Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan China Punya Sistem Pendeteksi Karyawan yang Ingin Resign

Kompas.com - 20/02/2022, 10:03 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, Sangfor Technologies, mendapat kecaman lantaran ketahuan dapat memantau aktivitas karyawannya.

Perusahaan yang berbasis di Shenzhen, China itu menerapkan sebuah sistem yang bisa memprediksi karyawan yang hendak mengundurkan diri (resign) dari perusahaan.

Data prediksi tersebut diperoleh berdasarkan aktivitas online yang dilakukan pegawai selama bekerja di kantor.

Menurut perusahaan analitik data Qichacha, Sangfor Technologies dapat mengawasi berbagai macam aktivitas, seperti memeriksa situs rekrutmen kerja dan melihat e-mail berisi surat lamaran yang dikirimkan.

Baca juga: Bagaimana Cara Matahari Buatan China Bekerja?

Selanjutnya, sistem akan membuat daftar peringkat berisi nama-nama pegawai yang memiliki potensi kemungkinan tertinggi untuk mengajukan surat pengunduran diri (resign).

Qichacha menemukan bahwa sistem yang diterapkan di Sangfor Technologies rupanya dibangun langsung oleh pihak perusahaan.

Di tahun 2018, Sangfor Technologies mengajukan paten sistem yang dapat membaca informasi yang dikirim pegawai ke platform media sosial, sistem e-mail, dan situs web rekrutmen.

Kasus ini terungkap setelah seorang mantan pegawai Sangfor Technologies mengaku telah dipecat oleh perusahaan.

Ia juga mencantumkan sebuah tangkapan layar (screenshot) yang diduga merupakan sistem analisis pengunduran diri yang diterapkan di Sangfor Technologies.

"Bos saya mengatakan dia tahu persis apa yang saya lakukan selama jam kerja," tulis mantan pegawai Sangfor Technologies, melalui sebuah posting di media sosial MaiMai.

Baca juga: Daftar Bos Perusahaan Teknologi yang Resign Sepanjang 2021

Sangfor Technologies nampaknya enggan untuk menanggapi kasus ini, sebab pihaknya masih belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Tidak hanya terjadi di Sangfor Technologies, kejadian serupa ternyata juga dialami oleh beberapa mantan karyawan yang bekerja di China.

Masih belum bisa diketahui secara pasti berapa banyak perusahaan di negeri Tirai Bambu yang menerapkan sistem yang sama. Namun, ada kemungkinan jika jumlahnya tidak sedikit.

Indikasi ini terlihat dari tagar "jangan pernah mengirim lamaran kerja menggunakan WiFi kantor" yang dibagikan melalui jejaring media sosial Weibo.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Insider, Minggu (20/2/2022), tagar ini telah mendapat perhatian lebih dari 1,3 juta pengguna Weibo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com