Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harga NFT Mahal, Faktor Apa yang Menentukan?

Kompas.com - 18/01/2022, 14:02 WIB
Zulfikar Hardiansyah,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aset non-fungible token (NFT) sedang digandrungi netizen, setelah NFT foto selfie milik akun Ghozali Everyday, laku terjual hingga miliaran rupiah.

Sebelumnya, seorang anak 12 tahun asal London, Benyamin Ahmed, yang membuat karya seni digital "Weird Whales", yakni berupa emoji ikan paus bergaya piksel, terjual sebesar 290.000 poundsterling atau setara dengan Rp 5,7 miliar sebagai Non-Fungible Token (NFT).

Video viral "Charlie Bit My Finger" yang populer di awal tahun 2000-an, ditarik dari publik per 23 Mei setelah terjual 760.999 dollar AS atau sekitar Rp 10,9 miliar (kurs dollar AS Rp 14.300) dalam bentuk NFT.

Bos Twitter, Jack Dorsey juga melelang twit pertamanya dengan NFT, dan terjual hingga 2,5 juta dollar AS (sekitar Rp 36 miliar).

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja NFT?

NFT bisa dikatakan seperti sertifikat fisik hak cipta yang dapat menjamin keaslian suatu karya seni, bedanya NFT berupa sertifikat digital. Dari titik cara kerja NFT ini, mungkin bisa dibayangkan secara kasar mengapa harga NFT bisa melambung.

Mengapa harga NFT bisa tinggi?

Mengapa harga NFT bisa tinggi, dan faktor-faktor apa yang membuatnya menjadi mahal? Dikutip KompasTekno dari Alan Turing Institute, Selaa (18/1/2022), alasan paling mendasar adalah karena tidak ada penguasaan dan dominasi dalam skema perdagangan NFT.

Dengan kata lain, tidak ada aktor dominan yang bisa mengendalikan harga di NFT. Peneliti di Alan Turing Institute menyebut bahwa terdapat heterogenitas yang sangat luar biasa besar dalam perdagangan NFT.

Banyak karya seni digital NFT yang tersedia tapi tidak ada yang menguasai penentuan nilai atau harganya.

Nilai atau harga dari NFT sepenuhnya dibuat antara penjual dan pembeli bukan ditentukan pihak ketiga, seperti pada perdagangan konvesional yang membutuhkan campur tangan pemerintah atau perusahaan besar.

Baca juga: Anak 12 Tahun Jual NFT Emoji Ikan Paus, Laku Rp 5 Miliar

Skema perdagangan barang seperti ini mungkin mirip seperti skema perdagangan karya seni. Nilai satu lukisan dihasilkan dari hubungan yang kompleks antara penjual dan pembeli.

Selera dan tren yang menjadi dasar untuk menentukan harga bersifat dinamis dan tidak pasti. Seleran dan tren bisa ditafsirkan berulang-ulang oleh penjual dan pembeli, sebagaimana dikutip KompasTekno dari jurnal “The art machine: dynamics of a value generating mechanism for contemporary art”.

Demikian juga temuan dari Alan Turing Institute, yang pada dasarnya harga dari NFT bisa dinamis dan melambung karena semua orang bisa menentukkan harga dari NFT-nya, dan semua orang bebas mengajukan penawaran untuk membeli NFT itu.

3 faktor

Meski dinamis, Alan Turing Institute menemukan tiga faktor terbesar yang memengaruhi penjual atau pembeli dalam menafsirkan harga di NFT, antara lain faktor visual, harga jual NFT sebelumnya, serta hubungan antara penjual dan pembeli.

Baca juga: Transaksi Jual-Beli Karya Digital NFT Tembus Rp 152 Triliun

Dalam menemukan faktor itu, para peneliti telah mempelajari data dari 4,7 juta NFT yang telah diperdagangkan oleh lebih dari 500.000 pembeli dan penjual.

Harga jual

Dari ketiga faktor tersebut, faktor harga jual NFT sebelumnya menjadi 50 persen penentu keberagaman harga NFT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com