"Saya ingin melaporkannya kepada pemilik terkait, karena jika tidak, mungkin seseorang dengan niat jahat akan menemukan kerentanan sistem itu dan melakukan hal-hal jahat. Bayangkan ada seseorang yang bisa naik ke Tesla, membuka kunci dan membawanya untuk berkendara," kata Colombo.
Tesla sendiri sejauh ini belum memberikan tanggapan, namun seorang pejabat Tesla menghubungi Colombo dan menyatakan perusahaan sedang melakukan penyelidikan atas masalah tersebut.
Baca juga: Tak Ada yang Mengemudi, Mobil Tesla Tewaskan 2 Penumpang
Sementara itu kepada Bloomberg, Colombo membagikan screenshot (tangkapan layar) dan dokumen lain yang merinci beberapa temuannya serta mengidentifikasi pembuat aplikasi pihak ketiga yang terdampak peretasan.
Di saat bersamaan, aplikasi pihak ketiga Tesla, TezLab melaporkan adanya ribuan token otentikasi Tesla yang kedaluwarsa.
Untuk diketahui, TezLab memanfaatkan API Tesla sehingga memungkinkan aplikasi untuk melakukan berbagai hal, seperti mengakses sistem mobil, mengaktifkan atau menonaktifkan sistem anti-pencurian, membuka kunci pintu, membuka jendela, dan lainnya.
Namun belum diketahui apakah TezLab ini yang dimanfaatkan Colombo untuk mengakses mobil-mobil Tesla dari jarak jauh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.