Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Bongkar Sindikat Penambang Bitcoin Ilegal

Kompas.com - 03/03/2022, 07:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malaysia kian gencar memberangus para penambang Bitcoin. Mulai dengan cara menggrebek "markas", hingga menyita mesin penambang Bitcoin ilegal.

Yang terbaru, pemerintah Malaysia melalui Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) membongkar sindikat penambang Bitcoin ilegal.

Para pelaku juga mencoba menyuap teknisi Tenaga Nasional Berhad (PLN-nya Malaysia) yang melakukan pemeriksaan rutin, agar "tutup mata" terhadap pencurian listrik untuk penambangan Bitcoin ini.

Adapun uang suap yang ditawarkan jumlahnya berkisar antara 3.000 ringgit (sekitar Rp 1 juta) hingga paling besar senilai 300.000 ringgit (setara Rp 1 miliar).

Para pelaku menawarkan uang suap dalam bentuk tunai maupun cryptocurrency yang dibayarkan tiap bulan.

Baca juga: Harga Bitcoin dkk Anjlok, Imbas Perang Rusia-Ukraina

"Aktivitas pencurian pasokan listrik diidentifikasi menggunakan peralatan khusus atau isolasi listrik secara langsung," kata Komisaris Utama MACC, Tan Sri Azam Baki.

"Mereka juga 'menyadap' dari pasokan listrik konsumen lain untuk mengurangi total konsumsi listrik bulanan dari tempat penambangan Bitcoin ilegal yang terlibat," lanjut Azam.

Menurut Azam, operator penambang Bitcoin ilegal akan berkomunikasi dengan pihak PLN Malaysia selama mereka menambang Bitcoin dengan cara mencuri listrik.

Terkait sindikat ini, Azam mengungkapkan pihaknya juga telah menyita 1.157 mesin penambang Bitcoin senilai total 2,3 juta ringgit (setara Rp 7,8 miliar).

Selain itu, dompet digital e-wallet berisi 82.000 ringgit (kira-kira Rp 278,5 juta), mata uang kripto senilai 25.893,46 dollar AS, serta lima mobil juga turut disita, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari MalayMail, Kamis (3/3/2022).

"Lalu uang tunai yang disita totalnya mencapai 281.180 ringgit (sekitar Rp 955 juta. Ada pula pembekuan rekening bank senilai 4,5 juta ringgit (setara Rp 15,2 miliar) yang melibatkan 97 individu, 29 perusahaan, dan 126 rekening," lanjut dia.

Baca juga: Polisi Malaysia Sita Ribuan Mesin Penambang Bitcoin Senilai Rp 11 Miliar

Bikin sering pemadaman listrik

Tambang ini memiliki delapan gudang dengan 50.000 mesin menambang Bitcoin dan mata uang kripto lain.via BBC INDONESIA Tambang ini memiliki delapan gudang dengan 50.000 mesin menambang Bitcoin dan mata uang kripto lain.
Penindakan terhadap penambang Bitcoin ilegal yang gemar mencuri listrik ini bukanlah pertama kalinya dilakukan di Malaysia.

Azam mengatakan, kerjasama antara MACC dan Tenaga Nasional Berhad sejak 2018 kini telah berhasil mendeteksi 7.208 kasus penambang Bitcoin ilegal. Di mana total kerugian akibt pencurian listrik tercatat mencapai 2,3 miliar ringgit atau setara Rp 7,8 triliun.

Tak hanya membuat negara rugi, pencurian listrik oleh penambang Bitcoin ilegal ini juga dilaporkan membuat pemadaman listrik sering terjadi. Misalnya, seperti di Distrik Miri.

Kepala Polisi Distrik Miri ACP Hakemal Hawari mengatakan, Perusahaan Listrik Malaysia merugi hingga 8,4 juta ringgit (sekitar Rp 28,9 miliar) akibat aktivitas penambangan Bitcoin di kawasan Miri pada 2021.

"Pencurian listrik untuk penambangan Bitcoin menyebabkan pemadaman listrik yang sering terjadi, dan di tahun 2021 tiga rumah dihancurkan karena pasokan listrik ilegal," jelas Hawari.

Hal tersebut tak mengherankan karena aktivitas penambangan atau mining mata uang kripto seperti Bitcoin memang menggunakan mesin komputer dengan daya yang sangat tinggi.

Baca juga: Pasutri Pencuri Bitcoin Senilai Rp 64 Triliun Diringkus Polisi

Konsumsi listrik komputer di jaringan Bitcoin dilaporkan berkisar 130 terawatt-hour (TWh) per jam.

Angka tersebut lebih tinggi dibanding konsumsi listrik seluruh negara Argentina yang berkisar 125 TWh dan mendekati Malaysia sebesar 147 TWh.

Namun, angka itu baru mewakili aktivitas penambangan untuk Bitcoin saja, belum termasuk mata uang kripto lain seperti Ethereum, Dogecoin, atau lainnya.

Bila konsumsi listrik untuk cryptocurrency lain ikut dikalkulasi, kemungkinan energi listrik yang digunakan untuk menambang keseluruhan jenis mata uang kripto lebih besar dari angka dalam laporan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com