Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2022, 10:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber SamMobile

KOMPAS.com - Lini ponsel flagship Samsung Galaxy S22 series telah resmi diperkenalkan. Dari tiga model yang dirilis, varian Galaxy S22 Ultra dibekali dengan spesifikasi paling tinggi, misalnya pada aspek layar.

Layar Galaxy S22 Ultra kini menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,8 inci yang sudah mendukung refresh rate adaptive hingga 120 Hz (Hertz).

Sekilas, dukungan refresh rate hingga 120 Hz sudah menjadi fitur yang lumrah ditemui di ponsel-ponsel kelas atas.

Namun, yang menjadikan Galaxy S22 Ultra istimewa adalah ponsel ini sudah menyertakan kemampuan adaptive refresh rate paling rendah 1 Hz hingga paling tinggi 120 Hz.

Ini adalah salah satu peningkatan besar yang dibawa Samsung, mengingat ponsel Galaxy S "ultra" sebelum-sebelumnya tidak pernah menyertakan dukungan ini.

Bahkan, dua saudara kandungnya, Galaxy S22 reguler dan Galaxy S22 Plus juga tidak memilikinya. Layar keduanya hanya mendukung adaptive refresh rate 10-120 Hz.

Sebagai perbandingan, Galaxy S20 Ultra (2020) memiliki angka refresh rate tetap 120Hz. Sementara layar Galaxy S21 Ultra (2021) hanya menyertakan dukungan adaptive refresh rate paling rendah 10Hz untuk konten statis.

Lantas, apa kelebihan dukungan adaptive refresh rate 1Hz hingga 120 Hz pada Galaxy S22 Ultra ini?

Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan refresh rate. Refresh rate adalah suatu spesifikasi pada komponen panel yang mengukur seberapa sering sebuah frame (gambar) pada layar diperbarui (di-refresh) setiap detiknya.

Sederhananya, layar 60 Hz mampu menampilkan 60 gambar setiap detiknya, begitu juga layar 90 Hz dan 120 Hz, yang masing-masing mampu menampilkan gambar 90 dan 120 frame per detik.

Dengan kata lain, semakin tinggi angka refresh rate, semakin mulus pula gambar yang ditampilkan oleh smartphone. Ini dikarenakan gambar yang ditampilkan setiap detik pada dasarnya lebih banyak, meski tidak terlihat secara kasat mata.

Kendati gambar yang ditampilkan di smartphone lebih nikmat dipandang dan dirasakan, layar yang memiliki angka refresh rate tinggi juga punya kekurangan, terutama di sisi daya.

Sebab, semakin tinggi angka refresh rate, semakin besar pula daya yang dibutuhkan. Dengan demikian, daya tahan baterai ponsel juga bisa terkena imbasnya.

Sementara, kemampuan adaptive refresh rate yang ada di ponsel sendiri memungkinkan ponsel menyesuaikan refresh rate tergantung konten yang sedang dilihat oleh pengguna di layar ponsel.

Baca juga: Samsung Umumkan Galaxy S22 Ultra, Serupa Galaxy Note dan Punya Stylus Bawaan

Kelebihan refresh rate di Samsung Galaxy S22 Ultra

Nah, Galaxy S22 Ultra memiliki rentang refresh rate yang lebih luas, yaitu mulai dari 1Hz hingga 120 Hz.

Layar Galaxy S22 Ultra menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,8 inci dengan resolusi Quad HD Plus serta mendukung refresh rate 120 Hz dan touch sampling rate 240 Hz.dok. Samsung Layar Galaxy S22 Ultra menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,8 inci dengan resolusi Quad HD Plus serta mendukung refresh rate 120 Hz dan touch sampling rate 240 Hz.
Secara teknis, kemampuan adaptive refresh rate tersebut memungkinkan layar Galaxy S22 Ultra menyesuaikan kualitas tampilan di layar sesuai konten yang sedang dilihat pengguna, dan di saat yang bersamaan juga dapat menghemat daya baterai.

VP Samsung US Mobile Product Management Drew Blackard memberikan beberapa skenario cara kerja adaptive refresh rate pada ponsel Galaxy S22 Ultra ini.

Blackard mengatakan bahwa layar Galaxy S22 Ultra dapat mencapai angka refresh rate tertinggi 120 Hz ketika pengguna menggulirkan (scrolling) timeline media sosial, menonton video, dan bermain game.

Dengan angka refresh rate tinggi ini, pengguna bisa menikmati tampilan konten mulus dan enak dipandang.

Masalahnya, pengguna tidak setiap saat menonton video, bermain game serta media sosial di ponselnya. Bila angka refresh rate tetap tinggi, maka ini dapat menguras daya baterai pada ponsel. Nah, di sinilah peran adaptive refresh rate hingga 1 Hz.

"Refresh rate akan turun serendah 1 Hz untuk menghemat energi saat Anda melakukan sesuatu yang kurang intensif, seperti melihat foto di galeri Anda," kata Blackard saat memperkenalkan Galaxy S22 Ultra di acara Galaxy Unpacked, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Video: Hands-on Samsung Galaxy S22 Ultra, Sekarang Pakai Snapdragon dan Persis Galaxy Note

Selain kemampuan adaptive refresh rate baru, Galaxy S22 Ultra juga diotaki chipset yang disebut dapat lebih menghemat daya serta software yang lebih baru.

Sehingga kombinasi ketiganya digadang-gadang membuat Galaxy S22 Ultra memiliki masa pakai baterai yang lebih lama dibandingkan dengan Galaxy S21 Ultra, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari SamMobile, Sabtu (12/2/2022). Namun, hal ini masih harus dibuktikan melalui pengujian langsung.

Baca juga: Resmi, Ini Harga Samsung Galaxy S22 Ultra, S22 Plus, dan S22 di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber SamMobile
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com