lebih rapat namun tetap bisa dibaca, Morison juga harus mengubah bentuk huruf.

Contohnya garis vertikal di bagian huruf "n" dibuat lebih lebar. Sehingga garis tersebut dapat terlihat lebih hitam saat dicetak.

Font Times New Roman pun kemudian memulai debutnya di surat kabar The Times edisi 3 Oktober 1932. Munculnya font ini juga sebagai pertanda pertama kalinya sebuah surat kabar mendesain jenis hurufnya sendiri.

The Times pun menggunakan font Times New Roman selama 40 tahun. Satu tahun kemudian desain tersebut dirilis secara komersial.

Baca juga: Cara Mengubah Font WhatsApp dan Instagram Tanpa Aplikasi Tambahan

Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan format dari broadsheet ke tabloid pada tahun 2004 yang membuat surat kabar tersebut beralih font sebanyak lima kali sejak 1972.

Namun, perubahan font tersebut tetap merupakan turunan dari font Times New Roman.

Penggunaan Times New Roman kini memang sudah tak lagi digunakan oleh surat kabar The Times, namun, font ini masih populer khususnya dalam penulisan teks novel di Amerika Serikat.

Tak hanya itu Microsoft telah mendistribusikan Times New Roman dalam setiap produk Microsoft Windows sejak versi 3.1. Kepopuleran perkembangan jenis font ini ternyata mempengaruhi perkembangan jenis huruf serif lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com