Tidak disebutkan sampai kapan AMD dan Intel bakal menyetop penjualannya di Rusia. Yang jelas, langkah tersebut kemungkinan akan memiliki efek yang cukup signifikan terhadap ekonomi Rusia.
Meski demikian, pembatasan ekspor ini baru ditujukan untuk chip atau prosesor untuk keperluan militer.
Spotify memutuskan untuk menutup kantornya di Rusia. Selain itu, perusahaan penyedia layanan streaming musik ini juga menghapus konten dari media yang didukung pemerintah Rusia, yaitu RT dan Sputnik.
Perusahaan juga membatasi kemampuan pengguna untuk menemukan konten dari outlet berita lain yang dinilai memiliki afiliasi dengan pemerintah Rusia.
Laporan Reuters menunjukkan, konten RT dan Sputnik di Spotify sudah dihapus di beberapa negara termasuk AS dan Uni Eropa. Namun konten tersebut masih tersedia di Rusia.
Oracle mengumumkan pihaknya menangguhkan semua operasi bisnis di Rusia. Keputusan yang sama juga ditempuh SAP yang mengatakan akan meyetop semua penjualan layanannya akibat dari operasi militer Rusia ke Ukraina.
SAP bahkan memberikan dana bantuan senilai 1 juta euro ke Ukraina. Kantor SAP di seluruh Eropa juga dialihfungsikan menjadi gudang dan akomodasi bagi para pengungsi.
Samsung yang menangguhkan penjulan ponsel, semikonduktor (chip), dan produk elektroniknya ke Rusia.
"Karena perkembangan geopolitik saat ini, pengiriman ke Rusia telah ditangguhkan. Kami akan secara aktif terus memantau situasi kompleks ini untuk menentukan langkah yang akan dilakukan selanjutnya," ungkap juru bicara Samsung.
Tidak hanya menangguhkan penjualan di Negeri Beruang Merah. Samsung juga menyumbangkan dana sebesar 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 86,2 miliar sebagai bentuk aksi kemanusiaan terhadap Ukraina.
Donasi tersebut dikumpulkan dari sumbangan sukarela dari pihak karyawan Samsung. Sebanyak 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 14,3 miliar) dari dana tersebut didonasikan dalam bentuk produk elektronik.
Netflix menjadi perusahaan teknologi terbaru yang memblokir Rusia. Perusahaan memutuskan untuk menangguhkan layanannya di di Rusia. Alasannya, tak lain karena konflik antara Rusia dan Ukraina yang dinilai semakin memburuk.
"Mengingat kondisi di lapangan, kami memutuskan untuk menangguhkan layanan kami di Rusia," kata Netflix dalam pernyataan resmi.
Baca juga: Pasar Smartphone Rusia Diramal Makin Anjlok Imbas Konflik dengan Ukraina
Namun perusahaan tidak menjelaskan secara rinci apakah layanannya akan ditutup sepenuhnya atau hanya ditangguhkan sementara.
Beberapa film orisinal perusahaan di Rusia juga disetop produksinya meskipun proses syuting sudah berlangsung sebelum konflik Rusia-Ukraina memuncak.
Sebenarnya, upaya ini bukan kali pertama diambil Netflix. Sebab, sebelumnya perusahaan juga menanggapi konflik Rusia-Ukraina dengan menangguhkan semua rencana produksi dan akuisisi konten di Rusia.
Artinya, keputusan untuk menutup layanan perusahaan menjadi upaya lebih lanjut dari Netflix.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.