KOMPAS.com - Sistem operasi terbaru Microsoft, Windows 11 kembali dimanfaatkan peretas (hacker) untuk menyebarkan software berbahaya (malware).
Kali ini, peneliti keamanan dari perusahaan teknologi Hawlett Packard (HP) menemukan ada malware pencuri kata sandi (password) yang berkedok sebagai file instalasi Windows 11.
Setidaknya begitulah yang diungkapkan oleh peneliti keamanan HP bernama Patrick Schläpfer dalam sebuah posting di blog resmi HP Threat Research.
Windows 11 sendiri memang sudah bisa diunduh secara gratis oleh pengguna yang memiliki PC yang kompatibel sejak awal Oktober 2021 lalu.
Penggelontoran upgrade dilakukan secara bertahap dan bisa diunduh melalui menu "Windows Update" di PC atau di-download.
Namun, pengguna dengan PC yang kompatibel juga bisa men-download Windows 11 secara manual melalui laman resmi Microsoft dengan URL microsoft.com.
Baca juga: Microsoft Klaim Adopsi Windows 11 Lebih Cepat dari Windows 10
Pada 26 Januari 2022 lalu, Microsoft mengungkapkan bahwa penggelontoran Windows 11 sudah memasuki tahap akhir.
Nah, menurut Schläpfer, peretas memanfaatkan pengumuman penggelontoran tahap akhir Windows 11 tersebut untuk menyebarkan malware bernama RedLine, dengan menyamar sebagai file Windows 11.
RedLine sendiri adalah software berbahaya yang bisa mencuri password yang tersimpan di browser, seperti kata sandi untuk kartu kredit, serta file dan dompet cryptocurrency.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.