Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Hapus 10 E-mail per Hari, Bisa Menghemat Ribuan Ton Batubara

Kompas.com - Diperbarui 19/04/2022, 10:40 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Salah satunya adalah Dinda (21), seorang mahasiswi dari salah satu perguruan swasta di Jakarta.

Setelah mengetahui dampak pencemaran lingkungan yang dapat dihasilkan oleh e-mail, Dinda berjanji akan mulai rutin untuk menghapus e-mail yang tak lagi diperlukan.

"Awalnya saya tidak tahu kalau ternyata e-mail bisa menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan. Namun, saya sangat mendukung upaya menghapus e-mail ini," ungkap Dinda kepada KompasTekno, Rabu (19/1/2022).

"Karena upaya untuk menyelamatkan lingkungan bisa dimulai dengan langkah kecil, seperti menghapus e-mail yang tak lagi terpakai," lanjutnya.

Namun, hal tersebut nampaknya tidak mencegah Dinda untuk tetap menggunakan layanan e-mail. Menurut Dinda, e-mail masih menjadi salah satu sarana penunjang kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Baca juga: Pengguna Gmail Kebanjiran E-mail Sampah, Ini Sebabnya

"Tapi saya tidak akan langsung setop menggunakan e-mail. Karena kegiatan perkuliahan yang berlangsung dari rumah, hampir semua tugas kuliah dikumpulkan secara online, termasuk lewat e-mail," ujar Dinda.

Senada dengan Dinda, Adam (25) yang berprofesi sebagai digital desainer, mengaku tidak keberatan untuk mulai menghapus e-mail yang bersifat spam.

Menurut Adam, menghapus e-mail bukan pekerjaan berat baginya mengingat pekerjaannya yang tidak bergantung dengan e-mail.

"Kebanyakan feedback dari client disampaikan lewat WhatsApp, jadi tidak masalah kalau (menghapus e-mail) bisa dicicil sedikit-sedikit. Lagipula e-mail yang saya terima tidak terlalu banyak," kata Adam.

Lain hal dengan Aldo (24). Staf administrasi yang bekerja di perusahaan swasta ini menilai bahwa langkah menghapus e-mail tergolong rumit.

Karena profesi yang digelutinya, Aldo mengaku rutin menerima puluhan e-mail setiap harinya. Alhasil, menghapus e-mail dinilai sebagai pekerjaan yang merepotkan.

"Agak merepotkan ya kalau harus rutin menghapus e-mail. Takut kalau ada human error, tidak sengaja menghapus e-mail yang sebenarnya masih dipakai," ucap Aldo.

Baca juga: Cara Mengirimkan E-mail Lain sebagai Lampiran di Gmail

Cara lain untuk kurangi emisi karbon dari e-mail

Selain menghapus e-mail yang tidak diperlukan, terdapat beberapa cara alternatif lain yang bisa dilakukan untuk memangkas angka emisi karbon dari aktivitas berkirim e-mail.

Menurut Berners-Lee, mengurangi aktivitas berkirim e-mail bisa mengurangi angka emisi karbon.

Sebagai ilustrasi, apabila setiap orang dewasa di Inggris berhenti mengirimkan satu e-mail tidak perlu, seperti e-mail ucapan terima kasih, maka upaya tersebut diklaim bisa mencegah kontribusi 16.433 ton emisi karbon setiap tahunnya.

Lee juga menyarankan pengguna untuk mengganti file yang dilampirkan dalam e-mail dengan sebuah link, berhenti berlangganan e-mail, dan tidak mengirimkan e-mail pada banyak penerima untuk mengurangi hasil emisi karbon dari aktivitas berkirm e-mail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com