Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Berjaya, BlackBerry Kenapa Tumbang?

Kompas.com - 16/02/2022, 17:45 WIB
Soffya Ranti,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Penurunan tersebut tentu saja mempengaruhi perubahan yang cepat pada saham perusahaan. Penurunan saham Blackberry paling mencolok terjadi di kuartal pertama tahun 2014, dimana sahamnya turun hingga 30 persen.

Baca juga: Selamat Tinggal BlackBerry OS dan Ponsel BlackBerry Lawas

BlackBerry dinilai gagal menyadari bahwa smartphone akan berkembang lebih dari sekadar perangkat komunikasi yang menjadi pusat hiburan seluler serba ada.

Blackberry hanya terpaku pada perangkat ponsel "mewah" -atau harga mahal- yang dilengkapi e-mail, hingga lupa menyajikan fitur terbaik dan ramah untuk penggunanya.

Sementara itu Apple dan Google, justru lebih berfokus mengembangkan perangkat seluler yang lebih memudahkan pengguna.

Khususnya dalam berkirim e-mail dan berbagai fitur pendukung pengguna lainnya seperti penjelajahan web.

Kurangnya inovasi dan aplikasi

Faktor penting lain yang menjadi penyebab runtuhnya kejayaan era BlackBerry adalah revolusi teknologi ponsel. Banyak pihak menilai Blackberry gagal dalam mendorong dan mengembangkan revolusi smartphone.

Pilihan desain ponsel BlackBerrry cenderung kurang memiliki inovasi terbaru dan terkesan tua dibandingkan berbagai produk smartphone lain seperti Apple, Samsung, LG dan Panasonic.

Meskipun BlackBerry pernah mengembangkan desain ponselnya dengan mengeluarkan Blackberry Storm, namun hal ini masih dirasa kalah saing dengan berbagai smartphone lainnya.

Tak hanya itu, Blackberry juga terlambat dalam mengembangkan toko aplikasi mereka sendiri. Hal tersebut membuat pengguna menjadi terbatas dalam memiliki berbagai fitur aplikasi dalam smartphone.

Baca juga: Sistem Operasi BlackBerry Resmi Dihentikan Awal 2022

Tidak seperti iOS atau Android yang memiliki App Store dan Play Store, di mana toko aplikasi iniselalu memberikan update dalam perkambangan aplikasi, sehingga memudahkan pengguna untuk mengunduh dan memasang berbagai aplikasi di ponselnya. 

Ilustrasi BBM Money pada ponsel BlackBerryBlackBerry Ilustrasi BBM Money pada ponsel BlackBerry

Sistem enkripsi yang kurang "tegas"

Dari segi keamanan, dilansir dari idropnews Rabu (16/02/22) sistem enkripsi pada ponsel Blackberry sebenarnya sudah cukup bagus. Hanya saja, implementasinya kurang "tegas".

Dengan kata lain, BlackBerry masih membuka celah bagi pihak tertentu untuk bisa membuka "kunci" enskripsi. Ini berbeda dengan implementasi enkripsi milik WhatsApp atau Telegram yang benar-benar menolak pembukaan enkripsi, termasuk jika diminta penegak hukum.

Di sistem enkripsi milik BlackBerry, negara dapat menuntut atau memaksa perusahaan untuk membukanya. Salah satunya India, yang pernah menuntut akses penuh ke sistem Blackberry untuk melacak penjahat.

Hal tersebut membuat pengguna ragu pada sistem keamanan yang dimiiliki Blackberry dan mulai beralih pada ponsel lain.

Itulah beberapa kesalahan Blackberry yang membuat pangsa pasarnya terus turun hingga resmi menutup sistem operasinya pada awal tahun 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com