Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Metaverse dan Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

Kompas.com - 15/02/2022, 10:31 WIB
Soffya Ranti,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Metaverse adalah suatu teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya secara virtual.

Metaverse kerap diartikan sebagai simulasi dunia nyata manusia yang diimplementasikan di dunia maya atau internet.

Metaverse pun semakin menjadi perbincangan tatkala CEO Facebook Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta, yang diambil dari kata "Metaverse". Zuckerberg mengungkapkan metaverse sendiri merupakan perwujudan dari internet. 

Dalam metaverse, pengguna dapat membuat avatar sesuai keinginannya. Avatar 3D adalah replika atau gambaran pengguna dalam bentuk animasi 3D. Avatar ini dapat digunakan sebagai representasi pengguna di internet.

Di metaverse, pengguna dapat melakukan kegiatan apa saja dalam bentuk virtual seperti berkumpul atau mengadakan rapat, bekerja, bermain, mengadakan berbagai acara, mengikuti konser, berbelanja online, hingga membeli sebuah properti digital.

Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?

Contoh saja, pengguna dapat berbelanja online dengan menjajal baju yang diinginkan secara digital di metaverse, kemudian memesannya dan dikirim ke alamat rumah di dunia nyata. 

Metaverse pun memiliki keterkaitan dengan aset kripto. Aset kripto itulah yang berfungsi sebagai alat pembayaran jual beli dalam Metaverse. Hingga saat ini, terdapat beberapa aset kripto yang sudah terhubung dengan Metaverse seperti Decentraland (MANA) dan Sandbox (SAND).

Metaverse juga membuka peluang investasi properti digital yang memungkinkan pengguna dapat membeli tanah virtual di metaverse. Meskipun nasib kedepannya masih belum dapat diprediksi, namun Metaverse sendiri telah menarik banyak investor.

Untuk melakukan berbagai kegiatan tersebut di metaverse, pengguna perlu menggunakan alat tambahan berupa kacamata Virtual Reality (VR) dan sarung tangan berteknologi heptic.

Dukungan audio juga bisa saja diperlukan untuk menunjang pengalaman "berkunjung" di metaverse. Kacamata VR, sarung tangan haptic, dan audio bisa menciptakan pengalaman realistik layaknya dunia nyata, seperti melihat pemandangan, mendengar suara, merasakan aneka sentuhan, dan sensasi lainnya. 

Baca juga: Sarung Tangan Canggih Mark Zuckerberg Bisa Sentuh Objek Virtual

Adapun istilah atau arti metaverse sebenarnya pertama kali muncul dalam novel fiksi ilmiah yaitu Snow Crash karya Neal Stephenson tahun 1992.

Novel tersebut menggambarkan manusia yang direpresentasikan dengan avatar dan dapat saling berinteraksi dalam ruang 3D.

Metaverse kapan akan terwujud? 

Untuk mewujudkan dunia metaverse tentu tidak praktis dan mudah. Menurut CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, butuh 10 hingga 15 tahun dalam membangunnya. Tentu dalam hal ini butuh kolaborasi antar-perusahaan. 

Namun, sejauh ini eksperimen metaverse sudah mulai dilakukan oleh Facebook untuk keperluan bekerja dan komunikasi. Salah satunya adanya ruang kantor berbasis VR bernama Horizon Workrooms. 

Ruang kantor berbasis virtual ini menyediakan ruang pertemuan virtual yang dapat digunakan sebagai sarana tatap muka secara online. Aplikasi tersebut dioperasikan lewat headset VR OCulus Quest 2 buatan Facebook. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com