Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Jadwal Pembagian STB TV Digital Gratis dari Pemerintah

Kompas.com - 17/02/2022, 16:00 WIB

KOMPAS.com - Sesuai dengan rencana sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal membagikan set top box (STB) untuk TV digital secara gratis kepada masyarakat yang memenuhi kriteria.

Kominfo memastikan, distribusi STB gratis gelombang pertama akan dimulai pada 15 Maret 2022 mendatang.

Proses distribusi ini ditargetkan rampung pada 30 April atau bertepatan saat dimatikannya siaran TV analog (analog switch off/ASO) Tahap I.

Dekoder STB sendiri merupakan alat yang bisa mengubah sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV Analog biasa. Sehingga, pemilik TV biasa tidak perlu membeli TV baru untuk bisa menikmati siaran televisi digital.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan dengan pihak ketiga dalam membagikan STB gratis gelombang pertama ini.

Baca juga: Cara Mengubah TV Biasa Menjadi TV Digital

"Pihak penyelenggara logistik ini yang akan door-to-door (pintu ke pintu) membawa STB ke penerima bantuan," kata Ismail dalam rapat dengar pendapat di Komisi I DPR, dikutip KompasTekno dari Indonesia.go.id.

Proses distrubusi STB gratis akan dimulai dengan mengirimkan set top box TV digital ke gudang penyelenggara di 341 kabupaten/kota.

Kemudian, petugas akan mendatangi langsung rumah penerima STB gratis untuk melakukan verifikasi dan validasi berdasarkan KTP, kartu keluarga, dan kepemilikan TV. Apabila terjadi ketidaksesuaian data, maka STB akan dikembalikan ke gudang.

Tidak disebutkan secara rinci berapa jumlah dekoder STB gratis yang bakal dibagikan pada periode 15 Maret hingga 30 April nanti.

Namun, pada Januari 2022 lalu, Menteri Kominfo, Johnny G. Plate mengeklaim ada 3.203.854 unit STB gratis yang siap dibagikan ke masyarakat, jelang ASO Tahap I.

Siapa yang berhak dapat STB gratis?

Ilustrasi migrasi tv analog ke tv digital tahun 2022.Unsplash/Glenn Carstens Ilustrasi migrasi tv analog ke tv digital tahun 2022.
Penyediaan STB gratis ini sedianya adalah masuk dalam kategori bantuan sosial (bansos).

Tujuan pengadaan ini adalah untuk kelancaran program pengalihan TV analog ke TV digital, atau analog switch off (ASO).

Karena itu, tidak semua masyarakat Indonesia kebagian dekoder STB secara cuma-cuma dari pemerintah. Secara umum, ada beberapa syarat yang dipenuhi masyarakat untuk menjadi penerima STB gratis, yaitu: 

  1. WNI.
  2. Masuk pada golongan keluarga miskin.
  3. Minimal dalam satu keluarga memiliki satu TV analog.
  4. Terdaftar pada DTKS Kemensos atau perangkat daerah di bidang sosial lainnya.
  5. Berlokasi di dalam cakupan yang terdampak ASO.

Oleh karena itu, Kominfo mengimbau masyarakat yang dinilai memenuhi kriteria untuk proaktif mengecek DTKS melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos RI.

Baca juga: Daftar STB TV Digital yang Sudah Mendapat Sertifikasi Kominfo

Berikut panduan untuk mengecek apakah Anda bisa mendapatkan STB gratis dari Kominfo atau tidak, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs indonesia.go.id, Kamis (17/2/2022):

  • Install "Aplikasi Cek Bansos" milik Kemensos RI di Google Play Store
  • Buka aplikasi Cek Bansos
  • Lakukan registrasi dengan membuat akun baru
  • Isi seluruh informasi yang dibutuhkan, termasuk informasi nomor induk kependudukan (NIK) e-KTP, nomor kartu keluarga (KK), alamat tempat tinggal, nomor ponsel, alamat e-mail, serta username dan password.
  • Bila sudah, login menggunakan username dan password yang sudah didaftarkan sebelumnya
  • Saat masuk ke aplikasi, pilih menu "Daftar Usulan" lalu tambah usulan.
  • Masukkan data Anda sesuai denga data kependudukan. Bila nama Anda sudah tervalidasi dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, Anda baru bisa memilih jenis bansos.
  • Klik "pilih jenis bansos", pilih pemberian alat STB gratis.

Ketersediaan STB gratis masih kurang

Dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos tercatat ada 7,9 juta rumah tangga miskin, di mana 6,7 juta di antaranya berada di wilayah yang terdampak ASO.

Sehingga, diasumsikan 6,7 juta rumah tangga tersebut memiliki TV analog dan bakal menjadi target penerima STB gratis dari Kominfo.

Dengan jumlah target penerima hingga 6,7 juta tersebut, ketersediaan STB gratis sejatinya masih belum terpenuhi. Sebab, per Januari lalu, total STB gratis yang tersedia baru berjumlah 5.177.760 unit.

Sebanyak 5,1 juta STB gratis itu berasal dari komitmen Penyelenggara Multiplexing dan Kemenkominfo.

"Penyediaan dan pendistribusian STB gratis dilakukan Penyelenggara multiplexing dengan total komitmen saat ini 4,1 juta STB, dan pemerintah menyiapkan 1 juta STB sesuai dengan keputusan yang ada di dalam APBN tahun 2022," kata Johnny dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI, yang disiarkan di YouTube, Selasa (18/1/2022).

Pemerintah juga masih mencari cara untuk memenuhi kekurangan STB gratis yang dibutuhkan.

Kendati demikian, secara keseluruhan Johnny mengeklaim kesiapan infrastruktur untuk menggelar ASO, hampir 100 persen per Januari lalu.

"Dari 112 layanan siaran yang jadi target ASO di seluruh Indonesia, 90 wilayah atau 80,63 persen telah memiliki infrastruktur multiplexing dalam jumlah yang memadai untuk melaksankan ASO," klaim Menkominfo.

Program ASO sendiri dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pada 30 April 2022 untuk 56 wilayah siaran di 166 kabupaten/kota, tahap kedua pada 25 Agustus 2022 untuk 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota, dan tahap ketiga pada 2 November 2022 untuk 25 wilayah siaran di 65 kabupaten/kota.

Untuk melihat jadwal dan daerah terdampak ASO, bisa disimak di artikel berikut: Siaran TV Analog Mulai Dimatikan April 2022, Ini Jadwal Lengkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

iPhone Ini Masih Berfungsi Meski Sudah Tenggelam 1 Tahun

iPhone Ini Masih Berfungsi Meski Sudah Tenggelam 1 Tahun

Internet
Selain “Red Flag”, Ramai Pula Kata “Green Flag” di Medsos, Begini Artinya

Selain “Red Flag”, Ramai Pula Kata “Green Flag” di Medsos, Begini Artinya

Internet
Cara Bayar Tagihan Listrik Online di HP via PLN Mobile dengan Mudah

Cara Bayar Tagihan Listrik Online di HP via PLN Mobile dengan Mudah

e-Business
Free Fire Rilis Update OB40, Ada Spider-Man dan Dua Karakter Baru

Free Fire Rilis Update OB40, Ada Spider-Man dan Dua Karakter Baru

Game
Kenapa Penyimpanan WhatsApp Tiba-tiba Penuh? Begini Penyebabnya

Kenapa Penyimpanan WhatsApp Tiba-tiba Penuh? Begini Penyebabnya

Software
Tangkal Hoaks, Twitter Rilis Fitur Cek Fakta di Gambar

Tangkal Hoaks, Twitter Rilis Fitur Cek Fakta di Gambar

Software
[POPULER TEKNO] IndiHome Segera Gabung Telkomsel | Pengguna iPhone Bisa Login Satu Akun WhatsApp di 4 HP Sekaligus

[POPULER TEKNO] IndiHome Segera Gabung Telkomsel | Pengguna iPhone Bisa Login Satu Akun WhatsApp di 4 HP Sekaligus

Internet
Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Gadget
Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Software
Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

BrandzView
Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Internet
WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

Software
Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Hardware
Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Software
Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com