Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Game Winning Eleven, Begini Evolusinya Menjadi PES

Kompas.com - 15/01/2022, 10:04 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber TechSpot

Untuk pertama kalinya pada seri PES, game ini tersedia untuk perangkat iPhone dengan menawarkan sensasi yang terasa mirip dengan versi yang dirilis konsol.

Pada PES 2011, Konami menambah dukungan untuk perangkat berbasis Android, Symbian dan Windows Phone.

Kemudian pada PES 2012, studio asal Jepang ini merilis game secara eksklusif untuk ponsel Xperia Play, Sony Ericsson, dan 3DS Nintendo.

Berbeda dengan dua versi sebelumnya, PES 2013 tidak dirilis untuk dukungan perangkat ponsel. Sementara pada PES 2014, Konami akhirnya melibatkan mesin game Fox Engine dan Havok Engine dalam proses pembuatan game.

Terus populer

Setelah hampir 15 tahun berselang, popularitas seri game PES masih bisa memenangkan hati pemain. Hal ini dilihat dari angka penjualan PES 2015 yang menembus 1,72 kopi game.

Namun, angka tersebut masih terbilang kecil apabila dibandingkan dengan angka penjualan pesaingnya, yakni FIFA 15 yang terjual hingga 18 juta kopi. Sebagai informasi, PES 2015 dirilis untuk konsol PS2 termasuk dukungan pada PS4 dan Xbox One.

PES 2016 menuai pujian dari segi gameplay yang disajikan. Konami bahkan memberikan pembaruan gratis lisensi turnamen UEFA Euro 2016, termasuk mode "myClub" pada game PES 2016.

Pada September 2017, PES 2017 pertama kali dirilis pada perangkat PS4, Xbox One, Android, serta iOS. Game ini juga hadir pada perangkat PC, meski mendapat kritik karena menyajikan grafis yang mirip dengan versi konsol.

PES 2018 kemudian meluncur dengan membawa sejumlah perbaikan dari generasi sebelumnya. Hal ini sukses mendongkrak angka penjualan hingga mencapai 150 juta kopi untuk versi mobile.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Techspot, Sabtu (15/1/2022), PES 2019 akhirnya hadir di PS3 dan Xbox 360. Game ini merupakan satu-satunya seri PES yang tidak disertakan pada turnamen UEFA.

Konami resmi mengumumkan merek game sepak bola terbarunya, yakni eFootball. eFootball akan menggantikan game PES yang dirilis pada tahun 1995 silam.konami.com Konami resmi mengumumkan merek game sepak bola terbarunya, yakni eFootball. eFootball akan menggantikan game PES yang dirilis pada tahun 1995 silam.

Konami kemudian meluncurkan eFootball PES 2020. Meski dikemas dalam judul baru, game ini masih mengusung gameplay yang hampir serupa dengan seri game sebelumnya.

Bedanya, game ini kedatangan mode Matchday yang bisa dimainkan secara online. eFootball PES 2020 juga telah menggunakan Unreal Engine 4 yang mendorong angka penjualan game hingga 300 juta kopi di perangkat mobile.

Baca juga: Ini Spesifikasi Minimum PC agar Lancar Main eFootball 2022

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Konami tidak merilis game baru pada tahun 2020. Studio game ini justru merilis pembaruan bertajuk eFootball PES 2021 Season Update.

Pembaruan untuk game PES 2020 ini menyajikan tambahan liga dan tim sepak bola serta dukungan untuk konsol next-gen seperti Xbox Series X dan S.

Ganti eFootball

Hingga pada tahun 2021, tepatnya pada tanggal 30 September, Konami akhirnya mengganti nama PES dengan eFootball 2022 untuk PC, PlayStation 4 (PS4), PS5, Xbox One, serta Xbox Series X dan S.

Berbeda dengan pendahulunya, game ini menanggalkan embel-embel PES yang selama ini erat kaitannya dengan identitas game sepak bola tersebut.

Namun alih-alih membawa perubahan positif, eFootball 2022 mendapat banyak ulasan yang buruk di situs distribusi game milik Valve, Steam Store.

Kolase grafis wajah pemain yang buruk di eFootball 2022. Dari kiri ke kanan: Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Raphael Varane.MARCA Kolase grafis wajah pemain yang buruk di eFootball 2022. Dari kiri ke kanan: Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Raphael Varane.

Penilaian negatif ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan pemain terhadap gameplay yang disuguhkan Konami di eFootball 2022.

Tak sedikit yang mempermasalahkan minimnya konten yang tersedia di dalam game. Selain itu, visualisasi karakter dalam eFootball 2022 dinilai nampak tidak realistis dan sangat jauh berbeda dengan karakter aslinya.

Sebagai contoh, rupa karakter Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi jauh berbeda dengan wujud asli keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber TechSpot
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com