KOMPAS.com - Sony Interactive Entertainment (SIE) dengan tegas menentang invasi Rusia di Ukraina. Dalam rangka menyerukan perdamaian di Ukraina, SIE kini menangguhkan penjualan konsol dan perangkat lunak (software) di Rusia.
Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh Juru Bicara SIE Joe Taraborrelli, SIE juga memblokir akses PlayStation Store serta membatalkan peluncuran game Gran Turismo 7 di Negeri Beruang Merah.
Pernyataan yang disampaikan Taraborrelli telah dipublikasikan melalui sebuah posting yang diunggah di akun Twitter dan Instagram PlayStation.
Baca juga: PlayStation Vs Xbox, Mana yang Lebih Laris?
“Kami telah menangguhkan seluruh pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras, peluncuran Gran Turismo 7, serta layanan PlayStation Store di Rusia," ungkap Taraborrelli.
Selain menyegel akses ke Rusia, Sony Group Corporation turut mengucurkan dana bantuan sebesar 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 28,5 miliar.
Dana tersebut disalurkan kepada lembaga yang menangani pengungsi dunia, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan NGO Save The Children untuk membantu korban yang terdampak atas insiden ini.
Sejalan dengan upaya tersebut, Bungie sebuah pengembang game yang sedang dalam tahap diakuisisi Sony, mengaku akan ikut menangguhkan seluruh penjualan dan distribusi game Destiny 2 di Rusia dan Belarusia.
Baca juga: Dari Apple hingga Netflix, Ini Daftar Perusahaan Teknologi yang Blokir Rusia
Langkah penangguhan tersebut hanya berlaku kepada pemain asal Rusia yang hendak membeli game Destiny 2. Alhasil, kebijakan ini masih memungkinkan warga Rusia dan Belarusia yang memiliki Destiny 2 untuk tetap memainkan game.
Untuk memberikan dukungan terhadap Ukraina, Bungie juga merilis sebuah emblem gratis di game Destiny 2 yang bertuliskan “C???????”.
"Untuk emblem “C???????”, kami dengan rendah hati mencoba memberikan contoh harapan dan keberanian yang telah menjadi simbol rakyat Ukraina selama masa sulit ini,” ungkap Bungie.
Selain SIE dan Bungie, beberapa perusahaan game seperti Activision Blizzard, Epic Games, EA, CD Projekt Red, Ubisoft, dan Take-Two telah terlebih dahulu menyetop penjualan produknya ke Rusia.
Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (10/3/2022), Microsoft telah berhenti melakukan penjualan konsol dan layanan game, sementara Nintendo telah menghentikan sementara layanan Nintendo eShop.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.