Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tonga Terancam "Kiamat Internet"

Kompas.com - 19/01/2022, 11:00 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber BBC,NPR

KOMPAS.com - Sebuah gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga mengalami erupsi dan memicu gelombang tsunami yang menerjang wilayah Tonga pada Sabtu (15/1/2022). Negara kepulauan ini terletak sekitar 2.300 dari Selandia Baru.

Akibat erupsi dan tsunami tersebut, wilayah Tonga terancam mengalami "kiamat internet". Pemerintah Tonga mengatakan bahwa kabel bawah laut yang berfungsi menyediakan internet di Tonga putus dan menumbangkan layanan internet.

"Karena ada kerusakan di kabel fiber optik bawah laut, layanan internet di Tonga saat ini sedang tumbang," ujar pemerintah Tonga, sebagaimana dilansir NPR.org dan dikutip KompasTekno, Rabu (19/1/2022).

"Dua operator seluler di Tonga kini tengah berupaya memulihkan sejumlah layanan telekomunikasi, termasuk internet dengan opsi penghubungan via satelit," imbuh pemerintah Tonga.

Baca juga: Mengenal Kabel Laut Jasuka, Sumber Gangguan Internet Telkom IndiHome

Diketahui, Tonga sendiri mengandalkan satu kabel bawah laut bernama Tonga Cable Limited untuk layanan internet dan komunikasi global.

Kabel tersebut, yang dikelola oleh South Cross Cable Network (SCCN), memiliki panjang sekitar 872 km dan menghubungkan Tonga dengan negara kepulauan Fiji.

Ilustrasi kabel bawah laut Tonga Cable Limited.Submarine Cable Map Ilustrasi kabel bawah laut Tonga Cable Limited.

Direktur Network SCCN, Dean Verdeka mengatakan bahwa perbaikan kabel tersebut setidaknya bisa memakan waktu hingga dua minggu.

Pasalnya, kapal yang digunakan untuk memperbaiki kabel bawah laut tersebut saat ini berada di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini yang berada sekitar 4.000 km dari Tonga.

Baca juga: Google Pasang Kabel Laut Lewati Jakarta

"Saat ini kami belum mendapatkan informasi yang jelas. Namun, sepertinya kabel internet bawah laut di Tonga putus. Jika benar, maka butuh sekitar dua minggu untuk memperbaiki kabel bawah laut tersebut," kata Dean.

Saat ini, beberapa layanan telekomunikasi di pulau di Tonga sendiri disebut sudah berangsur pulih, namun untuk layanan internet dikabarkan masih sangat terbatas dan kemungkinan masih harus menunggu kabel bawah laut tadi diperbaiki.

Sebelumnya, sesaat setelah erupsi dan tsunami menghantam Tonga pada Sabtu lalu, layanan telekomunikasi dan internet dilaporkan langsung tumbang dan memutus akses komunikasi untuk sekitar 100.000 orang yang tinggal di sana.

Baca juga: Menkominfo Resmikan Proyek Kabel Laut 348 Km Luwuk-Tutuyan

Bahkan, berdasarkan data Cloudflare, trafik internet dari Tonga langsung anjlok sejak Sabtu lalu.

Menurut berbagai laporan, beberapa negara yang berdekatan dengan Tonga, seperti Australia dan Selandia Baru, sudah turun tangan dan membantu proses pemulihan pasca bencana.

Kedua negara tersebut juga dikabarkan telah menyediakan layanan telekomunikasi via satelit, mengingat layanan telekomunikasi via darat di Tonga yang disebut masih sangat terbatas akibat efek dari erupsi dan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,NPR
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com