Blackberry sendiri didirikan pada tahun 1984 dengan nama perusahaan sebelumnya bernama Research in Motion di Waterloo, kota Toronto. Perusaahaan ini memperkernalkan ponsel Blackberry pertamanya pada tahun 1999.
Setelah sistem operasi Blackberry resmi berhenti 4 Januari 2022 lalu, pihak Blackberry pun pidah haluan menjadi perusahaan yang fokus dalam layanan keamanan cerdas yang memenuhi permintaan perusahaan atau pemerintah di seluruh dunia.
Meskipun begitu, masih ada aplikasi yang tetap berfungsi dan tersedia di platform lain di luar Blackberry OS yaitu aplikasi instan BBM Enterprise dan BBM Enterprise for Individual Use (BBMe).
Kendati masa kejayaannya telah usai, BlackBerry masih ingin menjajal peruntungan di era konektivitas 5G.
Tahun lalu, pemilik lisensi BlackBerry, OnwardMobility sesumbar bahwa ponsel 5G Bl;ackBerry akan diluncurkan. Namun rencana itu mati sebelum terealisasi. Ponsel BlackBerry 5G, gagal sebelum diluncurkan.
Kabar tersebut berasal dari laporan pendiri forum CrackBerry, Kevin Michaluk. CrackBerry adalah situs populer di internet yang berisi informasi dan diskusi seputar perangkat BlackBerry.
Baca juga: Nasib Ponsel 5G BlackBerry, Mati Sebelum Dirilis
Dalam laporan tersebut, Michaluk mengatakan bahwa BlackBerry telah membatalkan perpanjangan lisensi penggunaan merek tersebut, setelah mereka menjual paten ponselnya kepada Catapult IP Innovations.
Paten itu dijual seharga 600 juta dolar AS (sekitar Rp 8,6 triliun) beberapa waktu lalu.
Kabar tebraru menyebut bahwa BlackBerry kini tengah berbenah diri dan mencoba menjauh dari bisnis smartphone.