KOMPAS.com - HMD Global selaku pemegang lisensi merek ponsel Nokia, menegaskan bahwa pihaknya tidak berencana meluncurkan smartphone flagship di bawah merek Nokia.
Alih-alih ponsel flagship, HMD Global memilih fokus menawarkan ponsel fitur (feature phone), serta smartphone kelas entry-level dan mid-range yang harganya lebih murah.
"Membuat ponsel seharga 800 dollar AS (sekitar Rp 11,3 juta) tidak masuk akal bagi kami saat ini. HMD tidak ingin terlibat dalam perang spesifikasi besar-besaran dengan pemain lain," kata Adam Ferguson, Kepala Pemasaran Produk HMD Global.
HMD Global lebih ingin membuat perangkat yang awet dengan baterai yang tahan beberapa hari dan dapat dijual dengan harga terjangkau.
Meski tak berniat membuat ponsel flagship setidaknya untuk saat ini, bukan berarti HMD tidak pernah meluncurkan perangkat kelas atas di bawah merek Nokia.
Baca juga: Ponsel Nokia Dilarang di Sejumlah Negara Eropa
Pada 2019, HMD merilis ponsel flagship Nokia 9 PureView yang dibanderol seharga 699 dollar AS (9,8 jutaan). Ponsel ini mengandalkan lima kamera belakang dengan sensor Zeiss, RAM 6 GB, serta sistem operasi Android.
Lalu pada 2020, HMD juga meluncurkan smartphone dengan banderol flagship Rp 10-11 jutaan dengan Nokia 8.3. Model ini merupakan ponsel Nokia pertama dengan dukungan jaringan 5G yang dirilis HMD.
Dua ponsel itu tampaknya bakal menjadi ponsel dengan harga flagship terakhir dari HMD, setidaknya untuk sementara waktu ini.
C-Series sendiri merupakan seri entry-level yang ditujukan untuk pengguna yang baru beralih dari feature phone ke smartphone.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.