Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang di China, Penambangan Bitcoin Malah Kian Rusak Lingkungan

Kompas.com - 04/03/2022, 06:48 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Para penambang akan berlomba-lomba untuk menjadi pihak yang memvalidasi transaksi dan memasukannya ke dalam blockchain. Untuk mendapatkan Bitcoin, komputer yang digunakan para penambang harus mampu memecahkan soal matematika yang melibatkan serangkaian perhitungan algoritma rumit.

Proses pemecahan itulah yang disebut dengan mining atau penambangan. Untuk menambang, dibutuhkan komputer yang tangguh dan beroperasi 24 jam terus-menerus agar penambang bisa mendapat imbalan berupa keping Bitcoin, setiap kali blok baru ditambah ke blockchain untuk mencatat transaksi.

Semakin banyak pihak yang melakukan penambangan, semakin besar pula listrik yang dibutuhkan, dan emisi yang dihasilkan pun akan kian bertambah.

Bertentangan dengan studi pro-kripto

Studi "Revisiting Bitcoin's Carbon Footprint" dari beberapa peneliti itu tampaknya bertentangan dengan laporan lain tantang penambangan Bitcoin.

Menurut laporan Dewan Penambang Kripto (Bitcoin Mining Council/BMC), industri tambang kripto menggunakan lebih dari 58 persen energi terbarukan untuk menambang aset digital.

"Hasil survei menunjukkan bahwa anggota BMC dan peserta survei saat ini memanfaatkan energi listrik terbarukan sebesar 66,1 persen," tulis BMC,  dikutip dari laman resminya.

"Berdasarkan data ini, diperkirakan penggunaan energi listrik terbarukan di industri tambang kripto secara global mencapai sekitar 58,5 persen selama kuartal IV-2021, naik satu persen dari kuartal III-2021," lanjut penjelasan BMC.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok, Pasar Kripto Dunia Rugi Hingga Rp 14.329 Triliun

Peningkatan itu disebut karena adanya kemajuan teknologi semikonduktor, ekspansi penambangan yang cepat di Amerika Utara, hingga teknik penambangan yang lebih modern.

"Di kuartal ini, kami melihat tren berlanjut dengan peningkatan signifikan pada efisiensi dan keberlanjutan energi penambangan Bitcoin karena kemajuan teknologi semikonduktor, ekspansi penambangan Amerika Utara, eksodus China dan visi menuju energi berkelanjutan serta teknik penambangan modern," kata pimpinan BMC sekaligus CEO MicroStrategy, Michael Saylor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com