Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Hacker Anonymous Melawan Rusia, Deklarasi Perang hingga Kirim Pesan pada Putin

Kompas.com - 01/03/2022, 10:05 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Ukraina dan Rusia tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya.

Setelah sejumlah serangan siber berdampak pada ratusan komputer di Ukraina, serangan balik kini dilancarkan oleh hacker (peretas) Anonymous kepada Rusia.

Melalui akun Twitter dengan handle @YourAnonOne, mereka mendeklarasikan perang melawan Rusia. Tentu saja, perang yang mereka maksud adalah perang di ranah siber. 

Kelompok peretas Anonymous ini mengeklaim telah melakukan sejumlah serangan siber ke Rusia.

Salah satunya dengan menggunakan teknik Distributed Denial of Service (DDoS), yaitu serangan siber yang dilakukan dengan membanjiri sebuah situs dengan trafik sehingga tumbang dan tidak dapat diakses.

Serangan ini diklaim telah membuat membuat situs web pemerintah Rusia dan situs kantor berita Russia Today tumbang.

Tak hanya itu, kelompok peretas Anonymous juga mengeklaim telah meretas database Kementerian Pertahanan Rusia hingga meretas saluran TV pemerintah Rusia untuk mengunggah konten pro-Ukraina.

Baca juga: Hacker Tipu Pemilik NFT di OpenSea, Bobol Rp 24 Miliar

Akun Twitter lainnya dengan handle @LatesAnonPress yang juga mengklaim bagian dari hacker anonim atau Anonymous.

Dalam video yang diunggah di akun Twitter itu mereka mengirim pesan kepada Presiden Rusa Vladimir Putin. Mereka meminta Putin menghentikan serangan pada Ukraina.

Peretas anonim ini juga mengancam akan melancarkan sejumlah serangan siber sehingga akses Putin maupun Rusia terhadap ekosistem digital terputus, jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

"Tumbangnya beberapa situs itu hanya permulaan, dalam waktu dekat, Anda akan merasakan amarah para hacker dunia dengan banyak hacker berasal dari Rusia. Rahasia Anda tidak lama lagi akan terbongkar dan infrastruktur utama pemerintah akan dibajak," demikian kutipan dari peretas anonim itu.

Peretas sulit diidentifikasi

Mengingat aksi ini dilakukan oleh kelompok hacker anonim, tebilang sulit untuk melakukan identifikasi sumber serangan. Namun, media Russia Today (RT) mengeklaim serangan itu berasal dari Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Ada Bug di OpenSea, Hacker Borong NFT Bernilai Tinggi dengan Harga Murah Meriah

"Setelah pernyataan dirilis hacker anonim, situs web RT menjadi subyek serangan DDoS besar-besaran dari sekitar 100 juta perangkat yang sebagian besar berbasis di AS," kata juru bicara kantor berita Rusia itu.

Reputasi hacker anonim

Dihimpun KompasTekno dari Times Now, Selasa (1/3/2022), aksi kelompok hacker yang mengatasnamakan Anonymous ini bukan kali pertamanya.

Sebagai catatan, hacker Anonymous ini sulit diidentifikasi dan tidak terikat pada satu individu atau kelompok tertentu. Pihak di balik topeng Anonymous itu bisa siapa saja.

Serangan Hacker yang mengatasnamakan Anonymous diyakini sudah ada sejak awal tahun 2000-an.

Eksistensinya meningkat pada tahun 2008, ketika menjalankan sejumlah serangan siber terhadap Gereja Scientology setelah pihaknya menghapus video aktor Hollywood, Tom Cruise yang membahas agamanya di web.

Mereka juga melancarkan serangan siber ke PayPal, MasterCard hingga Visa, setelah perusahaan memblokir transaksi.

Baca juga: Hacker 19 Tahun Klaim Bisa Kendalikan Mobil Tesla di 13 Negara

Sejak saat itu, hacker Anonymous semakin berkembang dan menargetkan lembaga-lembaga pemerintah AS, Israel, Uganda, Mesir, Tunisia, dan Spanyol.

Hacker anonim ini berulang kali menyatakan bahwa siapapun boleh bergabung. Namun, sosok maupun struktur di balik Anonymous ini tidak diketahui.

Serangan siber yang dilakukan mereka kali ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi menghasilkan pengaruh yang signifikan dengan tumbangnya sejumlah situs di Rusia.

Namun, belum dapat dipastikan apakah aksi ini akan berpengaruh terhadap operasi militer Rusia terhadap Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com