KOMPAS.com - Sejumlah ponsel flagship Samsung diblokir (banned) oleh penyedia software benchmark Geekbench. Penyebabnya, Geekbench mendeteksi tindak kecurangan yang dilakukan Samsung pada hasil uji benchmark Galaxy S22 series.
Berdasarkan hasil temuan Geekbench, Samsung dengan sengaja menggunakan software Game Optimizing Service (GOS) berbasis One UI 4 untuk memanipulasi (throttle) kinerja aplikasi.
Menanggapi upaya manipulasi tersebut, Geekbench memberikan sanksi dengan memblokir Galaxy S22 series dari platformnya, selama empat tahun ke depan.
Tidak hanya Galaxy S22 series saja, Geekbench juga akan mendepak sejumlah ponsel flagship lain seperti Galaxy S21, Galaxy S20, dan Galaxy S10.
Baca juga: Bocoran Hasil Benchmark Samsung Exynos 2200, Berapa Skornya?
Di sisi lain, sanksi yang dilontarkan oleh Geekbench tidak berdampak pada Galaxy Note dan Galaxy A. Alhasil, kedua lini ponsel tersebut masih akan terpampang di situs Geekbench.
Samsung berjanji akan segera merilis update yang ditujukan menambah kemampuan untuk mengontrol kinerja game secara langsung.
Meski demikian, pihak Samsung masih belum memberikan keterangan waktu pasti kapan update tersebut akan digelontorkan pada Galaxy S22.
Dengan menjalankan proses "throttling" menggunkakan software GOS, Samsung dapat mendongkrak performa CPU dan GPU ponsel sekaligus meningkatkan kinerja baterai Galaxy S22.
Namun proses throttling yang dijalankan pada Galaxy S22 memiliki mekanisme kerja yang cukup berbeda dari biasanya.
Baca juga: Menguji Samsung S22 Ultra versi Snapdragon 8 Gen 1, Ini Skor Antutu dan Geekbench-nya
GOS di Galaxy S22 diklaim mampu menyesuaikan sejumlah parameter mencakup suhu, level baterai, kecepatan CPU, serta kecepatan FPS.
Di waktu yang bersamaan, sistem ini juga dapat memprediksi dan menentukan sumber daya untuk dialokasikan pada game.
Hal ini dapat memengaruhi kinerja pada aplikasi dan game yang dijalankan, sehingga Samsung bisa "menipu" hasil benchmark.
Diketahui software GOS yang dimiliki Samsung dapat memperlambat kinerja 10.000 jenis aplikasi, termasuk aplikasi game dan non-game.
"Kami mengetahui layanan Game Optimizing Service (GOS) milik Samsung dan bagaimana hal tersebut dapat menghambat kinerja game dan aplikasi.
GOS dapat memutuskan untuk memperlambat (atau tidak memperlambat) aplikasi berdasarkan identifier aplikasi dan bukan perilaku dari aplikasi itu sendiri," ungkap Geekbench.
Baca juga: Hasil Foto Kamera Samsung Galaxy S22 Ultra, Sebagus Apa?
Untuk dapat membuktikan pernyataan yang disampaikan Geekbench, tim dari Android Police melakukan pengujian benchmark kepada Galaxy S22 Plus menggunakan game Genshin Impact.
Hasilnya, GOS dapat mengurangi kinerja CPU di Galaxy S22 Plus hingga 45 persen pada single-core dan 28 persen pada multi-core.
Sementara hasil pengujian pada GPU menunjukkan adanya penurunan performa antara 54-58 persen jika menggunakan GOS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Android Police, Minggu (13/3/2022).
Ini bukan pertama kalinya Geekbench mendapati adanya tindak kecurangan pada hasil benchmark ponsel.
Pada tahun 2021 lalu, Geekbench diketahui mencurangi tes kinerja pada ponsel flagship OnePlus 9 dan 9 Pro.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.