Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah iPhone Generasi Pertama yang Diremehkan dan Ditertawakan Kompetitor

Kompas.com - 12/01/2022, 10:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat tanggal 9 Januari tahun ini, iPhone generasi pertama resmi menginjak usia 15 tahun. Saat ini, iPhone boleh jadi merupakan salah satu smartphone paling populer di dunia.

Bahkan menurut laporan firma riset pasar Canalys, iPhone berhasil membawa Apple menjadi vendor smartphone global nomor dua terbesar di dunia pada kuartal ketiga 2021, dengan menguasai pangsa pasar smartphone global sebesar 15 persen.

Namun siapa sangka, sebelum sesukses seperti sekarang, iPhone, khususnya iPhone generasi pertama sempat dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak ketika diperkenalkan pertama kali.

Baca juga: 15 Tahun Lalu, iPhone Pertama Kali Diperkenalkan di Atas Panggung

Bahkan kala itu, iPhone sempat dianggap remeh dan disebut tak bisa sukses merebut pangsa pasar ponsel.

Dianggap "remeh" oleh lawan

iPhone generasi pertama diumumkan pertama kali di hadapan publik oleh pendiri Apple, Steve Jobs, pada 9 Januari 2007 atau 15 tahun lalu.

Ajang tahunan Macworld Expo yang digelar di San Francisco, California, Amerika Serikat (AS), menjadi tempat kelahiran perangkat revolusioner yang mengubah industri smartphone dunia itu.

Setelah diperkenalkan Januari 2007, iPhone generasi pertama kemudian dijual secara perdana di AS pada Juni 2007. Banderol harganya paling murah adalah 500 dollar AS untuk model memori internal 4 GB saat itu.

Kehadiran iPhone awalnya sempat dianggap "remeh" oleh kompetitor Apple, salah satunya Microsoft, sebagamana dihimpun dari 9to5Mac.

Baca juga: Perjalanan 15 Tahun iPhone, Evolusi Desain, Kamera, hingga Performa

Steve Ballmer yang kala itu menjabat sebagai CEO Microsoft, tertawa saat mendengar harga iPhone yang dijual paling murah 500 dollar AS untuk model memori internal 4 GB saat itu .

"500 dollar AS disubsidi penuh? Menurut saya itu adalah ponsel termahal di dunia dan sepertinya tidak menarik bagi konsumen bisnis, karena tidak memiliki keyboard yang membuat mesin e-mail sangat tidak baik," kata Ballmer.

Ketika itu, Ballmer bahkan memprediksi bahwa iPhone hanya bisa mengambil dua hingga tiga persen pangsa pasar saja.

"Jika Anda benar-benar melihat 1,3 miliar ponsel terjual, saya lebih suka memiliki (ponsel dengan) software kami (menguasai) 60, 70, atau 80 persen dari pangsa pasar itu. Daripada hanya mendapat 2 atau 3 persen pangsa pasar, dan itulah yang Apple mungkin akan dapatkan (dengan iPhone)," kata Ballmer.

"Tidak ada kesempatan bahwa iPhone akan mendapatkan pangsa pasar yang signifikan. Tidak ada kesempatan," lanjut dia kala itu.

Agaknya, Ballmer harus menelan ludahnya sendiri saat melihat perkembangan iPhone yang pesat seperti saat ini. Pada 2016, Ballmer mengakui kepada outlet media Bloomberg, bahwa ia telah salah menilai iPhone ketika itu.

Baca juga: Melihat Aksi Panggung Steve Jobs Umumkan iPhone Pertama, 15 Tahun Lalu

Ballmer tak sendirian, pesaing iPhone lainnya kala itu, BlackBerry juga memandang sebelah mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com