Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Eropa Terancam Tak Bisa Pakai Facebook dan Instagram

Kompas.com - 07/02/2022, 19:23 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Mashable

KOMPAS.com - Warga Eropa terancam tak bisa menggunakan media sosial Facebook dan Instagram lagi di negaranya. Hal ini menyusul rencana Meta Platforms Inc. (dulu Facebook Inc.) yang kemungkinan bakal menghentikan operasi Facebook dan Instagram di wilayah Eropa.

Rencana ini dilatarbelakangi karena perusahaan rintisan Mark Zuckerberg itu agaknya tidak bisa menargetkan iklan ke penggunanya di Eropa karena terbentur Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) yang berlaku di Uni Eropa.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah laporan tahunan Meta kepada Komisi Sekuritas dan Perdagangan (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat.

Dalam laporannya, Meta mengatakan bahwa selama ini perusahaannya telah tunduk pada undang-undang dan peraturan di wilayah tempat perusahaan beroperasi terkait aturan berbagai (transfer), memproses dan/atau menerima data tertentu yang penting untuk operasi layanan Meta.

Termasuk data yang dibagikan antar negara atau wilayah tempat Meta beroperasi dan data yang dibagikan antara produk dan layanan Meta.

Sebab, menurut Meta, memproses data pengguna antar-negara sangat penting untuk bisnis perusahaan, baik secara operasional maupun untuk penargetan iklan.

Dalam kasus ini, data penduduk Uni Eropa sendiri dilindungi di bawah Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR).

Baca juga: Persulit Iklan dari Pesaing, Google Didenda Rp 24 Triliun di Eropa

Aturan ini mensyaratkan bahwa setiap perusahaan, termasuk Meta, baru dapat mengirim (transfer) data penggunanya di Uni Eropa ke negara lain, berdasarkan klausul kontrak standar (standard contractual clauses/SCC).

SCC sendiri berisi klausul kontrak yang disetujui oleh Komisi Eropa untuk memastikan proses berbagi data warga Uni Eropa ke negara ketiga di luar Uni Eropa sesuai dengan GDPR.

Masalahnya, pada Agustus 2020 lalu, Komisi Perlindungan Data Irlandia (IDPC) telah mengeluarkan keputusan awal yang menyimpulkan bahwa klausul kontrak standar data pengguna milik Meta Platform Irlandia tidak sesuai dengan GDPR.

Alhasil, keputusan awal IDPC itu bakal membuat Meta, induk Instagram dan Facebook agaknya bakal kesulitan untuk memproses data penggunanya yang ada di wilayah Uni Eropa. Buntutnya, Meta tidak akan dapat menargetkan iklan ke penggunanya di Eropa. 

Jika Meta tidak dapat mencapai kesepakatan berbagi data baru dengan Komisi Eropa, perusahaan Mark Zuckerberg ini mengancam akan menghentikan layanan Facebook dan Instagram di Benua Biru itu.

"Kami kemungkinan tidak akan dapat menawarkan sejumlah produk dan layanan penting kami, termasuk Facebook dan Instagram, di Eropa," tulis Meta dalam laporan SEC.

Baca juga: Warga Australia Terancam Hidup Tanpa Google Search

Meta turut mengungkapkan bahwa penghentian layanan Facebook dan Instagram di Eropa akan berdampak secara material pada perusahaan, termasuk merugikan bisnis, kondisi keuangan, dan hasil operasi perusahaan.

Dalam keterangan terpisah VP Global Affairs Meta Nick Clegg mendesak agar regulator dapat menyediakan solusi berbagai data pengguna Uni Eropa, agar bisnis Meta dan bisnis perusahaan lain yang mengandalkan skema SCC tidak terganggu.

"Kami mendesak regulator untuk mengadopsi pendekatan proporsional dan pragmatis untuk meminimalkan gangguan terhadap ribuan bisnis lain yang seperti Facebook, yaitu telah mengandalkan mekanisme ini dengan itikad baik untuk mentransfer data dengan cara yang aman dan terjamin," kata Clegg, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Mashable, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Warga Australia Tak Bisa Lagi Baca Berita dari Facebook

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mashable
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com