Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Buka-bukaan soal Rencana dan Target 5G pada 2022

Kompas.com - 17/01/2022, 07:08 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia sudah mulai memasuki era komersialisasi jaringan internet generasi kelima (5G) sejak pertengahan 2021 lalu. Ditandai dengan diluncurkannya layanan 5G dari operator seluler pelat merah, Telkomsel, pada Mei 2021.

Memasuki 2022 ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkapkan sejumlah target pemerataan jaringan 5G di Indonesia pada 2022 ini.

Secara umum, target pemerataan 5G ini berkaitan dengan perluasan wilayah keterjangkauan serta penyediaan spektrum baru.

Hal tersebut diungkap Juru Bicara (Jubir) Kominfo Dedy Permadi kepada KompasTekno pekan lalu.

Baca juga: Kesalahpahaman Umum tentang 5G

Perluasan wilayah jangkauan

Dedy mengatakan, rencana pertama Kementerian Kominfo terkait 5G berkaitan dengan perluasan cakupan wilayah jaringan generasi kelima itu di Indonesia.

"Pada 2022 ini, jaringan 5G akan diperluas termasuk di antaranya untuk menjangkau 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa, 5 Destinasi Pariwisata Prioritas, serta 1 Kawasan Industri," kata Dedy melalui pesan singkat kepada KompasTekno.

Di samping itu, Dedy menambahkan, jaringan 5G tahun ini diharapkan bisa mulai menjangkau Ibu Kota Negara (IKN) Baru. IKN sendiri rencananya akan dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Kendati demikian, untuk saat ini, Dedy belum memberikan informasi spesifik terkait kota-kota mana saja yang bakal kedatangan jaringan 5G di tahun 2022.

Namun, dalam sebuah posting di situs resmi Kominfo, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kominfo, Ismail sempat mengungkap daftar 5 destinasi pariwisata prioritas yang bakal dijangkau jaringan 5G.

Baca juga: 15 Negara dengan Internet 5G Tercepat di Dunia

Adapun lima destinasi wisata yang dimaksud adalah Danau Toba (Sumatra Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Ismail berharap agar jaringan 5G nantinya bisa mendorong pertumbuhan lima destinasi wisata super prioritas tadi yang disebutnya kini terdampak pandemi Covid-19.

Selain itu, Dedy turut mengungkapkan, rencana perluasan wilayah jangkauan jaringan 5G pada 2022 ini akan diimplementasikan melalui berbagai upaya.

"Seperti menggunakan perizinan eksisting, sharing infrastructure, dan spectrum sharing," kata Dedy.

Kementerian Kominfo juga akan menggunakan affirmative policy seperti penyederhanaan perizinan penyelenggaraan, mempermudah perizinanan usaha dan impor perangkat teknologi 5G, sampai dengan pemberian insentif pajak dan penanaman modal yang menunjang implementasi jaringan 5G.

Frekuensi 700 MHz untuk 5G

Ilustrasi jaringan 5GIst Ilustrasi jaringan 5G
Dedy mengatakan Kominfo juga menyiapkan frekuensi baru untuk implementasi jaringan 5G di Indonesia pada 2022 ini, yaitu di pita 700 MHz.

Saat ini, frekuensi 700 MHz sendiri saat ini masih digunakan untuk menggelar siaran TV analog. Namun ini agaknya semua bakal berubah mulai April mendatang.

"Di tahun 2022, Kemkominfo akan fokus pada penuntasan Analog Switch Off (ASO) dalam rangka penyediaan spektrum frekuensi 700 MHz untuk pengembangan teknologi 5G sesuai amanat UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja," kata Dedy.

Baca juga: Catat, Jadwal Migrasi TV Analog ke Digital Mulai April hingga November 2022

Bila sesuai rencana sebelumnya, migrasi siaran TV analog (Analog Switch Off/ASO) bakal dibagi menjadi tiga tahap.

Siaran TV analog pada tahap pertama akan dimatikan paling lambat pada 30 April 2022, sedangkan tahap akhir akan dilakukan selambat-lambatnya pada 2 November 2022.

Kondisi 5G di Indonesia

Sedikit membahas kondisi jaringan 5G di Indonesia, saat ini, baru ada dua operator seluler yang resmi mengomersialisasikan layanan 5G, yaitu Telkomsel (Mei 2021) dan Indosat (Juni 2021).

Keduanya menggunakan dua frekuensi yang berbeda untuk menggelar layanan 5G, yakni Telkomsel dengan band n40 (2.300 MHZ) dan Indosat dengan band n3 (1.800 MHz).

Ilustrasi ponsel 5G VivoDok. Vivo Indonesia Ilustrasi ponsel 5G Vivo
Operator lain seperti XL Axiata sebenarnya sudah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kemkominfo untuk menggelar 5G pada Agustus 2021. Namun, hingga kini, XL Axiata belum meluncurkan layanan 5G.

Meskipun begitu, cakupan layanan 5G sebenarnya masih sangat terbatas di Indonesia.

Dua operator yang sudah mengomersilkan layanan 5G baru menyediakan layanan internet generasi kelima di beberapa kota besar, di antaranya Jakarta, Surabaya, Solo, dan Makassar.

Baca juga: Resmi, Ponsel 5G di Indonesia Wajib 35 Persen Komponen Lokal

Dari segi perangkat, sejumlah vendor ponsel di Indonesia seperti Xiaomi, Samsung, Vivo, Oppo, dan Realme juga sudah mulai banyak memboyong smartphone dengan dukungan konektivitas 5G ke Indonesia.

Model smartphone yang dirilis juga beragam, dari segmen kelas menengah (mid-range) hingga flagship.

Beberapa ponsel 5G di kelas menengah dengan banderol Rp 3-6 jutaan di antaranya ada Samsung Galaxy A22 5G, Samsung Galaxy A52s, Oppo A74 5G, Oppo Reno5 5G, serta Realme 8 5G.

Sementara ponsel flagship 5G dengan banderol harga lebih tinggi, berkisar Rp 7 jutaan ke atas di antaranya ada Xiaomi 11T, Xiaomi 11T Pro, Vivo X60, Vivo X60 Pro, Vivo X70 Pro, Galaxy S21 series, hingga ponsel lipat Galaxy Z Flip 3 dan Z Fold 3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com