Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Siapkan "Jalan Tol" Tambahan untuk 5G Tahun Ini

Kompas.com - 18/01/2022, 09:11 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menambah spektrum frekuensi untuk "jalan tol" 5G pada 2022 ini. Total tambahan spektrum frekuensi untuk 5G ditargetkan mencapai 1.000 MHz.

Tambahan frekuensi untuk jaringan internet generasi kelima (5G) ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan 5G di Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, mengatakan penambahan frekuensi tersebut akan dilakukan di pita frekuensi 26 GHz.

"Saat ini, Kementerian Kominfo berencana akan melakukan farming di pita frekuensi 26 GHz karena pita ini sedang tersedia dan tidak ada pengguna existing di dalamnya," kata Dedy melalui pesan singkat kepada KompasTekno.

Baca juga: Kominfo Buka-bukaan soal Rencana dan Target 5G pada 2022

Frekuensi 26 GHz tersebut merupakan salah satu dari tiga layer "jalan tol" yang disiapkan pemerintah untuk mengoptimalkan jaringan 5G di Tanah Air.

Ada pun tiga layer "jalan tol" 5G yang disiapkan pemerintah meliputi Super Data Layer (high band) di spektrum 26/28 GHz, Capacity Layer (middle band) di frekuensi 2.3/2.6/3.3/3.5 GHz, dan Coverage Layer (low band) di 700 MHz.

Menkominfo Johnny G. Plate sempat mengatakan bahwa spektrum frekuensi radio itu dapat dianalogikan sebagai oksigen dalam implementasi 5G di Tanah Air.

"Jadi, tambahan spektrum frekuensi tersebut akan mempercepat pemerataan jaringan 5G di Indonesia," kata Johnny, dikutip KompasTekno dari laman resmi Kominfo, Senin (17/1/2022).

Rencana penambahan dan penataan ulang (refarming) frekuensi radio ini juga sudah dimasukkan ke dalam rencana strategis Kementerian Kominfo untuk tahun 2020-2024.

Rencana tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri (PM) Kominfo Nomor 2 Tahun 2021 yang diteken pada Februari lalu.

Hingga tahun 2024, Kominfo menargetkan total sebesar 1.310 MHz spektrum frekuensi yang disiapkan untuk "jalan tol" jaringan 5G.

Baca juga: 15 Negara dengan Internet 5G Tercepat di Dunia

Farming 26 GHz untuk 5G menunggu kesiapan perangkat

Ilustrasi 5GIstimewa Ilustrasi 5G
Kendati demikian, Dedy belum banyak berkomentar terkait jadwal farming "jalan tol" jaringan 5G di pita frekuensi 26 GHz tersebut. 

Dedy hanya mengatakan bahwa jadwal farming pita 26 GHz akan menyesuaikan kematangan dukungan ekosistem perangkat dan kesiapan dukungan infrastruktur.

"Pasalnya, kesiapan dan kesesuaian perangkat yang dapat digunakan dalam frekuensi tersebut masih menjadi tantangan," kata Dedy.

Ia menambahkan, tantangan yang dimaksud, misalnya, pemanfaatan pita 26 GHz ini memiliki kapasitas transmisi yang cukup besar, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur aktif jaringan fiber optic yang memadai.

Pada dasarnya, pita frekuensi 26 GHz memiliki jangkauan yang rendah, namun, kecepatannya lebih tinggi. Sehingga, dibutuhkan lebih banyak BTS agar keterjangkauan 5G dengan pita frekuensi 26 GHz bisa lebih luas.

"Seperti ducting dan pembangunan tower/pole yang lebih masif untuk merapatkan Base Transceiver Station (BTS) yang akan memancarkan sinyal frekuensi 26 GHz untuk digunakan oleh masyarakat," lanjut Dedy.

Dedy mengungkapkan, Kementerian Kominfo juga akan terus melakukan pemantauan (monitoring) terhadap perangkat yang beredar di masyarakat.

"Dengan begitu, pemanfaatan pita frekuensi 26 GHz ini nantinya dapat digunakan secara optimal dan target pasarnya tepat sasaran," pungkas Dedy.

Baca juga: Pengiriman Meningkat, Ponsel 5G di Indonesia Makin Murah

Siapkan frekuensi 700 MHz

Selain di pita 26 GHz, Dedy mengatakan, Kominfo turut menyiapkan pita frekuensi 700 MHz untuk implementasi jaringan 5G di tahun 2022.

Namun, saat ini, spektrum frekuensi 700 MHz masih digunakan siaran TV analog. Oleh karena itu, kata Dedy, Kominfo akan fokus merampungkan migrasi siaran televisi (TV) analog ke siaran TV digital (Analog Switch Off/ASO) pada 2022 ini.

Menurut Dedy, ASO dilakukan dalam rangka penyediaan spektrum frekuensi 700 MHz untuk pengembangan teknologi 5G sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Bila sesuai rencana sebelumnya, migrasi siaran TV analog (ASO) bakal dibagi menjadi tiga tahap.

Siaran TV analog pada tahap pertama akan dimatikan paling lambat pada 30 April 2022, sedangkan tahap akhir akan dilakukan selambat-lambatnya pada 2 November 2022.

Setelah migrasi rampung, kata Dedy, Kominfo juga berencana melelang spektrum frekuensi di pita 700 MHz pada tahun 2022 ini. Frekuensi tersebut bakal dilelang untuk keperluan pemerataan jangkauan jaringan internet generasi kelima (5G) di Tanah Air.

Baca juga: Konektivitas 5G, Modal Adopsi Teknologi Metaverse yang Bakal Jadi Tren Global pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com