Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Microsoft Sebut Metaverse Sama Saja dengan Game

Kompas.com - 04/02/2022, 13:03 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber PCWorld

KOMPAS.com - Istilah metaverse menjadi salah satu topik yang ramai diperbincangkan di industri teknologi. Istilah ini dipopulerkan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, pada 2021 lalu.

Meski belum ada definisi yang pasti, metaverse sendiri dapat diartikan sebagai dunia virtual baru yang memungkinkan seseorang direpresentasikan dengan avatar, lalu dapat berinteraksi, bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam ruang tiga dimensi (3D).

Berbagai perusahaan teknologi pun berlomba-lomba membuat "metaverse" versinya masing-masing.

Namun, CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan bahwa konsep metaverse sebenarnya tak lain adalah seperti membuat game.

Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?

"Lihat apa yang terjadi di metaverse. Apa itu metaverse? Metaverse pada dasarnya adalah tentang membuat game," kata Nadella.

Menurut Nadella, membuat metaverse itu pada dasarnya adalah kemampuan menempatkan orang, tempat, benda dalam mesin fisika. Lalu, semua orang, tempat, benda dalam mesin fisika tadi saling berhubungan.

Ia mencontohkan, di metaverse, seseorang dan kolega kerjanya bisa hadir di ruang rapat yang sama secara virtual yang diwakili menggunkan avatar.

Lalu dilengkapi dengan suara agar percakapan yang berlangsung layaknya benar-benar terjadi di sekeliling pengguna.

"Coba tebak? Tempat di mana kami telah melakukan itu semua selama ini adalah saat bermain game," tambah Nadella.

Bos Microsoft itu mengambil contoh game balap mobil keluaran Microsoft, Forza. Dalam game tersebut, kata Nadella, pengguna sudah direpresentasikan dengan avatar. Hanya saja avatar-nya bukan dalam bentuk karakter orang, melainkan mobil.

Baca juga: Perempuan Ini Mengaku Diperkosa di Metaverse Bikinan Facebook

Layaknya konsep avatar di metaverse yang bisa didandani sedemikian rupa, kata Nadella, mobil miliknya di game Forza juga bisa dimodifikasi sesuai keinginan pengguna.

Hal inilah membuat metaverse juga memiliki kosep yang sama dengan game, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PCWorld, Jumat (4/2/2022).

Butuh kacamata VR dan sarung tangan haptic

Sarung tangan haptic yang dikembangkan Meta masih harus ditopang dengan penambat.Meta Reality Labs via The Verge Sarung tangan haptic yang dikembangkan Meta masih harus ditopang dengan penambat.
Meski disamakan dengan game, metaverse agaknya tidak sesederhana seperti bermain game di ponsel, PC, ataupun konsol.

Pasalnya, pengalaman di metaverse akan sangat bergantung dengan teknologi canggih seperti kacamata Virtual Reality (VR) dan sarung canggih dengan teknologi haptic.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pendiri Microsoft, Bill Gates pada Desember 2021 lalu. Ketika itu, Gates sempat meramalkan bahwa pertemuan daring bakal diadakan di metaverse dalam dua-tiga tahun ke depan.

Halaman:
Sumber PCWorld
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com