Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Game Winning Eleven, Begini Evolusinya Menjadi PES

Kompas.com - 15/01/2022, 10:04 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber TechSpot

KOMPAS.com - Konami merupakan studio game di balik lahirnya seri game sepak bola populer, Pro Evolution Soccer (PES), atau yang pada dekade 90-an diberi judul Winning Eleven.

Sejak diluncurkan pada tahun 1995, PES sudah menjadi salah satu game favorit yang menempati hati penggemar olahraga sepak bola.

Game bertemakan sepak bola memang cukup beragam, seperti FIFA misalnya. Game besutan Electronic Arts (EA) ini menjajikan gameplay yang serupa dengan PES.

Baca juga: Winning Eleven Sampai Permen Yosan Ramaikan #Horor90an

Kini setelah lebih dari 26 tahun hadir di industri game, PES telah mengalami sejumlah perkembangan, baik dari segi grafis dan gameplay yang ditawarkan.

Meluncur perdana pada 1995

Tahun 1995 menjadi cikal bakal kehadiran seri game Pro Evolution. Dirilis secara perdana pada konsol PlayStation, PES pertama kali mengusung nama "Goal Storm".

Di negara asalnya, Jepang, Goal Storm lebih dikenal dengan judul World Soccer Winning Eleven. Judul ini pulalah yang populer di tengah gamer di Indonesia, di era konsol PlayStation One.

Winning Eleven mengunggulkan sektor grafis polygon-based yang diklaim mampu menampilkan gambar lebih baik pada kala itu.

Sementara dari segi gameplay, Goal Storm alias Winning Eleven menawarkan 36 tim sepak bola internasional dari berbagai negara.

Berbeda dari game generasi PES selanjutnya, nama-nama pemain yang terdapat di dalam game ini tidak mengusung nama asli atlet pesepak bola di dunia nyata.

Konsep nama asli pesepak bola dunia ini justru diadopsi oleh pihak kompetitor, yakni FIFA 96, menjadikan game ini sebagai yang pertama menggunakan nama asli pemain sepak bola.

Konami lalu merilis seri berikutnya yang diberi nama Goal Storm 97 saat meluncur di Amerika Serikat (AS).

Game ini juga dikenal dengan nama World Soccer: Winning Eleven '97 di Jepang dan International Superstar Soccer Pro di seluruh dunia (versi global).

Salah satu fitur yang diunggulkan pada game ini terletak dari sisi taktik, di mana pemain bisa memilih antara 13 formasi dan delapan jenis strategi.

Salah eja nama karakter

Pada tahun 1998, Konami meluncurkan generasi penerus dari Winning Eleven 97. Sesuai dengan tahun peluncurannya, game tersebut diberi nama International Superstar Soccer (ISS) Pro 98, yang versi Jepangnya diberi title Winning Eleven 98.

Baca juga: Game Sepak Bola PES 2021 Mobile Bisa Diunduh Gratis di Android dan iOS

Belajar dari kompetitornya, ISS Pro 98 sudah menyertai nama-nama pemain atlet sepak bola sungguhan. Namun, Konami melakukan kekeliruan yakni dengan salah mengeja nama karakter di dalam game.

Akibat kesalahan tersebut, Konami akhirnya merilis ISS Pro yang disertai fitur untuk mengubah nama-nama karakter.

ISS Pro atau Winning Eleven 98 juga kedatangan mode baru bernama Master League, yang memunginkan pengguna untuk bermain bersama 16 klub sepak bola asal Eropa.

Master League terdiri dari karakter fiksi, dan pada setiap pertandingan yang dimenangkan, pemain bisa memperoleh poin untuk dibelanjakan karakter baru untuk ditambahkan ke dalam tim.

ISS Pro Evolution 2 atau Winning Eleven 2000 kemudian dirilis pada tahun 2000 dengan membawa peningkatan, termasuk kembalinya fitur adaptasi nama-nama pemain atlet sepak bola sungguhan.

Fitur yang ditawarkan pada Mode Master League juga diperluas, kini menyediakan dua divisi tim sepak bola dengan degradasi di akhir setiap musim.

Lahirnya PES

Konami kembali meneruskan game sepak bola buatannya dengan merilis Winning Eleven 5 di Jepang dan Amerika Utara pada tahun 2001.

Hinggga akhir tahun 2001, Konami turut memboyong game ini ke Eropa dengan judul baru, yakni Pro Evolution Soccer (PES).

Ilustrasi game PES 2010.Konami Ilustrasi game PES 2010.

Game ini hadir pertama kali di konsol PlayStation 2 (PS2) dengan membawa peningkatan yang cukup signifikan dari segi grafis.

Kehadiran Winning Eleven 5 nampaknya berhasil menggaet banyak penggemar game sepak bola. Ini terlihat dari tingginya angka penjualan yang menembus 500.000 kopi game.

Hal serupa juga terjadi dengan judul game yang hadir di Eropa. PES tercatat telah terjual lebih dari 500.000 kopi game dengan perolehan pendapatan mencapai 21 juta Euro.

Melihat kesuksesan pada seri game PES pertamanya, Konami kembali merilis game generasi selanjutnya, yakni Pro Evolution Soccer 2 (PES 2).

Game yang dikenal dengan judul Winning Eleven 6 (Jepang) dan Winning Eleven 6: Internasional (Amerika Utara) ini dirilis pada konsol GameCube dengan penambahan jumlah klub hingga 40 tim.

Seperti pendahulunya, PES 2 berhasil menorehkan rekor penjualan yang cukup tinggi, yakni 1,1 juta kopi. Atas pencapaian tersebut PES 2 berhasil dinobatkan sebagai game terlaris nomor dua setelah seri game Pokemon Ruby dan Sapphire.

Hadir di PC

Ilustrasi game Pro Evolution Soccer (PES) 3.Wikipedia Ilustrasi game Pro Evolution Soccer (PES) 3.

Konami mulai melebarkan sayapnya dengan merilis PES 3 di platform PC pada tahun 2003. Gameplay yang disajikan pada seri game ini terbilang lebih kompleks dengan lebih banyak statistik dan kemampuan karakter yang semakin beragam.

Baca juga: Game Sepak Bola FIFA Bakal Tak Dirilis Tiap Tahun

PES 3 menawarkan 64 tim klub di mana enam di antaranya telah mengantongi lisensi tim sepak bola. Sementara itu, mode Master League juga mendapat dua divisi baru dengan total 4 divisi liga teratas.

Seperti pendahulunya, PES 3 sukses menyabet rekor penjualan tertinggi. Pada hari peluncuran perdananya, tercatat bawa game ini terjual lebih dari 1 juta kopi.

Salah satu hal menarik yang ditawarkan pada PES 3 adalah fleksibilitas untuk mengubah komposisi tim, karena tidak adanya lisensi liga sepak bola.

Karena sudah bisa dimainkan di PC, pemain juga bisa menggunakan file modifikasi (mod) untuk mengubah desain jersey (seragam tim) hingga menambahkan iringan lagu ke dalam game.

PES 3 juga menjadi game pertama yang dimainkan turnamen olahraga sepak bola tahunan PES League di tahun 2004.

Di tahun yang sama, Konami meluncurkan PES 2004 yang membawa dukungan untuk konsol Xbox. Game ini juga sudah memiliki daftar liga yang terbilang lengkap, di mana tiga di antaranya sudah mengantongi lisensi.

PES 2004 ketambahan elemen baru seperti statistik untuk melihat status pada setiap match pertandingan, serta adanya karakter wasit untuk pertama kalinya di sepanjang seri game.

Ada pula sistem untuk merekrut dan melihat gaji dan kontrak yang diterima oleh setiap karakter yang hendak dibeli atau dijual ke klub lain.

Beralih ke konsol genggam

PES 5 merupakan judul pertama dari seri Pro Evolution Soccer yang hadir di konsol genggam (handheld). Game ini dirilis secara perdana di PlayStation Portable pada tahun 2005.

Namun, game ini mengalami sejumlah keterbatasan kontrol, dikarenakan minimnya tombol yang disertakan pada konsol PlayStation Portable.

Satu tahun kemudian, Konami meluncurkan PES 6 untuk PC, PS2, PlayStation Portable, Xbox 360, dan Nintendo DS.

Di Amerika Utara, game ini dikenal dengan nama Winning Eleven: Pro Evolution Soccer 2007. Meski demikian, Konami tidak lagi akan mengadopsi nama tersebut pada game generasi selanjutnya.

Alhasil, Winning Eleven: Pro Evolution Soccer 2007 merupakan seri game terakhir yang mengusung nama Winning Eleven.

Hijrah ke Wii

PES 2008 diluncurkan di PS3 dan Nintendo Wii di tahun 2008. Game ini dinilai dapat berjalan dengan baik pada pada controller unik Wii, yakni Wii Remote.

Pada konsol besutan Nintendo tersebut, PES 2008 banyak menuai pujian, karena dinilai mampu menawarkan gameplay unik dan tergolong seru.

PES 2009 kemudian hadir sebagai game pertama yang menggunakan lisensi eksklusif dari Liga Champion Union of European Football Associations (UEFA).

Game ini kedatangan mode baru bernama "Become a Legend" yang memungkinkan pemain untuk mengontrol karakter secara individu, serupa dengan mode "Be a Pro" dari FIFA.

Baca juga: Selamat Tinggal PES, Konami Resmikan Game Sepak Bola eFootball

Lalu PES 2010 lahir dengan memboyong kemampuan untuk mengontrol karakter menggunakan analog hingga 360 derajat. PES 2010 menyajikan Liga Eropa UEFA termasuk Championship League.

Untuk pertama kalinya pada seri PES, game ini tersedia untuk perangkat iPhone dengan menawarkan sensasi yang terasa mirip dengan versi yang dirilis konsol.

Pada PES 2011, Konami menambah dukungan untuk perangkat berbasis Android, Symbian dan Windows Phone.

Kemudian pada PES 2012, studio asal Jepang ini merilis game secara eksklusif untuk ponsel Xperia Play, Sony Ericsson, dan 3DS Nintendo.

Berbeda dengan dua versi sebelumnya, PES 2013 tidak dirilis untuk dukungan perangkat ponsel. Sementara pada PES 2014, Konami akhirnya melibatkan mesin game Fox Engine dan Havok Engine dalam proses pembuatan game.

Terus populer

PES 2019 batal digratiskan oleh SonyKonami PES 2019 batal digratiskan oleh Sony

Setelah hampir 15 tahun berselang, popularitas seri game PES masih bisa memenangkan hati pemain. Hal ini dilihat dari angka penjualan PES 2015 yang menembus 1,72 kopi game.

Namun, angka tersebut masih terbilang kecil apabila dibandingkan dengan angka penjualan pesaingnya, yakni FIFA 15 yang terjual hingga 18 juta kopi. Sebagai informasi, PES 2015 dirilis untuk konsol PS2 termasuk dukungan pada PS4 dan Xbox One.

PES 2016 menuai pujian dari segi gameplay yang disajikan. Konami bahkan memberikan pembaruan gratis lisensi turnamen UEFA Euro 2016, termasuk mode "myClub" pada game PES 2016.

Pada September 2017, PES 2017 pertama kali dirilis pada perangkat PS4, Xbox One, Android, serta iOS. Game ini juga hadir pada perangkat PC, meski mendapat kritik karena menyajikan grafis yang mirip dengan versi konsol.

PES 2018 kemudian meluncur dengan membawa sejumlah perbaikan dari generasi sebelumnya. Hal ini sukses mendongkrak angka penjualan hingga mencapai 150 juta kopi untuk versi mobile.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Techspot, Sabtu (15/1/2022), PES 2019 akhirnya hadir di PS3 dan Xbox 360. Game ini merupakan satu-satunya seri PES yang tidak disertakan pada turnamen UEFA.

Konami resmi mengumumkan merek game sepak bola terbarunya, yakni eFootball. eFootball akan menggantikan game PES yang dirilis pada tahun 1995 silam.konami.com Konami resmi mengumumkan merek game sepak bola terbarunya, yakni eFootball. eFootball akan menggantikan game PES yang dirilis pada tahun 1995 silam.

Konami kemudian meluncurkan eFootball PES 2020. Meski dikemas dalam judul baru, game ini masih mengusung gameplay yang hampir serupa dengan seri game sebelumnya.

Bedanya, game ini kedatangan mode Matchday yang bisa dimainkan secara online. eFootball PES 2020 juga telah menggunakan Unreal Engine 4 yang mendorong angka penjualan game hingga 300 juta kopi di perangkat mobile.

Baca juga: Ini Spesifikasi Minimum PC agar Lancar Main eFootball 2022

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Konami tidak merilis game baru pada tahun 2020. Studio game ini justru merilis pembaruan bertajuk eFootball PES 2021 Season Update.

Pembaruan untuk game PES 2020 ini menyajikan tambahan liga dan tim sepak bola serta dukungan untuk konsol next-gen seperti Xbox Series X dan S.

Ganti eFootball

Hingga pada tahun 2021, tepatnya pada tanggal 30 September, Konami akhirnya mengganti nama PES dengan eFootball 2022 untuk PC, PlayStation 4 (PS4), PS5, Xbox One, serta Xbox Series X dan S.

Berbeda dengan pendahulunya, game ini menanggalkan embel-embel PES yang selama ini erat kaitannya dengan identitas game sepak bola tersebut.

Namun alih-alih membawa perubahan positif, eFootball 2022 mendapat banyak ulasan yang buruk di situs distribusi game milik Valve, Steam Store.

Kolase grafis wajah pemain yang buruk di eFootball 2022. Dari kiri ke kanan: Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Raphael Varane.MARCA Kolase grafis wajah pemain yang buruk di eFootball 2022. Dari kiri ke kanan: Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Raphael Varane.

Penilaian negatif ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan pemain terhadap gameplay yang disuguhkan Konami di eFootball 2022.

Tak sedikit yang mempermasalahkan minimnya konten yang tersedia di dalam game. Selain itu, visualisasi karakter dalam eFootball 2022 dinilai nampak tidak realistis dan sangat jauh berbeda dengan karakter aslinya.

Sebagai contoh, rupa karakter Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi jauh berbeda dengan wujud asli keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TechSpot
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com