Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kirim Surat ke Google, Desak Cabut Pemblokiran YouTube Media Pemerintah

Kompas.com - 28/02/2022, 08:45 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasca-invasi Rusia ke Ukraina, Google telah memblokir akses ke sejumlah kanal YouTube media milik pemerintah Rusia, seperti RT dan Sputnik.

Pemblokiran ini membuat sejumlah kanal YouTube tersebut tidak dapat diakses pengguna internet. Selain itu, pemilik media pun tidak bisa mendapat keuntungan iklan atau Adsense dari kanal YoTube mereka.

Kini, pemerintah Rusia dikabarkan telah mendesak Google untuk membuka akses terhadap pemblokiran tersebut.

Permintaan tersebut disebut disampaikan oleh lembaga yang mengawasi aspek komunikasi, teknologi informasi, dan media massa di Rusia, atau biasa disebut Roskomnadzor.

Menurut beberapa laporan, Roskomnadzor telah mengirimkan surat kepada Google untuk menghapus pembatasan akses kepada sejumlah media milik pemerintah Rusia.

Baca juga: Operasi Militer Rusia, Ratusan Komputer di Ukraina Diserang Software Berbahaya

Belum diketahui apa sebenarnya isi surat yang dikirimkan Roskomnadzor ke Google. Belum jelas pula bagaimana respons Google terkait surat atau desakan dari pemerintah Rusia tersebut.

Namun yang jelas, Google tampaknya terus berupaya untuk mengabulkan berbagai permintaan pemerintah Ukraina untuk memblokir media milik pemerintah Rusia yang hadir di sejumlah platform.

Salah satunya adalah aplikasi berita RT News yang kini sudah "ditendang" dari Google Play Store, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PCMagazine, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Elon Musk Aktifkan Internet Starlink di Ukraina

Pemerintah Ukraina minta blokir kanal media Rusia

Sebelumnya, permintaan untuk memblokir sejumlah media milik pemerintah Rusia di YouTube sendiri disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov.

Melalui sebuah twit lewat handle @FedorovMykhailo, ia mengaku telah mengirimkan surat kepada tim YouTube untuk memblokir sejumlah kanal berbahasa Rusia yang menyampaikan propaganda dan informasi hoaks, seperti Russia 24, TASS, hingga RIA Novosti.

Permintaan ini pun disetujui oleh YouTube. Menurut juru bicara YouTube Ivy Choi, pihaknya sudah memblokir sejumlah kanal media berbahasa Rusia supaya tidak bisa diakses di Ukraina.

Selain itu, YouTube juga bakal mulai menghentikan fitur monetisasi di sejumlah kanal media berbahasa Rusia, serta tidak mengaktifkan fitur rekomendasi terhadap video-video dari kanal tersebut.

Baca juga: Rusia Batasi Akses ke Facebook

Di samping YouTube, Facebook juga memblokir sejumlah saluran berita Rusia, termasuk media yang disponsori pemerintah, agar tidak bisa menjalankan berbagai iklan dan mendapatkan uang dari platform tersebut.

Adapun pemblokiran akses terhadap sejumlah media milik Rusia ini dilancarkan di tengah banyaknya sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa, usai Rusia memulai invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Internet Ukraina Tumbang, Rusia Juga Lancarkan Serangan Siber?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com