Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2022, 18:15 WIB

KOMPAS.com - Salahan ketik (saltik) atau yang juga dikenal dengan istilah "typo" pasti pernah dialami oleh sebagian besar orang. Typo dapat menyebabkan kata yang sedang diketik memiliki arti yang tidak seharusnya.

Sering typo saat chatting dapat menimbulkan konsekuensi yang cukup ringan seperti membuat orang lain kesulitan untuk memahami suatu kata yang terdapat pada pesan yang dikirim melalui SMS.

Namun, kesalahan dalam mengetik juga berpotensi menimbulkan akibat yang fatal, misalnya ketika pengguna sedang mengirimkan e-mail berisi laporan penting kepada atasan.

Lantas, kenapa sering terjadi typo saat mengetik? Mengapa terkadang orang tidak terlebih dahulu melihat dan memperbaiki kesalahan kata sebelum pesan dikirim?

Salah satu psikolog asal University of Sheffield, Inggris bernama Tom Stafford coba menganalisa mengapa sering terjadi typo saat chatting.

Baca juga: Telegram Bisa Edit Typo di Pesan yang Sudah Terkirim, Begini Caranya

Stafford mengatakan, typo merupakan jenis kesalahan yang lumrah dilakukan oleh umat manusia. Typo dapat terjadi lantaran otak manusia tidak bisa selalu bisa menangkap detail dengan cukup baik.

"Kita tidak bisa menangkap setiap detail, kita berbeda dari komputer atau database Badan keamanan Nasional (NSA). Sebaliknya, kita mengambil informasi sensorik dan menggabungkannya dengan apa yang diharapkan, lalu kita akan mengambil maknanya," ungkap Stafford.

Namun alasan terjadinya kesalahan ketik bukan menandakan bahwa otak manusia bodoh. Justru, mengetik sebuah pesan dinilai sebagai salah satu tugas yang cukup sulit dilakukan.

Saat otak sedang mengerjakan hal yang cukup sulit, otak cenderung "menggampangkan" komponen-komponen sederhana, dalam hal ini menyusun huruf menjadi kata, lalu merangkainya menjadi kalimat.

Sementara fokus utama otak ada pada tugas yang lebih kompleks, yakni menggabungkan kalimat menjadi gagasan yang memilliki makna.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com