Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Microsoft Moncer berkat Office, Windows, dan Xbox

Kompas.com - 27/01/2022, 07:34 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Microsoft

KOMPAS.com - Bisnis Microsoft mencatatkan hasil positif pada periode kuartal kedua tahun fiskal 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2021 lalu.

Dalam laporan kuartalan terbaru yang diunggah di situs resmi perusahaan, Microsoft melaporkan berhasil membukukan pendapatan sebesar 51,7 miliar dollar AS (setara Rp 740 triliun), meningkat 20 persen dari tahun ke tahun.

Dari pendapatan tersebut, Microsoft mendulang keuntungan bersih senilai 18,8 miliar dollar AS (kira-kira Rp 270 triliun), mewakili peningkatan 21 persen dari tahun ke tahun.

"Cuan" yang didapatkan tersebut didongkrak oleh performa bisnis yang positif dari sejumlah lini bisnis Microsoft, seperti Microsoft Office, Windows, dan bisnis cloud.

Microsoft Office

Ilustrasi Microsoft Wordcnet.com Ilustrasi Microsoft Word
Tanpa menyebutkan nominal, Microsoft mengungkapkan bahwa pendapatan dari produk software produktivitas komersial Microsoft Office serta layanan cloud Microsoft Azure meningkat 14 persen pada periode ini.

Pertumbuhan tersebut terutama didongkrak oleh suite aplikasi kantor komersial Microsoft 365 (dulu bernama Office 365) yang mencetak peningkatan pendapatan hingga 19 persen.

Pada periode ini, pelanggan Microsoft 365 juga dilaporkan mengalami peningkatan dengan total sebanyak 56,4 juta pelanggan, naik 20 persen dari tahun ke tahun, sebagaimana dihimpun dari The Verge.

Secara umum, Microsoft menyebutkan bahwa pendapatan perusahaan dari kategori produktivitas dan pemrosesan bisnis adalah sebesar 15,9 miliar dollar AS atau setara Rp .

Pendapatan itu merupakan gabungan dari bisnis Office, LinkedIn, hingga produk Cloud Dynamic 365.

Baca juga: Microsoft Umumkan Windows 365, Layanan Streaming OS via Cloud

Windows

ilustrasi Windows 11wired.com ilustrasi Windows 11
Bisnis sistem operasi bikinan Microsoft, Windows juga mencatatkan performa positif pada periode kuartal kedua tahun fiskal 2022 ini.

Hal ini ditandai dengan pendapatan OEM (original equipment manufacturer) Windows yang diklaim meningkat sebesar 25 persen pada periode ini.

Microsoft biasanya mendistribusikan Windows versi OEM ke produsen-produsen komputer yang ingin memakai sistem operasi tersebut di produk mereka.

Baca juga: Melihat Tampilan Windows dari Masa ke Masa, Windows 1.0 hingga Windows 11

Sejak Oktober 2021 lalu, Microsoft sudah mulai meluncurkan sistem operasi terbarunya, Windows 11. Tidak disebutkan apakah peningkatan pendapatan tersebut didongkrak oleh perilisan Windows 11 atau tidak.

Yang jelas, dalam pemaparan laporan keuangan (earning call) baru-baru ini, CEO Microsoft Satya Nadella Satya Nadella mengatakan perusahaan melihat "perubahan struktural dalam permintaan PC" dan "melihat kebangkitan PC dengan peningkatan waktu penggunaan yang dihabiskan di PC".

Ini agaknya yang ikut mendongkrak pertumbuhan Windows pada periode ini. Secara keseluruhan, kini, Windows 10 dan Windows 11 disebutkan telah digunakan pada 1,4 miliar perangkat aktif setiap bulanannya.

Baca juga: Microsoft Jadi Merek Paling Dibenci di Indonesia

Cloud

Ilustrasi cloud computing Dok. Istimewa Ilustrasi cloud computing
Bisnis komputasi awan (cloud computing) Microsoft Azure juga berkontribusi pada performa positif pada bisnis kuartalan Microsoft periode ini.

Pendapatan bisnis kategori Intelligent Cloud milik Microsoft tercatat sebesar 18,3 miliar dollar AS, meningkat 26 persen dari tahun ke tahun.

Lebih rinci, Microsoft menyebutkan bahwa pendapatan produk server dan layanan cloud meningkat 29 persen dari tahun ke tahun. Ini didongkrak oleh pertumbuhan pendapatan dari layanan Microsoft Azure dan layanan cloud lainnya sebesar 46 persen.

Microsoft mengatakan, pertumbuhan bisnis cloud miliknya ini didorong oleh "permintaan yang kuat untuk layanan berbasis konsumsi milik kami".

Baca juga: Pendinginan Server Microsoft, Dulu Air Laut Kini Jajal Metode Penambang Kripto

Xbox

Wujud Xbox Series S dan Xbox Series X ketika disandingkan bersama-samaBrad Sams Wujud Xbox Series S dan Xbox Series X ketika disandingkan bersama-sama
Selain Office, Windows, dan Cloud, bisnis konsol game Xbox juga menunjukkan pertumbuhan.

Microsoft melaporkan, pendapatan konten dan layanan Xbox meningkat 10 persen dari tahun ke tahun pada periode ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs resmi Mcrosoft, Kamis (27/1/2022).

Hal ini agaknya didorong oleh meningkatnya permintaan konsol game Xbox Series X dan Series S.

Baca juga: Daftar Belanja Microsoft demi Xbox, Mojang Minecraft hingga Activision Blizzard

Layanan berlangganan Xbox Game Pass juga kian digandrungi pencinta game. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna yang meningkat secara signifikan dalam satu tahun terakhir.

Terhitung hingga awal 2022 ini, jumlah pelanggan aktif layanan Xbox Game Pass di tahun 2022 telah mencapai angka 25 juta orang.

Baru-baru ini, Microsoft juga mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi penerbit dan studio pengembang game kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Activision Blizzard.

Bila akuisisi berjalan mulus dan rampung, mayoritas game yang berada di bawah naungan Activision Blizzard nantinya disebutkan bakal bisa dimainkan secara gratis melalui layanan Xbox Game Pass. Beberapa di antaranya adalah seri populer, seperti Call of Duty, Warcraft, Diablo, Overwatch, hingga Candy Crush.

Baca juga: Microsoft Akuisisi Activision Blizzard Senilai Rp 986 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Microsoft
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com