Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Utama Beli Ponsel 5G Sekarang, Chipset-nya Sudah Bagus

Kompas.com - 24/01/2022, 11:31 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejauh ini, sudah banyak ponsel 5G yang menjejali pasar smartphone Indonesia yang dirilis dari berbagai vendor, mulai dari Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi, Huawei, hingga Realme.

Meski banyak pilihan, pengguna disarankan untuk tidak membeli ponsel 5G, apabila mereka hanya ingin sekadar menjajal jaringan 5G di awal 2022 ini. Hal itu disampaikan oleh pengamat teknologi dan gadget dari situs Ponselmu.com, Herry SW.

"Jangan membeli ponsel hanya demi mencoba jaringan 5G (di awal 2022), karena nanti akan kecewa lantaran jaringannya masih terbatas. Selain itu, apabila mendapatkan sinyal 5G, kecepatannya pun jauh dari ideal," kata Herry kepada KompasTekno.

Meski demikian, Herry mengatakan bahwa apabila pengguna ingin mengganti ponsel baru di 2022 ini dan kebetulan sudah mendukung jaringan 5G, hal itu boleh dipertimbangkan.

Baca juga: Ini Penyebab Kecepatan 5G di Indonesia Belum Kencang

Lantas, kriteria ponsel 5G seperti apa yang harus dibeli pengguna? Menurut Alessa, pengulas gadget dari kanal YouTube K2G, ponsel yang ditenagai dengan chipset terkini adalah pilihannya.

"Tidak perlu melihat embel-embel 5G, lihat chipset-nya saja. Karena, mayoritas smartphone baru memang ditenagai dengan chipset yang sudah mendukung 5G," ungkap Allesa. 

Seirama dengan Allesa, pengamat teknologi dan gadget dari komunitas Gadtorade, Lucky Sebastian mengatakan bahwa berbagai ponsel yang ditenagai dengan chipset terkini, terutama di kelas flagship, biasanya memang sudah mendukung 5G.

"Chipset yang sudah dilengkapi 5G, cenderung spesifikasinya lebih baik dibanding chipset sekelasnya di 4G. Saya pribadi biasanya akan memilih smartphone dengan chipset flagship terbaru, dan chipset flagship sekarang pasti sudah '5G Ready'," jelas Lucky.

Baca juga: 5G di Indonesia Diprediksi Baru Optimal Setelah TV Analog Dimatikan

Belum tentu bisa dipakai 5G

Meski chipsetnya sudah bagus dan mendukung 5G, berbagai ponsel yang dibeli pengguna belum tentu bisa menikmati layanan 5G dengan optimal, mengingat ketersediaannya di Indonesia yang masih terbatas.

Selain itu, masalah pembukaan (unlock) fitur 5G di spektrum tertentu pada sebuah ponsel juga saat ini masih menjadi penghalang untuk menikmati layanan 5G di Tanah Air.

Untuk jajaran iPhone 12 dan 13, misalnya, Lucky mengatakan bahwa chip modem yang tersemat di dalam ponsel tersebut sebenarnya mendukung spektrum 5G yang beroperasi di Tanah Air, seperti 2,3 GHz milik Telkomsel atau 1,8 GHz milik Indosat.

"Secara modem yang dibawa iPhone 12 dan 13, frekuensinya sebenarnya cocok, tetapi mungkin tidak dibuka, jadi butuh pembaruan firmware khusus, dan kita tidak tahu apakah Apple mau membukanya atau tidak," ujar Lucky.

Baca juga: Alasan iPhone 12 dan iPhone 13 Belum Bisa Akses 5G di Indonesia

Lucky menambahkan, apabila pengguna Indonesia ingin membeli ponsel 5G, spektrum 5G yang didukung ponsel tersebut juga harus dipertimbangkan. Biasanya, informasi ini tertera di laman spesifikasi di berbagai laman resmi vendor ponsel.

"Kita harus melihat frekuensi yang didukung oleh ponsel 5G (yang ingin dibeli), begitu juga operator apa yang kita gunakan," tutur Lucky.

"Frekuensi 5G 2,3GHz (band n40) yang digunakan Telkomsel, contohnya, bukan frekuensi 5G yang umum, sehingga kita harus memastikan bahwa device (yang ingin dibeli) tersebut mendukung frekuensi tersebut," pungkas Lucky.

Baca juga: 5G Masih Terbatas di Indonesia, Belum Mau atau Belum Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com