Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Metaverse Jadi Tempat yang Berbahaya untuk Anak...

Kompas.com - 24/02/2022, 10:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber BBC

"Segala sesuatu di ruangan tersebut terasa mengerikan. Ada avatar yang melakukan hubungan seksual di lantai secara berkelompok, ada pula avatar yang berbicara satu sama lain seperti anak-anak yang bermain-main menjadi pasangan dewasa," ungkap Sherwood.

Ia juga dibuat "ngeri" ketika avatar-nya didekati oleh banyak pria dewasa, bahkan ada pengguna yang sampai "memaksa" avatar Sherwood untuk melakukan hubungan seks.

Di sana, seorang pria juga memberitahu Sherwood bahwa avatar dapat "telanjang dan melakukan hal-hal seperti permainan peran erotis".

Baca juga: Perempuan Ini Mengaku Diperkosa di Metaverse Bikinan Facebook

Jadi tempat berbahaya untuk anak

Istilah metaverse sendiri mengacu pada sebuah dunia virtual baru di mana orang diwakilkan dalam avatar 3D dan dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual.

CEO Meta Mark Zuckerberg sendiri berpendapat bahwa metaverse bisa menjadi masa depan internet. Itulah mengapa ia dan perusahaannya berganti nama menjadi Meta, menjadikan metaverse sebagai prioritasnya, dan menginvestasikan miliaran dollar untuk mengembangkan handset VR Oculus Quest.

Namun, berdasarkan pengalaman Sherwood, menurut dia, metaverse khususnya yang ada di aplikasi VRChat "terasa lebih seperti taman bermain orang dewasa daripada anak-anak".

Menanggapi hasil investigasi jurnalis BBC tersebut, gerakan perlindungan anak di Britania Raya, National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) menyebut metaverse di VRChat sebagai produk berbahaya.

"Ini adalah produk yang berbahaya secara desain, karena adanya kelalaian dan pengabaian. Kami melihat produk diluncurkan tanpa ada jaminan bahwa keselamatan pengguna telah menjadi hal penting yang dipertimbangkan," kata Mr Burrows dari NSPCC.

Burrows mengatakan, dari investigasi yang dilakukan BBC, dapat disimpulkan bahwa anak-anak dapat dihadapkan dengan pengalaman yang sangat berbahaya dan sama sekali tidak pantas.

Itulah mengapa, ia berpendapat bahwa perbaikan dalam keamanan online adalah masalah yang mendesak, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC, Kamis (24/2/2022).

Orang-orang yang bekerja mengamati perkembangan virtual reality juga prihatin terkait masalah ini. Misalnya seperti Catherine Allen menjalankan konsultan Limina Immersive.

Ia mengungkapkan, tim penelitinya telah menemukan banyak pengalaman di VR, misalnya, beberapa pengalaman memang "menyenangkan dan terasa tidak nyata".

Namun, pengalaman lainnya juga "cukup traumatis dan mengganggu". Hal ini karena, menurut Allen, metaverse kini masih memiliki sedikit prosedur konten moderasi, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Baca juga: Apa Itu Metaverse dan Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com