"Sebanyak 95 persen aplikasi itu sudah bisa di-download lewat App Gallery. Saya bisa bilang semua (aplikasi) ada di AppGallery, apalagi aplikasi harian seperti media sosial, finansial, editing, dan lainnya. Jadi tidak perlu khawatir," kata Edy.
Baca juga: Google: Ponsel Huawei Jangan Sembarangan Pakai Gmail, YouTube, dkk
Menurut pantauan KompasTekno di ponsel P40 Pro yang juga tidak dibekali GMS, aplikasi populer seperti Grab, Shopee, Tokopedia terpantau sudah tersedia di AppGallery.
Aplikasi lain yang juga tersedia di AppGallery milik Huawei di antaranya ada aplikasi untuk layanan keunagan seperti BCA Mobile, BRImo BRI, BNI Mobile Banking, Dana, hingga aplikasi berita dan video-on-demand.
Khusus untuk aplikasi ojek online, Huawei mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Grab dalam menyediakan layanan. Di ponsel Android, aplikasi Grab biasanya mengandalkan layanan peta dari Google Maps.
Karena tidak ada GMS, menurut Edy, aplikasi Grab di AppGallery mengandalkan layanan peta dari Huawei.
"Aplikasi Grab sudah siap dipakai pada ponsel ini, dan benar-benar ekspektasi penggunaan aplikasi Grab dari AppGallery ini sama persis dengan toko aplikasi lain (Play Store)," kata Edy.
Menurut pantauan KompasTekno pada ponsel P40 Pro, aplikasi Grab yang dipasang melalui AppGallery Huawei ini memiliki tampilan yang sama seperti aplikasi Grab yang dipasang melalui Google Play Store.
Aplikasi Grab di ponsel Huawei tanpa GMS juga bisa berjalan seperti biasa. Namun tidak diketahui secara pasti bagaimana soal kelengkapan layanan peta yang diberikan Huawei untuk aplikasi ojek online ini.
Baca juga: Huawei Resmikan HarmonyOS, Sistem Operasi Alternatif Android
Meski tak diungkapkan secara terang-terangan, penggunaan chipset Snapdragon 888 versi 4G serta tak adanya layanan Google di ponsel P50 Pro ini agaknya merupakan efek dari pemblokiran Huawei oleh Amerika Serikat (AS).
Nama Huawei masuk daftar hitam (entity list) pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada 2019 lalu.
Dimasukkannya Huawei ke dalam daftar entity list membuat perusahaan AS tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan Huawei -termasuk jual-beli komponen dan software- tanpa persetujuan pemerintah AS.
Misalnya, Huawei tidak bisa menggunakan chip buatan perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dan tidak bisa menggunakan modem 5G dari Qualcomm.
Baca juga: Sikap Terbaru Presiden Biden, Ponsel Huawei Masih Terlarang Pakai Google
Di sisi software, entity list membuat Huawei tidak bisa lagi menyertakan layanan Google Mobile Service (GMS) di deretan ponselnya.
Artinya, ponsel Huawei tidak bakal memiliki aplikasi YouTube, Gmail, Play Store, dan layanan Google lainnya secara bawaan di ponselnya.
Ketiadaan ekosistem GMS ini disebut menjadi batu sandungan besar bagi ponsel Huawei, terutama untuk pasar di luar China, seperti Indonesia, yang konsumennya sudah terbiasa dengan aneka layanan Google tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.