"Tapi saya tidak akan langsung setop menggunakan e-mail. Karena kegiatan perkuliahan yang berlangsung dari rumah, hampir semua tugas kuliah dikumpulkan secara online, termasuk lewat e-mail," ujar Dinda.
Senada dengan Dinda, Adam (25) yang berprofesi sebagai digital desainer, mengaku tidak keberatan untuk mulai menghapus e-mail yang bersifat spam.
Menurut Adam, menghapus e-mail bukan pekerjaan berat baginya mengingat pekerjaannya yang tidak bergantung dengan e-mail.
"Kebanyakan feedback dari client disampaikan lewat WhatsApp, jadi tidak masalah kalau (menghapus e-mail) bisa dicicil sedikit-sedikit. Lagipula e-mail yang saya terima tidak terlalu banyak," kata Adam.
Lain hal dengan Aldo (24). Staf administrasi yang bekerja di perusahaan swasta ini menilai bahwa langkah menghapus e-mail tergolong rumit.
Karena profesi yang digelutinya, Aldo mengaku rutin menerima puluhan e-mail setiap harinya. Alhasil, menghapus e-mail dinilai sebagai pekerjaan yang merepotkan.
"Agak merepotkan ya kalau harus rutin menghapus e-mail. Takut kalau ada human error, tidak sengaja menghapus e-mail yang sebenarnya masih dipakai," ucap Aldo.
Baca juga: Cara Mengirimkan E-mail Lain sebagai Lampiran di Gmail
Selain menghapus e-mail yang tidak diperlukan, terdapat beberapa cara alternatif lain yang bisa dilakukan untuk memangkas angka emisi karbon dari aktivitas berkirim e-mail.
Menurut Berners-Lee, mengurangi aktivitas berkirim e-mail bisa mengurangi angka emisi karbon.
Sebagai ilustrasi, apabila setiap orang dewasa di Inggris berhenti mengirimkan satu e-mail tidak perlu, seperti e-mail ucapan terima kasih, maka upaya tersebut diklaim bisa mencegah kontribusi 16.433 ton emisi karbon setiap tahunnya.
Lee juga menyarankan pengguna untuk mengganti file yang dilampirkan dalam e-mail dengan sebuah link, berhenti berlangganan e-mail, dan tidak mengirimkan e-mail pada banyak penerima untuk mengurangi hasil emisi karbon dari aktivitas berkirm e-mail.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.