VP Samsung US Mobile Product Management Drew Blackard memberikan beberapa skenario cara kerja adaptive refresh rate pada ponsel Galaxy S22 Ultra ini.
Blackard mengatakan bahwa layar Galaxy S22 Ultra dapat mencapai angka refresh rate tertinggi 120 Hz ketika pengguna menggulirkan (scrolling) timeline media sosial, menonton video, dan bermain game.
Dengan angka refresh rate tinggi ini, pengguna bisa menikmati tampilan konten mulus dan enak dipandang.
Masalahnya, pengguna tidak setiap saat menonton video, bermain game serta media sosial di ponselnya. Bila angka refresh rate tetap tinggi, maka ini dapat menguras daya baterai pada ponsel. Nah, di sinilah peran adaptive refresh rate hingga 1 Hz.
"Refresh rate akan turun serendah 1 Hz untuk menghemat energi saat Anda melakukan sesuatu yang kurang intensif, seperti melihat foto di galeri Anda," kata Blackard saat memperkenalkan Galaxy S22 Ultra di acara Galaxy Unpacked, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Video: Hands-on Samsung Galaxy S22 Ultra, Sekarang Pakai Snapdragon dan Persis Galaxy Note
Selain kemampuan adaptive refresh rate baru, Galaxy S22 Ultra juga diotaki chipset yang disebut dapat lebih menghemat daya serta software yang lebih baru.
Sehingga kombinasi ketiganya digadang-gadang membuat Galaxy S22 Ultra memiliki masa pakai baterai yang lebih lama dibandingkan dengan Galaxy S21 Ultra, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari SamMobile, Sabtu (12/2/2022). Namun, hal ini masih harus dibuktikan melalui pengujian langsung.
Baca juga: Resmi, Ini Harga Samsung Galaxy S22 Ultra, S22 Plus, dan S22 di Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.