Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Bedah Digugat gara-gara Jual NFT Foto X-ray Pasien

Kompas.com - 02/02/2022, 14:31 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjualan aset non-fungible token alias NFT belakangan ini tengah digandrungi oleh pengguna internet di dunia.

Namun, selain untuk mencari "cuan", penjualan NFT juga bisa membawa masalah jika melanggar aturan.

Misalnya seperti yang menimpa Emmanuel Masmejean, seorang ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Eropa Georges Pompidou di Paris, Perancis.

Ia terancam digugat ke pengadilan karena diduga menjual foto x-ray alias hasil rontgen pasiennya sebagai aset NFT di marketplace OpenSea. Akibat masalah ini, Masmejean berpotensi mendapatkan sanksi dan tuntutan hukum.

Baca juga: Benarkah Aset NFT Bikin Boros Energi Listrik?

Jual foto x-ray pasien seharga Rp 40 juta

Masalah ini bermula ketika Emmanuel Masmejean melakukan tindakan operasi pada sejumlah korban akibat serangan penembakan massal di teater Bataclan, Paris, serta serangan bom bunuh diri di wilayah Paris lainnya pada 13 November 2015.

Salah satu korban yang ditangani Masmejean adalah seorang wanita yang memiliki luka tembak di bagian lengan.

Sebelum dilakukan tindak operasi, pasien tersebut agaknya menjalani pemeriksaan x-ray atau rontgen untuk keperluan diagnosis medis yang lebih akurat.

Hasil foto rontgen dari pasien wanita tersebut menunjukkan bahwa ada peluru yang bersarang di lengannya. Nah, foto inilah yang diduga dijual oleh Masmejean dalam bentuk NFT.

Menurut laporan outlet media The Washington Post, Masmejean menjual NFT foto x-ray pasien wanita itu seharga 2.776 dollar AS (sekitar hampir Rp 40 juta) di OpenSea. Saat ini, laman penjualan NFT foto tersebut sudah dihapus dari OpenSea.

Namun, berdasarkan laman arsip web (web archive), NFT x-ray pasien tersebut dijual oleh dengan judul "Bataclan terrorist attack - November 13, 2015 - Paris, France".

Baca juga: Ada Bug di OpenSea, Hacker Borong NFT Bernilai Tinggi dengan Harga Murah Meriah

Halaman arsip itu juga masih menyertakan deskripsi lengkap dari NFT yang dijual oleh akun "EmmanuelMasmejean" tersebut.

Secara umum, deskripsi itu menceritakan serangan di Paris pada November 2015 lalu, lengkap dengan informasi soal jumlah korban serangan yang ia tangani pasca-serangan.

Akun EmmanuelMasmejean mengaku mengoperasi lima orang wanita korban serangan. Foto x-ray yang ia jual sebagai NFT ini adalah hasil pemeriksaan dari salah satu korban tersebut.

"Pasien muda yang kehilangan pacarnya dalam serangan ini, mengalami patah tulang lengan kiri bawah dengan sisa peluru (Kalachnikov) di jaringan lunak," tulis akun EmmanuelMasmejean dalam deskripsi.

Hasil tangkapan layar di laman arsip web, yang menunjukkan bahwa akun EmmanuelMasmejean menjual NFT yang diduga milik pasien wanita di OpenSea.web.archive.org Hasil tangkapan layar di laman arsip web, yang menunjukkan bahwa akun EmmanuelMasmejean menjual NFT yang diduga milik pasien wanita di OpenSea.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada media The Post, Elodie Abraham, pengacara untuk wanita yang foto rontgen miliknya diduga dijual Masmejean, mengatakan bahwa kliennya "sangat terkejut" mengetahui foto rontgen miliknya dijual sebagai NFT.

Abraham mengatakan dokter bedah itu telah melanggar privasi kliennya dengan mengunggah hasil pemeriksaan X-ray secara online dan memberikan penjelasan rinci dalam deskripsinya.

Baca juga: Pengguna Twitter Bisa Pakai Gambar NFT untuk Foto Profil

Abraham menambahkan, kliennya berharap Masmejean akan menghadapi konsekuensi agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi.

Dalam sebuah twit, Martin Hirsch, direktur pelaksana APHP, jaringan rumah sakit besar di Paris yang mencakup Georges Pompidou tempat Masmejean bekerja, mengatakan dia akan mendorong sanksi dan tuntutan hukum terhadap dokter bedah tersebut.

"Perilaku seperti itu tidak layak dan menyinggung konsepsi kita tentang pelayanan publik. Itu keterlaluan dalam keadaan apa pun dan untuk pasien mana pun," tulis Hirsch, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Washington Post, Rabu (2/2/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com