Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Aset NFT Bikin Boros Energi Listrik?

Kompas.com - 28/01/2022, 12:02 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di balik popularitas Non-Fungible Token (NFT) yang tengah meroket, ternyata ada proses yang membutuhkan energi besar.

Saking tingginya energi yang dibutuhkan, aset kripto ini dinilai berdampak buruk bagi lingkungan. Lantas seberapa besar energi yang dibutuhkan?

NFT sendiri adalah sebuah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik. Dengan memiliki aset NFT, pemilik seperti memiliki karya seni atau barang antik.

Sederhananya, NFT ibarat sertifikat digital atas karya tersebut dan bisa dijual oleh pemiliknya.

Ketika sebuah NFT dijual atau terdaftar di marketplace seperti OpenSea, NFT akan divalidasi  untuk menunjukkan lokasi aset tersebut di sistem blockchain. Proses itu disebut sebagai "pencatatan".

Maksud dari proses pencetakan ini dilakukan untuk membuat tanda terima digital di sistem blockchain, sesuai dengan blockchain yang digunakan.

Baca juga: Profil Devin Finzer, Co-Founder dan CEO OpenSea yang Jadi Miliarder Berkat NFT

Saat NFT dibeli, tanda terima akan dicatat dan disimpan di dompet digital pembeli, misalnya MetaMask.

Nah, dalam proses pencatatan tersebut dibutuhkan validasi informasi untuk menentukan di mana lokasi tanda terima dalam blockchain tersebut.

Proses validasi inilah yang melibatkan para penambang.

Untuk membuat validasi tanda terima digital ini, para penambang harus memecahkan algoritma yang kompleks. Algoritma tersebut digambarkan seperti soal matematika yang rumit dipecahkan.

Para penambang akan berlomba menjadi orang pertama yang memvalidasi tanda terima digital tersebut untuk mendapat imbalan.

Dalam proses tersebut, semakin banyak penambang yang berlomba, maka semakin banyak energi yang dihabiskan.

Kenapa NFT butuh banyak energi?

Untuk mencatat NFT dalam blockchain, dibutuhkan energi yang cukup bervariasi bergantung di blockchain transaksi tersebut dilakukan.

Sebagian besar marketplace NFT menggunakan Ethereum sebagai blockchain mereka.

Dihimpun KompasTekno dari NFTexplained, Jumat (27/1/2022) Ethereum menggunakan algoritma konsesus yang membutuhkan banyak energi atau disebut proof of work.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com