Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Maps Bikin Kesasar? Begini Cara Kerjanya

Kompas.com - 19/02/2022, 16:00 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Pengendara yang tidak tahu arah jalan, lalu kesasar atau tersesat di suatu lokasi, mungkin jadi hal yang biasa. Namun, beda cerita dengan pengendara yang menggunakan Google Maps, kemudian tersasar di lokasi yang tidak menjadi tujuannya.

Bagi sebagian pengguna mungkin pernah kesasar saat berkendara padahal sudah memakai aplikasi navigasi atau penunjuk arah milik Google itu. Terbaru, ada kasus pengendara motor yang kesasar di jalan tol akibat menggunakan Google Maps.

Pengedara yang merupakan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu bahkan sampai tertabrak mobil, lantaran kesasar masuk ke jalan tol Tol Jakarta-Cikampek KM 1 arah Bekasi, wilayah Jakarta Timur.

Baca juga: Gempa Juga Bisa Dipantau dari Google Maps

Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur Iptu Seno Wibowo mengatakan, kecelakaan tersebut bermula saat siswi itu berangkat sekolah menggunakan Google Maps, namun ia mengatur penunjuk arahnya untuk jalur mobil, bukan motor.

"Yang dipakai Google Maps mobil, makanya dia masuk tol itu," kata Seno, dilansir dari Kompas.com, Sabtu, (19/02/2022).

Siswi SMP masuk tol itu bukan pertama kalinya terjadi kasus pengguna kesasar saat memakai penunjuk arah dari Google Maps. Mungkin pada kasus siswi SMP masuk tol itu, kesalahan terletak pada pengguna.

Dalam kasus itu, siswi tersebut harusnya mengatur penunjuk arah Google Maps dengan memilih opsi jalur motor, supaya tidak diarahkan Google Maps untuk melewati jalan tol yang jadi jalur mobil.

Sementara itu, ada beberapa kasus Google Maps bikin kesasar yang kesalahannya tidak terletak pada pengguna. Misalnya, pada bulan lalu, ada sebuah mobil sedan yang berisi satu keluarga kesasar di tengah hutan di kawasan Muara Badak, Kalimantan Timur.

Mereka tersesat di hutan usai mengikuti arah yang ditunjukkan Google Maps. Bahkan tim SAR setempat harus turun tangan untuk membantu mereka. Dari kasus di atas, menunjukkan bahwa Goole Maps bikin kesasar itu mungkin terjadi.

Penyebab Google Maps bikin kesasar itu salah satunya sebabnya bisa dilihat dari cara kerja Google Maps dalam mengumpulkan informasi lokasi, untuk membuat penunjuk arah pada pengguna.

Cara kerja Google Maps

Google Maps bisa menyajikan informasi lokasi dan penunjuk arah pada pengguna dalam satu aplikasi, berdasar kumpulan data geospasial atau objek yang ada di atas permukaan bumi (jalan, gedung, rumah, dan sebagainya) dari tiap wilayah.

Untuk diketahui, data geospasial itu berfungsi untuk memperjelas atau melengkapi informasi dari citra pada suatu tempat yang dikirimkan satelit ke aplikasi Google Maps di gadget pengguna.

Dengan begitu, Google Maps bisa dianalogikan seperti "perpustakaan" yang berisi koleksi data geospasial. Pengguna bisa dengan mudah mencari informasi lokasi dari perpustakaan yang terdapat di Google Maps.

Layaknya perpustakaan, tentu Google Maps harus memiliki banyak koleksi data geospasial agar informasi yang didapat pengguna bisa disajikan secara akurat. Dalam mengumpulkan data tersebut, Google Maps tidaklah bekerja sendirian.

Data geospasial dari seluruh belahan bumi tidak mungkin bisa dikumpulkan oleh Google saja. Untuk informasi pada peta dasar, Google Maps mengandalkan data yang bersumber dari institusi resmi atau kredibel yang berwenang soal pengelolaan lokasi di wilayah setempat.

Data tersebut berisi informasi tentang semua jalur yang dilintasi pengguna, dari jalan raya hingga gang kecil. Google Maps menggabungkan semua data tersebut jadi satu gambar komprehensif yang bisa terpampang di aplikasi.

Baca juga: Begini Cara Cek dan Hapus History Google Maps di iPhone

Sedangkan pada peta street view atau peta yang bisa menunjukkan gambar dari suatu lokasi, Google Maps mengandalkan dokumentasi yang diambil dari kendaraan dengan menggunakan kamera 360 derajat.

Proses dokumentasi itu juga tidak dilakukan oleh Google Maps sendiri, melainkan melibatkan kerja sama dengan perusahaan atau organisasi lain sebagai pihak ketiga. Intinya, kumpulan citra satelit dan data geospasial yang bisa tampil di Google Maps bukanlah pekerjaan tunggal.

Dari cara kerja Google Maps tersebut, bisa diketahui bahwa penunjuk arah di aplikasi ini bertumpu pada kumpulan data, sebagaimana dilansir Forbes. Sementara itu, mengumpulkan data dari berbagai wilayah di seluruh negara adalah pekerjaan yang panjang.

Tidak menutup kemungkinan juga ada beberapa wilayah yang belum terkumpulkan datanya. Apabila data yang dikumpulkan atas suatu wilayah tidak lengkap maka Google Maps mungkin bisa menampilkan informasi yang tidak akurat.

Ketidakuratan informasi akibat keterbatasan data itu yang mungkin menjadi salah satu penyebab Google Maps bikin kesasar. Pengguna yang mengatur penunjuk arah Google Maps ke lokasi tujuan, padahal data geospasialnya tidak lengkap, bisa jadi malah kesasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com