KOMPAS.com - Artis Nagita Slavina diduga menjadi korban video deepfake. Sebuah video yang menampilkan seseorang diduga mirip artis Nagita Slavina, atau yang akrab disapa Gigi, ramai dibagikan.
Video berdurasi singkat 61 detik itu menampilkan adegan tidak senonoh di mana pelakunya memiliki wajah mirip tokoh publik sekaligus artis, Nagita Slavina.
Menanggapi keramaian tersebut, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan pada video tersebut dan telah memastikan bahwa video mirip artis yang kerap disapa Gigi itu merupakan hasil rekayasa.
Dengan kata lain, wajah pemeran yang ada di video porno itu merupakan hasil penyuntingan yang dilakukan oleh seseorang agar menyerupai Nagita Slavina. Pihak kepolisian sementara ini telah menilai bahwa rekayasa itu memanfaatkan teknologi deepfake.
Baca juga: Menilik Teknologi Deepfake di Balik Video Diduga Mirip Nagita Slavina
Deepfake merupakan proses rekayasa audio, video, dan visual yang memanfaatkan teknologi artificial intelligent (AI). Perekayasaan dari Deepfake itu sebenarnya kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, Anda menggunakan filter foto atau video yang ada di Instagram, itu sudah menjadi secuplik bagian dari pemanfaatan Deepfake. Atau dalam skala yang lebih besar, Deepfake dimanfaatkan untuk merekayasa film dengan penggunaan CGI.
Namun, Deepfake nampaknya kini telah banyak disalahgunakan. Bahkan pusat studi kejahatan masa depan di University College London dalam laporannya, telah menetapkan Deepfake sebagai ancaman kejahatan paling nyata dari pemanfaatan AI.
Dalam laporan yang berjudul "AI-enabled future crime" itu, para peneliti telah memetakan bahwa perekayasaan audio, video, dan visual, bisa digunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Perekayasaan tersebut bisa berpotensi untuk merusak reputasi seseorang.
Baca juga: Video Porno Palsu Deepfake Mengancam Perempuan di Internet
Ada banyak tokoh publik yang juga menjadi korban dari Deepfake selain Nagita Slavina. Biasanya tokoh publik yang diserang dengan Deepfake berada dalam situasi politis,
Artinya, rekayasa mimik wajah dan suara dari tokoh itu dibuat untuk mempengaruhi penilaian atau opini publik. Penasaran dengan siapa saja tokoh publik yang pernah jadi korban Deepfake?, simak rangkuman KompasTekno berikut ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.