Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Samsung Galaxy Tab S8 Ultra, Tablet Gahar Multitasking Lancar

Kompas.com - 09/03/2022, 17:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Samsung resmi meluncurkan trio tablet premium Galaxy Tab S8, S8 Plus, dan S8 Ultra di Indonesia.

Adapun Samsung Galaxy Tab S8 Ultra diposisikan sebagai model teratas dari Galaxy Tab S8 series karena dibekali dengan spesifikasi paling mumpuni dan dijual dengan harga paling mahal, yaitu Rp 20 juta.

Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memiliki sejumlah nilai jual utama, meliputi layar besar 14,6 inci, baterai 11.200 mAh, chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1, dukungan 5G, hingga dua kamera selfie yang masing-masing beresolusi 12 MP.

KompasTekno pun berkesempatan menjajal Samsung Galaxy Tab S8 Ultra (12 GB/256 GB) versi ritel Indonesia berwarna Graphite atau abu-abu kehitaman.

Perangkat ini, kami gunakan untuk aktivitas harian seperti untuk bekerja dan mencari hiburan.

Lantas, bagaimana ulasannya setelah menggunakan tablet seharga Rp 20 juta ini selama hampir satu bulan lamanya? Ikuti pembahasannya berikut ini.

Kemasan Galaxy Tab S8 Ultra

Kotak penjualan Samsung Galaxy Tab S8 Ultra.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Kotak penjualan Samsung Galaxy Tab S8 Ultra.
Sebelum masuk ke ulasan soal kinerja dan lain-lainnya, kita lihat dulu isi kemasan dari tablet premium terbaru dari Samsung di Indonesia ini.

Galaxy Tab S8 Ultra kali ini datang dengan desain kemasan yang didominasi dengan warna putih.

Pada bagian depan kotak kemasan tersebut terdapat tulisan "Galaxy Tab" dengan aksen warna abu-abu muda mengilat serta gambar perangkat Galaxy Tab S8 yang berwarna abu-abu kehitaman.

Baca juga: Pengiriman Tablet Turun pada 2021, Ini Daftar 5 Merek Teratas

Tak lupa, ada nama "Galaxy Tab S8 Ultra 5G" yang disematkan di bawah gambar perangkat.

Kesan pertama saat memegang kotak kemasan Galaxy Tab S8 Ultra 5G adalah ukurannya yang besar. Kendati demikian, kotak kemasan tablet baru ini lebih tipis ketimbang tablet Samsung sebelumnya, Galaxy Tab S7 FE.

Ketika dibuka, isi kotak penjualan Galaxy Tab S8 Ultra seharga Rp 20 juta ini juga terlihat minimalis.

Pasalnya, di dalam kotak kemasan hanya terdapat satu unit tablet Galaxy Tab S8 Ultra berwarna Graphite, satu buah pena digital (stylus) S Pen, kabel USB Type-C to USB Type-C, satu SIM card ejector tool, dan lembar panduan penggunaan.

Isi kotak penjualan Samsung Galaxy Tab S8 Ultra di Indonesia.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Isi kotak penjualan Samsung Galaxy Tab S8 Ultra di Indonesia.
Samsung tidak menyertakan kepala charger dalam kotak kemasan Galaxy Tab S8 Ultra. Jadi, pengguna bisa menggunakan adapter charger dengan USB Type C yang dimilikinya sebelumnya, atau membeli adapter SuperFast Charging 45 watt secara terpisah.

Pantauan KompasTekno, adapter SuperFast Charging 45 watt itu belum dijual di situs resmi Samsung Indonesia. Namun, bila melihat di situs Samsung Amerika Serikat, adapter yang sama dibanderol seharga 50 dollar AS atau setara Rp 716.000.

Layar istimewa nan lega

Layar Galaxy Tab S8 Ultra menggunakan panel Super AMOLED 14,6 inci dengan resolusi WQXGA Plus (2.960 x 1.848 piksel), refresh rate hingga 120 Hz, dan kerapatan piksel 240 ppi.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Layar Galaxy Tab S8 Ultra menggunakan panel Super AMOLED 14,6 inci dengan resolusi WQXGA Plus (2.960 x 1.848 piksel), refresh rate hingga 120 Hz, dan kerapatan piksel 240 ppi.
Salah satu bagian paling istimewa dari tablet ini terletak pada bagian layarnya.

Layar tablet ini menggunakan panel Super AMOLED berukuran 14,6 inci. Ukuran layar tersebut hampir menyamai laptop 15 inci.

Yang spesial, ini pertama kalinya Samsung menghadirkan tablet dengan ukuran sebesar laptop. Sebelumnya, ukuran layar tablet Galaxy Tab S series paling mentok berukuran 12,4 inci, seperti pada layar Galaxy Tab S7 Plus dan Tab S7 FE.

Ini juga menjadikan Galaxy Tab S8 Ultra sebagai tablet terbesar Samsung untuk saat ini.

Dengan layar yang lega, tampilan yang disuguhkan tablet ini sudah serupa seperti laptop biasa. Sehingga penggunaan tablet untuk produktivitas, multitasking, hingga mencari hiburan menjadi semakin nyaman.

Baca juga: Daftar Tablet Harga Rp 1 Jutaan - Rp 3 Jutaan di Indonesia

Hal istimewa lainnya, layar tersebut sudang mendukung adaptive refresh rate paling rendah 1 Hz hingga paling tinggi 120 Hz.

Layar tablet ini bisa menyesuaikan tampilan hingga refresh rate paling rendah 1 Hz untuk konten statis.

Kemudian dengan refresh rate 120 Hz, menggeser layar, menavigasi menu, berpindah antar-aplikasi terasa mulus dan lancar. Begitu juga saat menonton video atau film.

Secara teknis, adaptive refresh rate 1-120 Hz ini dapat lebih menghemat daya. Hal ini dirasakan sendiri oleh KompasTekno ketika menggunakan tablet ini selama 2 minggu. 

Layar berbentang 14,6 inci tersebut sudah mendukung WQXGA Plus (2.960 x 1.848 piksel) dengan kerapatan piksel 240 ppi.

Ini membuat layar tablet ini mampu memanjakan mata dengan kualitas gambar atau konten yang tajam dan jernih.

Terutama ketika digunakan untuk menonton konten video, streaming YouTube, atau binge watching Netflix dengan resolusi tinggi.

Layar Galaxy Tab S8 Ultra di bawah sinar matahari terik.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Layar Galaxy Tab S8 Ultra di bawah sinar matahari terik.
Samsung sendiri tidak mengungkap angka kecerahan (brightness) maksimum untuk tablet premiumnya ini.

Namun, menurut pengalaman KompasTekno, layar Samsung Tab S8 Ultra kurang nyaman ketika digunakan di luar ruangan dengan kondisi sinar matahari terik.

Pasalnya, di bawah sinar matahari terik, layar Super AMOLED tablet ini terlihat lebih redup, juga memantulkan cahaya matahari dan memberikan efek cermin, seperti gambar di atas.

Layar Samsung Galaxy Tab S8 Ultra ikut memantulkan cahaya matahari dan ikut menampakkan awan dan latar tempat yang ada di belakang kami.

Pantulan cahaya dan efek cermin ini cukup mengganggu penglihatan kami saat menggunakan tablet di bawah sinar matahari terik.

Namun, bila digunakan di dalam ruangan, layar tablet ini dapat memanjakan mata dengan tampilan yang tajam dan jernih.

Layar Super AMOLED Galaxy Tab S8 Ultra ini juga sudah mendukung fitur pemindai sidik jari di bawah layar sehingga memudahkan pengguna untuk membuka kunci layar.

Bodi tipis dan premium

Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memiliki bodi yang tipis, yaitu dengan ketebalan 5,5mm saja. Di atas kertas, tablet ini memiliki dimensi 208,6mm x 326,4mm x 5,5mm.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memiliki bodi yang tipis, yaitu dengan ketebalan 5,5mm saja. Di atas kertas, tablet ini memiliki dimensi 208,6mm x 326,4mm x 5,5mm.
Saat dipegang, bodi Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memang terasa tipis. Di atas kertas, bodi Galaxy Tab S8 Ultra memang memiliki ketebalan 5,5 mm saja. Ini lebih tipis dari ponsel-ponsel Android yang biasanya memiliki ketebalan 7-9 mm.

Secara desain, bodi tablet yang tipis juga terkesan premium karena mengusung pinggiran frame yang flat.

Punggung Samsung Tab S8 Ultra yang berwarna abu-abu kehitaman dengan finishing matte juga menambah kesan premium pada tablet ini.

Samsung menyebutkan bahwa punggung tersebut menggunakan material Armor Aluminium yang disebut-sebut yang lebih tangguh dibanding aluminium biasa.

Samsung mengeklaim, frame armor aluminium ini memiliki durabilitas yang lebih tinggi dibandingkan Tab S7 series sebelumnya, dengan peningkatan 39,4 persen pada yield strength dan 33,3 persen pada tingkat hardness-nya.

Di samping itu, bagian punggung dan layar tablet ini sudah dilindungi dengan kaca pelindung Gorilla Glass Victus Plus sehingga tahan terhadap goresan.

Namun, saat diusap, permukaan punggung Galaxy Tab S8 Ultra masih terasa licin sehingga rawan terlepas saat dibawa menggunakan satu tangan.

Untuk menyiasatinya, pengguna bisa membeli casing sendiri atau aksesori Book Cover Keyboard Galaxy Tab S8 Ultra seharga hampir Rp 4 juta dengan uang dari kocek sendiri.

Namun konsekuensinya, bila menggunakan Book Cover Keyboard, ketebalan tablet ini otomatis ikut bertambah, yakni menjadi sekitar 15 mm.

Setelah aktivitas seharian, bagian depan dan belakang Galaxy Tab S8 Ultra dapat meninggalkan cetakan sidik jari dengan mudah. Namun, noda tersebut juga bisa hilang dengan mudah dengan cara dilap menggunakan kain microfiber.

Baca juga: Tablet Samsung Galaxy Tab S8 dan S8 Plus Resmi, Dibekali Stylus dan Berkamera Depan 12MP

Tak bisa digenggam dengan satu tangan

Aksesori Book Cover Keyboard seharga hamir RP 4 juta ini memang berguna untuk melindungi punggung dan layar tablet. Tak hanya itu, aksesori ini juga sekaligus sudah menyertakan keyboard untuk memaksimalkan pengalaman menggunakan Galaxy Tab S8 Ultra seperti laptop, dalam mode Samsung DeX. Namun, penggunaan Book Cover Keyboard ini bakal menambah bobot dan ketebalan dari tablet ini.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Aksesori Book Cover Keyboard seharga hamir RP 4 juta ini memang berguna untuk melindungi punggung dan layar tablet. Tak hanya itu, aksesori ini juga sekaligus sudah menyertakan keyboard untuk memaksimalkan pengalaman menggunakan Galaxy Tab S8 Ultra seperti laptop, dalam mode Samsung DeX. Namun, penggunaan Book Cover Keyboard ini bakal menambah bobot dan ketebalan dari tablet ini.
Layar yang lega memang memberikan kenyamanan saat melihat konten di layar. Pasalnya, konten yang dilihat dapat lebih "besar" ketimbang di ponsel dan layar tablet biasanya.

Namun, di sisi lain, ukuran layar Galaxy Tab S8 Ultra yang hingga 14,6 inci ini juga membuat bodi tablet ini juga ikut bertambah besar. Ini membuat kami kurang nyaman menggunakan atau membawa tablet dengan satu tangan.

Dalam orientasi horizontal (landscape), Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memiliki bodi yang bongsor dengan dimensi tinggi 208,6 mm, lebar 326,4 mm, dan ketebalan 5,5 mm. Sementara bobotnya adalah 728 gram.

Bila menggunakan Book Cover Keyboard, bobot dan ketebalan tablet ini otomatis ikut bertambah, yakni beratnya menjadi hampir 1,4 kg (tablet, Book Cover Keyboard, dan S Pen) serta ketebalannya menjadi sekitar 15 mm.

Dimensi, ukuran layar hingga 14,6 inci, serta bobot tersebut membuat Samsung Tab S8 Ultra tidak memungkinkan untuk digenggam menggunakan satu tangan, sebagaimana ketika menggunakan ponsel atau tablet ukuran 8-an inci.

Cara membawa Galaxy Tab S8 Ultra (orientasi lanscape) dengan satu tangan yang nyaman dan aman.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Cara membawa Galaxy Tab S8 Ultra (orientasi lanscape) dengan satu tangan yang nyaman dan aman.
Bila ingin menggunakan satu tangan, tablet ini paling nyaman dan aman dibawa dengan cara ditopang menggunakan satu tangan dibagian bagian punggungnya, seperti gambar di atas.

Sementara, dalam orientasi vertikal (portrait), tablet ini masih bisa dibawa menggunakan satu tangan. Namun, tetap saja, dalam waktu yang lama, membawa tablet dengan satu tangan bakal membuat tangan terasa pegal.

Lebih nyaman, bila tablet ini didudukkan menggunakan stand/holder tablet atau aksesori Book Cover Keyboard untuk penggunaan jangka lama.

Selain itu, bodi Galaxy Tab S8 Ultra yang bongsor ini juga membuat kami kurang nyaman ketika mengambil foto menggunakan perangkat ini, baik menggunakan kamera depan atau kamera belakang.

Meski sudah ditopang dengan dua tangan, tablet ini masih terasa berat ketika digunakan untuk mengambil foto, apalagi untuk mengambil foto dalam mode portait (vertikal). Namun, hal ini dapat terbayar dengan hasil foto yang terbilang bagus.

Kamera depan dan belakang bagus

Di sektor fotografi, Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memiliki dua kamera belakang, yaitu kamera utama 13 MP (AF) dan kamera ultrawide 6 MP, lengkap dengan sebuah lampu LED flash.

Untuk keperluan selfie, tablet ini dibekali dua kamera depan yang ditampung dalam sebuah poni. Adapun dua kamera depan tersebut mencakup kamera wide dan kamera ultrawide yang masing-masing beresolusi 12 MP.

Kedua kamera depan ini ditempatkan dalam sebuah poni alias notch. Dilihat dari penempatan kamera depan, tablet ini tampak dibuat untuk digunakan dalam orientasi landscape atau horizontal.

Dalam posisi tersebut, letak kamera depan menjadi tepat di atas layar, layaknya webcam sebuah laptop.

Dari pengalaman KompasTekno menjajal empat kamera tersebut, secara keseluruhan, foto yang dihasilkan terbilang bagus, tajam, dan terang.

Misalnya, kamera belakang Galaxy Tab S8 Ultra dapat menangkap warna dan detail objek dalam kondisi cahaya terang. Sehingga, ketika dijepret, foto yang dihasilkan terlihat terang, tajam, dengan warna yang mendekati hasilnya, seperti gambar di bawah ini.

Hasil foto menggunakan dua kamera belakang Galaxy Tab S8 Ultra. Foto yang dihasilkan terlihat tajam, terang, dan menampilkan warna mirip aslinya.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Hasil foto menggunakan dua kamera belakang Galaxy Tab S8 Ultra. Foto yang dihasilkan terlihat tajam, terang, dan menampilkan warna mirip aslinya.
Galaxy Tab S8 Ultra juga menyediakan opsi zoom hingga 8x di aplikasi kamera. Namun sebenarnya, tablet ini tidak dibekali dengan kamera telefoto. Zoom dilakukan lewat pembesaran digital dari kamera utama.

Ketika dijajal, fitur ini bisa menghasilkan foto yang terbilang baik, terutama ketika diperbesar hingga 4x. Saat menggunakan digital zoom 8x, hasil foto sudah terlihat pecah.

Hasil foto kamera utama 13 MP pada Galaxy Tab S8 Ultra dengan perbesaran 1-8x. Ketika dijajal, fitur zoom ini menghasilkan hasil foto yang baik, setidaknya hingga perbesaran 4x. Saat menggunakan digital zoom 8x, hasil foto sudah terlihat buram.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Hasil foto kamera utama 13 MP pada Galaxy Tab S8 Ultra dengan perbesaran 1-8x. Ketika dijajal, fitur zoom ini menghasilkan hasil foto yang baik, setidaknya hingga perbesaran 4x. Saat menggunakan digital zoom 8x, hasil foto sudah terlihat buram.
Fitur fotografi lain yang disertakan pada tablet ini meliputi mode potrait, night, panorama, pro, food, hingga hyperlapse. Ada pula fitur fitur Single Take untuk mengambil foto dan video dalam berbagai mode dengan sekali jepretan.

Untuk mode potrait, pengguna bisa mengatur kedalaman efek bokeh sekaligus memilih bentuk efek bokeh yang diinginkan.

Adapun opsi bentuk efek bokeh yang tersedia meliputi blur biasa, big circle, spin, zoom, color point, dan efek lainnya. Masing-masing opsi itu menghasilkan efek bokeh yang berbeda-beda.

Misalnya spin, nantinya efek bokeh yang dihasilkan pada foto akan berbentuk memutar. Sementara untuk color point, opsi ini memungkinkan pengguna akan mendapat hasil foto dengan efek bokeh monokrom di bagian latar belakang, seperti gambar di bawah.

Bagaimana dengan kamera depannya?

Saat dicoba untuk berwafoto dalam kondisi cahaya cukup, dua kamera selfie 12 MP di tablet ini mampu menghasilkan hasil foto yang detail dan tajam seperti gambar di bawah ini.

Seperti biasanya, kamera selfie ini juga dilengkapi dengan fitur untuk mempercantik wajah, mulai dari mengatur kehalusan kontur muka (skin smoothness), tone warna kulit, meniruskan rahang, hingga memperbesar bola mata.

Baca juga: Trio Samsung Galaxy S21 Turun Harga Hingga Rp 2 Juta di Indonesia, Ini Rinciannya

Hasil jepretan mode potrait menggunakan kamera selfie 12 MP pada Galaxy Tab S8 Ultra. Ada beberapa efek bokeh yang bisa dipilih pengguna dalam mode potrait, mulai dari blur, spin, color point,big circle, dan lainnya.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Hasil jepretan mode potrait menggunakan kamera selfie 12 MP pada Galaxy Tab S8 Ultra. Ada beberapa efek bokeh yang bisa dipilih pengguna dalam mode potrait, mulai dari blur, spin, color point,big circle, dan lainnya.
Kamera depan tersebut juga dilengkapi dengan mode potrait dengan opsi bokeh yang sama identik dengan kamera belakangnnya.

Kamera selfie ini juga menampilkan video yang jernih saat digunakan untuk melakukan panggilan video atau panggilan telekonferensi.

Satu hal lain yang menarik, setiap aplikasi kamera atau aplikasi lain sedang mengakses kamera, Galaxy Tab S8 Ultra bakal menampilkan sebuah notifikasi khusus.

Notifikasi ini muncul berkat fitur privasi baru yang ada di Android 12.

Notifikasi khusus berbentuk kamera hijau atau titik hijau di pojok kanan atas saat sedang dalam mode OneUI 4.1 atau di baris kanan bawah saat dalam mode Samsung Dex.

Notifikasi ini sengaja dibuat agar pengguna bisa mengetahui bahwa kamera perangkatnya sedang aktif dan digunakan oleh salah satu aplikasi di tablet miliknya.

Notifikasi kamera hijau atau titik hijau di Galaxy Ultra menandakan bahwa kamera sedang aktif.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Notifikasi kamera hijau atau titik hijau di Galaxy Ultra menandakan bahwa kamera sedang aktif.
Multitasking lancar

Di sektor hardware, Galaxy Tab S8 Ultra sudah dibekali dengan chipset terbaru dan tercanggih bikinan Qualcomm untuk saat ini, yaitu Snapdragon 8 Gen 1 (4nm).

Chipset tersebut dipasangkan dengan RAM 12 GB dan penyimpanan media sebesar 256 GB (bisa diekspansi dengan microSD hingga 1 TB).

Bila dirasa kurang, perangkat ini sudah dilengkapi fitur RAM Plus untuk mengekspansi kapasitas RAM dengan RAM virtual hingga 8 GB. Lalu penyimpanan media perangkat ini juga bisa ditambah hingga 1 TB menggunakan kartu microSD.

Saat pemakaian kurang lebih tiga minggu ini, kami mengandalkan Galaxy Tab S8 Ultra sebagai peraangkat penunjang kerja, serta menemani aktivitas harian lainnya, seperti menonton film, mendengarkan musik, hingga mewarnai.

Hasilnya, sejauh ini, performa Samsung Galaxy Tab S8 Ultra terbilang mulus dan cepat. Selama penggunaan, kami belum pernah mengalami kondisi perangkat panas ataupun mengalami error yang mengharuskan kami untuk melakukan restart.

Tampilan split screen di Galaxy Tab S8 Ultra ketika dalam mode Samsung DeX.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Tampilan split screen di Galaxy Tab S8 Ultra ketika dalam mode Samsung DeX.
Menurut pengalaman kami, Galaxy Tab S8 Ultra juga mampu diandalkan untuk melakukan multitasking dengan nyaman, lancar, dan mulus. Hal ini dimungkinkan karena tablet ini sudah mendukung fitur split screen bawaan.

Di Galaxy Tab S8 Ultra, fitur split screen memungkin pengguna untuk membuka tiga aplikasi secara bersamaan dalam satu layar. Rasio split screen masing-masing jendela bisa diatur sesuai keinginan pengguna.

Sepengalaman KompasTekno, semua aplikasi yang sudah diunduh di tablet kompatibel untuk dibuka dalam fitur split screen. Mulai dari Galaxy Notes, YouTube, Chrome, Twitter, Zoom, aplikasi kamera, Play Store, hingga kalkulator.

Namun, aplikasi video-on-demand seperti Netflix, HBO, Disney+, serta Instagram memang tidak bisa dibuka dalam tampilan split screen.

Dukungan split screen ini memudahkan kami untuk menyelesaikan pekerjaan atau mengerjakan beberapa aktivitas secara bersamaan.

Selain itu, ini juga dapat menghemat waktu kami karena kami tidak perlu repot bolak-balik membuka jendela aplikasi yang tengah digunakan.

Di Galaxy Tab S8 Ultra, kami bisa menulis artikel, sembari browsing internet sekaligus menghadiri virtual meeting di Zoom. Ketiga aktivitas tersebut bisa dilakukan secara bersamaan dengan fitur tadi.

Caranya, pertama-tama, kami hanya perlu membuka membuka jendela Galaxy Notes. Selanjutnya, kami tinggal menggeser bilah aplikasi yang ada di sebelah kanan layar.

Lalu, kami hanya perlu menarik (drag) dan melepas (drop) aplikasi Chrome dan Zoom di layar, secara bergantian.

Meski membuka tiga jendela sekaligus, kami tetap dapat melihat konten dengan nyaman. Hal ini dikarena Galaxy Tab S8 Ultra dibekali dengan layar yang sangat lega.

Tampilan fitur split screen hingga tiga jendela aplikasi di Galaxy Tab S8 Ultra.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Tampilan fitur split screen hingga tiga jendela aplikasi di Galaxy Tab S8 Ultra.
Bila Anda pengguna smartphone Samsung Galaxy, multitasking akan semakin mulus karena ponsel bisa diintegrasikan dengan Galaxy Tab S8 Ultra. Salah satunya dengan fitur "continue on another app".

Fitur ini membuat kami bisa dengan mudah melanjutkan pekerjaan di tablet Galaxy Tab S8 Ultra di ponsel Samsung Galaxy, atau sebaliknya.

Misalnya, kami bisa melakukan copy (salin) dan paste (tempel) antar-perangkat Samsung Galaxy, baik tablet maupun smartphone, bisa dilakukan hanya dengan satu klik.

Dengan fitur tersebut, kami tinggal menyalin tulisan yang diinginkan di ponsel Galaxy, lalu klik paste (tempel) di tablet Galaxy Tab S8 Ultra, atau sebaliknya.

Ini sangat berguna ketika kami melakukan browsing di smartphone Samsung Galaxy, dan ingin melanjutkannya di tablet atau sebaliknya.

Selain hemat waktu, fitur ini membuat kami tak usah repot-repot mengirim hasil salinan tulisan di smartphone Galaxy ke tablet Galaxy Tab S8 Ultra (atau sebaliknya) lewat platform lain, misal lewat WhatsApp, e-mail, atau Google Docs.

Pengguna hanya perlu mengaktifkan fitur "continue on another app" dengan cara buka "Settings" > "Advanced features" > geser toggle ke arah on untuk menyalakan "continue on another app".

Pengguna juga perlu memastikan bahwa Galaxy Tab S8 Ultra dan ponsel Galaxy miliknya terhubung dengan jaringan Wi-Fi yang sama, menggunakan akun Samsung yang sama, dan mengaktifkan Bluetooth.

Jadi "laptop" dengan mode DeX dan Book Cover Keyboard

Samsung Galaxy Tab S8 Ultra dengan aksesori Book Cover Keyboard.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Samsung Galaxy Tab S8 Ultra dengan aksesori Book Cover Keyboard.
Galaxy Tab S8 Ultra sendiri mendukung dua tampilan. Pertama, tampilan tablet standar di antarmuka OneUI 4.1.

Kedua, perangkat ini dilengkapi dengan mode Samsung DeX untuk menyulap tablet memiliki antarmuka seperti OS desktop.

Baik tampilan standar OneUI 4.1 maupun DeX, keduanya sudah mendukung fitur split sreen.

KompasTekno sendiri lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan perangkat ini dalam mode Samsung DeX.

Mode DeX sendiri juga diaktifkan lewat menu Settings atau via ikon DeX di quick settings yang menyatu dengan area notifikasi. Pengguna bisa leluasa berpindah-pindah antara mode tampilan DeX maupun antarmuka One UI 4.1 standar.

Layaknya di OS laptop, deretan ikon aplikasi yang sedang berjalan akan ditampilkan di taskbar di sisi tengah bagian bawah. Lalu ada app drawer di pojok kiri bawah serta menu settings dan informasi waktu di pojok kanan layar.

Tampilan Galaxy Tab S8 Ultra dalam model Samsung DeX ditambah dengan Book Cover Keyboard, membuat tablet ini semakin mirip dengan laptop. Hal ini terlihat dari tampilan layar yang memiliki menu aplikasi di sisi kiri bawah, taskbar di sisi tengah bawah, dan pengaturan lain di sisi kanan bawah layar.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Tampilan Galaxy Tab S8 Ultra dalam model Samsung DeX ditambah dengan Book Cover Keyboard, membuat tablet ini semakin mirip dengan laptop. Hal ini terlihat dari tampilan layar yang memiliki menu aplikasi di sisi kiri bawah, taskbar di sisi tengah bawah, dan pengaturan lain di sisi kanan bawah layar.
Untuk membuat tablet ini semakin mirip dengan laptop, kami menggunakan aksesori Book Cover Keyboard yang dijual seharga hampir Rp 4 juta.

Aksesori ini sudah dilengkapi dengan keyboard, trackpad, dan penyangga agar tablet bisa didudukkan seperti laptop.

Untuk menghubungkan tablet dengan Book Cover Keyboard, kami hanya perlu mengaitkan konektor 3-pin khusus yang ada di bawah tablet dengan konektor yang ada pada Book Cover. Konektor ini terbuat dari magnet sehingga mudah untuk dipasang maupun dilepas.

Ketika sudah menyatu, kami bisa langsung menggunakan keyboard pada Book Cover Keyboard secara langsung, tanpa perlu menyetel pengaturan tambahan apapun.

Saat digunakan, key travel keyboard terasa nyaman digunakan dan mampu memberikan feedback yang kentara untuk setiap tekanan, sehingga tak berbeda dari keyboard laptop pada umumnya.

Di bagian atas keyboard terdapat deretan tombol functions key yang dapat menjalankan berbagai macam fungsi maupun shortcut seperti pengaturan volume dan kecerahan layar, hingga menjalankan mode DeX.

Tampilan keyboard dari aksesori Book Cover Keyboard. KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Tampilan keyboard dari aksesori Book Cover Keyboard.
Keyboard tersebut juga mendukung berbagai perintah lewat tombol shortcut, seperti "Command" + "panah ke kanan/kiri" untuk mengaktifkan fitur split screen, "Command" + "Shift" + "S" untuk melakukan screenshot layar, dan tombol shortcut lainnya.

Trackpad bawaan yang ada pada Book Cover Keyboard juga terasa nyaman saat digunakan. Trackpad ini sudah mendukung berbagai gestur seperti di laptop pada umumnya.

Misalnya, gestur dua jari ke atas dan ke bawah untuk menggulirkan layar ke atas dan ke bawah. Lalu gestur menarik dua jari (pinch) ke arah dalam atau ke arah luar untuk melakukan zoom out dan zoom in, serta gestur lainnya.

Bila tak ingin mengeluarkan Rp 4 juta untuk membeli Book Cover Keyboard, pengguna bisa menggunakan keyboard bluetooth lain untuk menunjang penggunaan tablet dalam tampilan desktop laptop pada mode Samsung DeX.

Jika diinginkan, bisa juga menyambungkan mouse secara nirkabel via Bluetooth atau dongle 2.4 GHz lewat port USB C.

Stylus S Pen, pena yang serba bisa

Dengan S Pen, pengguna bisa berkreasi sesuka hatinya di Galaxy Tab S8 Ultra. Mulai dari menulis serta menggambar di aplikasi Galaxy Notes, melakukan screenshot layar, mewarnai di aplikasi PenUp, dan masih banyak lainnya.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Dengan S Pen, pengguna bisa berkreasi sesuka hatinya di Galaxy Tab S8 Ultra. Mulai dari menulis serta menggambar di aplikasi Galaxy Notes, melakukan screenshot layar, mewarnai di aplikasi PenUp, dan masih banyak lainnya.
Salah satu ciri khas dari lini Galaxy Tab S adalah pena digital (stylus) S Pen yang telah masuk dalam paket pembelian.

Kali ini, Galaxy Tab S8 Ultra juga dibekali dengan S Pen bawaan berwarna hitam doff.

S Pen ini boleh dibilang sebagai stylus yang serba bisa karena dapat digunakan hampir dalam segala hal. Mulai dari menulis, menggambar, mewarnai, mengambil tangkapan layar, hingga menjalankan perintah air action.

Kini, S Pen Galaxy Tab S8 Ultra kini memiliki pressure sensitivity yang mampu membedakan 4.096 tingkat tekanan serta memiliki latensi rendah di angka 2,8 ms.

Menurut pengalaman KompasTekno, hal tersebut membuat pengalaman menulis dengan S Pen di layar Galaxy Tab S8 Ultra terasa mirip ketika menulis di atas kertas menggunakan pulpen biasa.

Baca juga: Kesan Pertama Menjajal Samsung S22 Ultra, Kini dengan Stylus S-Pen Bawaan

Layaknya pulpen dengan tinta, dengan latensi yang rendah, S Pen di tablet ini juga dapat langsung menampilkan goresan atau tulisan setiap kali pengguna menggunakannya di atas layar.

Ketika menulis di Galaxy Notes, S Pen juga bisa digunakan untuk mengonversi tulisan tangan menjadi tulisan teks komputer.

Namun, tulisan tangan pengguna diusahakan harus jelas membentuk huruf alfabet. Tujuannya agar dalam proses konversi, tulisan tangan pengguna bisa dikenali dan diubah secara sempurna ke tulisan teks komputer.

Kemampuan mengonversi tulisan tangan ke teks komputer ini akan sengat berguna bagi orang yang gemar membuat catatan, draft, atau karya dengan cara menulis dengan tangan.

Karena dengan menulis dengan S Pen di Galaxy Tab S8 Ultra, mereka tak perlu mengetik ulang hasil tulisannya, cukup dikonversi saja.

Tulisan tangan menggunakan S Pen di Galaxy Tab S8 Ultra bisa langsung dikonversi ke teks komputer. Namun, perlu dipastikan, tulisan tangan terbaca jelas agar dapat dikonversi dengan sempurna oleh sistem.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Tulisan tangan menggunakan S Pen di Galaxy Tab S8 Ultra bisa langsung dikonversi ke teks komputer. Namun, perlu dipastikan, tulisan tangan terbaca jelas agar dapat dikonversi dengan sempurna oleh sistem.
Secara umum, menurut kami, penggunaan S Pen untuk menulis, menggambar, atau berkreasi di layar tablet sudah terasa optimal.

Hal ini tidak mengherankan, karena Samsung memang sudah sejak lama mengembangkan S Pen untuk mendukung beberapa peraangkatnya, termasuk lini tablet Galaxy Tab S, ponsel Galaxy Note, dan yang terbaru ponsel Galaxy S Ultra.

Di Galaxy Tab S8 Ultra, S Pen bisa digunakan untuk menggambar, menulis, dan berkreasi di berbagai aplikasi, seperti Samsung Notes, Canva, PenUp, Noteshelf, serta Clip Studio.

Penggunaan S Pen di Galaxy Tab S8 Ultra semakin nyaman digunakan karena stylus ini terbilang sangat ringan dengan bobot 8 gram saja.

Kami juga tak perlu repot bolak-balik mengisi daya S Pen ini. Karena sepengelaman KompasTekno, baterai 0,35 mAh pada S Pen Galaxy Tab S8 Ultra sudah tahan dipakai hingga seharian.

Ilustrasi kumpulan air actions yang bisa dilakukan ketika membuka media (YouTube, YouTube Music, Netflix, dll), galeri, dan Samsung Notes.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Ilustrasi kumpulan air actions yang bisa dilakukan ketika membuka media (YouTube, YouTube Music, Netflix, dll), galeri, dan Samsung Notes.
Di samping itu, S pen di Galaxy Tab S8 Ultra 5G dengan dilengkapi dengan Bluetooth Low Energy (BLE). Dengan teknologi ini, S Pen juga dapat berfungsi seperti tongkat ajaib yang bisa melakukan air actions.

Air Actions sendiri adalah perintah dengan gestur tertentu tanpa menyentuh layar. Air Actions yang bisa dijalankan melalui S Pen bermacam-macam, bergantung dengan aplikasi yang tengah dijalankan.

Misalnya, ketika menonton film di Netflix atau menonton konten video di platform streaming lainnya, pengguna tidak usah repot-repot bolak-balik menekan layar untuk menjeda dan memulai (pause & play) film.

Sebab, pengguna cukup mengeklik tombol yang ada di S Pen sebanyak satu kali untuk play atau pause video.

Lalu, untuk mengatur volume, pengguna tinggal menekan tombol sambil melakukan gestur ke atas (menaikan volume) atau sambil melakukan gestur ke bawah (menurunkan volume).

Saat membuka galeri, pengguna juga menjalankan air actions. Misalnya, pengguna hanya perlu mengeklik tombol yang ada di S Pen sebanyak satu kali untuk melihat foto selanjutnya atau mengeklik dua kali untuk melihat foto sebelumnya.

S Pen pada Galaxy Tab S8 Ultra memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai pointer ketika menggunakan tablet. Pointer akan muncul saat pengguna mengarahkan S Pen ke layar dengan jarak sekitar kurang lebih 7mm. Ini memudahkan pengguna untuk mengetahui kemana S Pen sedang diarahkan.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto S Pen pada Galaxy Tab S8 Ultra memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai pointer ketika menggunakan tablet. Pointer akan muncul saat pengguna mengarahkan S Pen ke layar dengan jarak sekitar kurang lebih 7mm. Ini memudahkan pengguna untuk mengetahui kemana S Pen sedang diarahkan.
Tak hanya untuk menulis, menggambar, dan menjalankan air actions, S Pen juga bisa berguna sebagai pointer ketika menggunakan tablet.

Pointer akan muncul saat pengguna mengarahkan S Pen ke layar dengan jarak sekitar kurang lebih 7mm. Ini memudahkan pengguna untuk mengetahui kemana S Pen sedang diarahkan.

Untuk menyimpan S Pen, Galaxy Tab S8 Ultra sebenarnya tidak memiliki kompartemen khusus untuk menyimpan stylus S Pen.

Tapi pengguna bisa menempelkan S Pen di area magnetis di bagian frame dekat kamera selfie. Dengan begitu, S Pen tidak mudah tercecer sekaligus masih gampang diraih saat menggunakan tablet.

Pengguna juga bisa menempelkan S Pen di area bermagnet berbentuk oval memanjang yang segaris dengan modul kamera belakang di punggung tablet. Di sana, pengguna bisa menempelkan sekaligus mengisi daya S Pen.

Jika ingin lebih aman, ada baiknya mempertimbangkan Book Cover yang menyediakan tempat untuk menyimpan S Pen.

Baterai besar tahan lama

Performa Galaxy Tab S8 Ultra ini turut ditunjang oleh kapasitas baterai yang besar, yaitu 11.200 mAh. Sepengalaman KompasTekno menggunakan perangkat ini untuk aktivitas sehari-hari, Galaxy Tab S8 Ultra ternyata bisa diandalkan dan mampu bertahan seharian.

Seperti dijelaskan sebelumnya, KompasTekno lebih sering menggunakan tablet ini untuk multitasking dalam mode Samsung DeX.

Baca juga: Kesan Pertama Menjajal Samsung Galaxy Tab A8

Saat dipakai untuk bekerja, tablet ini tahan seharian dengan waktu screen on time hingga 10,5 jam.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Saat dipakai untuk bekerja, tablet ini tahan seharian dengan waktu screen on time hingga 10,5 jam.
KompasTekno paling sering menggunakan beberapa aplikasi sekaligus, yakni peramban Chrome, Samsung Notes, aplikasi edit foto Picsart, aplikasi untuk kolaborasi saat kerja Trello, hingga YouTube Music untuk mendengarkan musik sepanjang waktu.

Selepas kerja, kami biasanya menggunakan perangkat ini untuk menonton video di YouTube atau film di Netflix.

Dengan skenario penggunaan tersebut, pada akhir hari, Galaxy Tab S8 Ultra dengan baterai terisi penuh 100 persen, ternyata sanggup bertahan selama 18,5 jam dengan screen on time (waktu layar menyala) selama lebih dari 10,5 jam.

Pada akhir hari, daya tablet tersisa 7 persen.

Perlu dicatat, screen-on time hingga lebih dari 10 jam itu bisa kami nikmati ketika kami menyetel adaptive refresh rate layar hanya mentok di angka 60 Hz saja.

Beda cerita bila kami menyetel adaptive refresh rate di angka yang paling tinggi 120 Hz.

Dengan angka refresh rate 120 Hz, kami memang dapat merasakan pengalaman menggulirkan layar dan berpindah antar-aplikasi dengan lebih mulus. Namun di sisi lain, daya baterai juga ikut terkuras.

KompasTekno mencoba mengukur penggunaan daya dengan skenario penggunaan yang hampir sama, yaitu menggunakan tablet untuk bekerja dan mengakses aplikasi seperti Google Chrome, YouTube Music, Samsung Notes, Netflix, dan lainnya.

Riwayat penggunaan daya tablet dengan pengaturan refresh rate paling tinggi 120 Hz.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Riwayat penggunaan daya tablet dengan pengaturan refresh rate paling tinggi 120 Hz.
Sepengalaman KompasTekno, Galaxy Tab S8 Ultra dengan baterai terisi penuh 100 persen, namun, menggunakan angka refresh rate 120 Hz, hanya sanggup bertahan selama sekitar 17 jam dengan screen-on-time sekitar 9,5 jam saja. Di akhir hari, daya tersisa 5 persen.

Dari riwayat penggunaan daya tablet tersebut, terlihat bahwa angka refresh rate 120 Hz lebih menguras baterai.

Secara teori, layar Galaxy Tab S8 Ultra sudah dibekali dengan adaptive refresh rate 1-120 Hz, yang dapat menyesuaikan konten yang tengah ditampilkan di layar.

Namun, untuk lebih lebih menghemat daya baterai, pengguna bisa menyetel angka refresh rate layar Galaxy Tab S8 Ultra di 60 Hz saja saat aktivitas harian.

Pengguna bisa mengubah angka refresh rate ke angka paling tinggi 120 Hz saat ingin menonton film, bermain game, atau saat bermain media sosial saja.

Dari tiga model yang ada, Galaxy Tab S8 Ultra memang dibekali dengan kapasitas baterai paling besar, yaitu 11.200 mAh.

Namun, baterai besar yang dapat bertahan cukup lama tersebut juga harus dibayar dengan waktu pengisian yang tak sebentar.

Sebenarnya, Galaxy Tab S8 Ultra ini sudah mendukung pengisian daya cepat SuperFast Charging 45 watt.

Namun, untuk bisa menikmatinya, pengguna harus mengeluarkan uang dari kocek sendiri untuk membeli adapter charger SuperFast Charging 45 watt secara terpisah.

Hal ini mengingat Samsung sudah tidak lagi menyertakan kepala charger dalam kotak pembelian Galaxy Tab S8 Ultra.

Dalam pengujian ini, kami menggunakan charger keluaran daya 120 watt, pengisian daya baterai Galaxy Tab S8 Ultra dari 5 persen hingga terisi penuh 100 persen membutuhkan waktu sekitar 2 jam 50 menit.

Pada pengukuran lainnya, kami memerlukan waktu sekitar 1 jam 50 menit untuk mengisi daya dari 40 persen hingga 100 persen.

Ada empat speaker, minus jack audio 3.5mm

Dalam orientasi landscape, Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memiliki empat speaker stereo besutan AKG yang terletak di sisi dan kiri bodi tablet. Quad speaker stereo tersebut sudah dibekali teknologi Dolby Atmos. Ketika digunakan untuk menonton film/video, suara yang dihasilkan kencang dan memiliki efek kitar (surround sound). Tak lupa, ada pula port USB Type C untuk pengisian daya.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Dalam orientasi landscape, Samsung Galaxy Tab S8 Ultra memiliki empat speaker stereo besutan AKG yang terletak di sisi dan kiri bodi tablet. Quad speaker stereo tersebut sudah dibekali teknologi Dolby Atmos. Ketika digunakan untuk menonton film/video, suara yang dihasilkan kencang dan memiliki efek kitar (surround sound). Tak lupa, ada pula port USB Type C untuk pengisian daya.
Di waktu luang, kami juga memanfaatkan tablet ini untuk mencari hiburan, seperti menonton film atau video di YouTube.

Layar Galaxy Tab S8 Ultra yang hampir 15 inci ini membuat kami lebih puas saat menonton film atau melihat video.

Kualitas suara ketika menonton film di tablet ini juga bagus, jernih, dan kencang, berkat adanya empat (quad) speaker besutan produsen audio terkemuka, AKG.

Quad speaker Samsung Galaxy Tab S8 Ultra tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi Dolby Atmos.

Namun, untuk mendapatkan pengalaman suara dengan kualitas Dolby Atmos ini, kami harus mengaktifkan fitur secara manual dengan cara mengeklik opsi "Dolby Atmos" melalui panel quick settings.

Dalam mode landscape, empat speaker yang terletak di sisi kiri dan kanan tablet bakal bisa memberikan efek surround sound (suara kitar) 360 derajat dengan suara yang kencang. Ini membuat pengalaman menonton konten video kami semakin baik lagi.

Lanjut membahas tombol dan port. Di sisi kanan tablet, terdapat tombol daya, tombol pengatur volume, serta laci SIM (satu nano-SIM 5G dan satu microSD hingga 1 TB). Bagian ini akan berada di sisi atas ketika tablet digunakan dalam orientasi horizontal (landscape).

Seperti perangkat high end dari Samsung lainnya, Galaxy Tab S8 Ultra ini sudah tidak dibekali dengan port audio jack 3.5mm.

Sebenarnya, bagi kami, absennya fitur ini tidak menjadi masalah serius. Sebab, kami sudah lebih banyak menggunakan tekologi Bluetooth saat menikmati konten audio, entah menggunakan headset wireless atau speaker Bluetooth.

Baca juga: Oppo Pad Resmi Meluncur, Tablet Pertama Oppo dengan Stylus

Namun, tidak adanya colokan audio 3.5mm bakal sangat merepotkan bagi pengguna yang masih mengandalkan earphone atau headset kabel.

Alternatifnya, pengguna bisa membeli adapter USB type C ke audio jack 3.5mm untuk tetap bisa menikmati audio menggunakan earphone atau headset kabel.

Fitur lain yang dibawa tablet ini termasuk dukungan konektivitas 5G, WiFi 6E, WiFi Direct, Bluetooth 5.2, serta tiga buah mikrofon untuk menangkap suara yang jelas.

Skor benchmark PCMark, AnTuTu, dan GeekBench

Hasil benchmark Galaxy Tab S8 Ultra di aplikasi PCMark.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Hasil benchmark Galaxy Tab S8 Ultra di aplikasi PCMark.
Galaxy Tab S8 series, termasuk versi ultra, diotaki oleh chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 yang dibangun dengan proses fabrikasi 4nm. Chipset ini digadang-gadang menjadi chipset tercanggih dari Qualcomm saat ini.

Lantas, seberapa tangguh kinerja tablet premium terbaru Samsung tersebut, terutama untuk model teratas Galaxy Tab S8 Ultra versi Indonesia?

Untuk mengetahui jawabannya, KompasTekno sempat melakukan pengukuran mandiri untuk melihat kemampuan hardware Galaxy Tab S8 Ultra yang diotaki Snapdragon 8 Gen 1 varian RAM 12 GB dan memori internal 256 GB.

Pengujian mandiri ini mengandalkan dua aplikasi benchmark populer, yaitu PCMark, AnTuTu 9 dan Geekbench 5.

Dalam pengujian PCMark seperti gambar di atas, Galaxy Tab S8 Ultra mampu menghasilkan skor 22.721 poin untuk mode "Storage 2.0", serta 11.593 poin untuk mode "Work 3.0".

Sementara dalam pengujian AnTuTu 9, Samsung Galaxy Tab S8 Ultra yang kami jajal menghasilkan skor benchmark keseluruhan mencapai 866.308 poin.

Adapun nilai benchmark tertinggi disumbang oleh kemampuan pengolah grafis (GPU) dari table ini dengan skor 361.262 poin.

Kemudian untuk pengujian Geekbench 5, Galaxy Tab S8 Ultra berhasil mendapatkan skor 1.201 poin untuk pengujian CPU single core, serta 2.954 poin untuk pengujian multi-core.

Hasil benchmark Galaxy Tab S8 Ultra menggunakan aplikasi AnTuTu 9 dan GeekBench 5.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Hasil benchmark Galaxy Tab S8 Ultra menggunakan aplikasi AnTuTu 9 dan GeekBench 5.
Nah, apabila skor benchmark Galaxy Tab S8 Ultra ini dibandingkan dengan perangkat lainnya, tablet ini belum mampu melampaui tablet bikinan Apple, iPad Pro 5 (2021).

Dalam daftar peringkat Antutu 9 untuk ponsel/tablet berbasis iOS, misalnya, tablet iPad Pro 5 ukuran 12,9 inci (8/128 GB) berada di posisi nomor satu dengan skor 1.212.796 poin.

Sementara iPad Pro 5 ukuran 11 inci (8/128GB) berada di peringat kedua dengan skor 1.189.096 poin.

Kendati masih belum bisa melampaui tablet Apple, Samsung mengeklaim kinerja tablet ini meningkat dibandingkan tablet Galaxy S sebelumnya.

Berdasarkan pengujian internal perusahaan, Samsung mengeklaim bahwa chipset terbaru ini menghasilkan peningkatan performa CPU sebesar 24 persen dan GPU sebesar 52 persen dibandingkan model sebelumnya, Galaxy Tab S7 Plus.

Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 sendiri memiliki delapan inti prosesor (CPU) yang terdiri dari 1x Cortex-X2 3,0 GHz, 3x Cortex-A710 2,4 GHz, dan 4x Cortex-A510 1,70 GHz.

Untuk kinerja visual, CPU tersebut dipadukan dengan pengolah grafis (GPU) Adreno 730 yang memiliki kecepatan 818 MHz.

Kesimpulan

Samsung Galaxy Tab S8 Ultra dengan aksesori Book Cover Keyboard.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Samsung Galaxy Tab S8 Ultra dengan aksesori Book Cover Keyboard.
Samsung Galaxy Tab S8 Ultra adalah tablet terbesar yang ada di pasaran saat ini. Ukuran layarnya yang mencapai 14,6 inci membuat tablet ini sudah seukuran laptop.

Perangkat ini akan menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mengutamakan ukuran pada sebuah tablet.

Kekurangannya, layar lega ini membuat beberapa aplikasi yang ada Galaxy Tab S8 Ultra memiliki tampilan yang melebar dalam model OneUI 4.1.

Namun, sebagai alternatif, pengguna bisa menggunakan mode Samsung DeX untuk membuka beberapa jendela aplikasi secara bersamaan dan menyesuaikan ukuran jendela aplikasi agar tidak melar dan enak dipandang.

Samsung Galaxy Tab S8 Ultra juga cocok bagi mereka yang memiliki tingkat produktivitas dan mobilitas tinggi, serta membutuhkan perangkat yang serba bisa.

Pasalnya, saat di perjalanan, tablet layar lega yang sudah dilengkapi dengan S Pen bawaan ini membuat pengguna tetap bisa produktif.

Misalnya, pengguna bisa dengan leluasa menulis, menggambar, membuat anotasi, atau berkreasi di atas layar Galaxy Tab S8 Ultra kapanpun dan di manapun.

Ketika ingin tampilan seperti desktop, pengguna tak perlu pindah ke laptop atau komputer.

Pengguna tetap bisa memakai Galaxy Tab S8 Ultra ini dan mengaktifkan mode Samsung DeX saja. Dengan begitu, tampilan tablet standar otomatis akan disulap, berubah menjadi tampilan seperti desktop.

Untuk memaksimalkan pengalaman memakai tablet layaknya laptop, aksesori Book Cover Keyboard yang dijual terpisah seharga hampir Rp 4 juta ini agaknya wajib dilirik pengguna.

Sebab, ini merupakan aksesori all-in-one agar pengguna bisa menikmati keyboard, trackpad, kompartemen penyimpanan S Pen, dan casing untuk melindungi tablet dalam satu kesatuan.

Namun, harga Galaxy Tab S8 Ultra yang mencapai Rp 20 juta, ditambah dengan Book Cover Keyboard seharga hampir Rp 4 juta, membuat harga tablet ini sudah setara seperti laptop premium Rp 20 jutaan.

Aspek harga ini menjadi poin yang mesti dipertimbangkan calon pembeli Galaxy Tab S8 Ultra.

Namun, jika menginginkan tablet Android dengan layar seukuran laptop, maka Galaxy Tab S8 5G dengan segudang fitur yang dibawa rasanya tak akan mengecewakan.

Kinerja tablet yang diotaki chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 ini juga bisa diandalkan dalam penggunaan sehari-hari termasuk untuk multitasking, seperti untuk browsing, video call, membuat dan mengedit dokumen, hingga menonton film atau video.

Secara keseluruhan, Galaxy Tab S8 Ultra ini bisa dibilang cocok untuk pengguna yang membutuhkan tablet dengan layar lega, performa yang baik, serta daya tahan baterai yang cukup lama.

Nah, masih penasaran? Isi kemasan, penampakan desain dari berbagai sisi, dan hasil foto Samsung Galaxy Tab S8 Ultra 5G, selengkapnya dapat dilihat dalam rangkaian gambar di tautan berikut ini.

Samsung Galaxy Tab S8 Ultra

Kelebihan
+ Layar lega beresolusi tinggi
+ Baterai besar tahan lama
+ Samsung DeX untuk menyulap tampilan tablet seperti desktop
+ Stylus S Pen yang serba bisa
+ Kamera bagus, fitur fotografi cukup lengkap
+ Speaker jernih dan kencang
+ Performa mulus

Kekurangan

- Bobot dan ukuran tablet membuatnya tidak nyaman dibawa dengan satu tangan
- Tidak ada adapter charger bawaan
- Harganya seperti laptop kelas atas
- Tampilan beberapa aplikasi melar dalam mode OneUI 4.1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com