Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Workstation, Fungsi dan Contoh Penggunaannya

Kompas.com - 13/03/2022, 11:11 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah melihat komputer personal (PC) dengan ukuran CPU yang cukup besar dan terdapat lebih dari satu monitor?

Bagi Anda yang kerap menonton konten orang bermain game atau konten desain grafis di YouTube, mungkin pernah melihat PC tersebut. Namun, tahukah Anda mengapa PC tersebut menggunakan CPU yang besar dan monitor yang banyak?

PC yang biasanya digunakan oleh pembuat konten di YouTube tersebut bisa jadi adalah Workstation. Penasaran soal apa yang dimaksud dengan Workstation dan bedanya dengan PC biasa? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Sejarah Komputer dan Perkembangannya dari Masa ke Masa

Pengertian Workstation dan fungsinya

Berangkat dari pengertian umum terlebih dulu, Workstation adalah komputer dengan didesain khusus untuk pengguna yang terlibat dalam bisnis atau pekerjaan profesional.

Workstation biasanya dibekali spesifikasi yang sangat tinggi, termasuk penggunaan lebih dari satu monitor beresolusi tinggi dan prosesor yang lebih cepat. Spesifikasi yang tinggi pada Workstation memang digunakan untuk menunjang pekerjaan berat.

Beberapa bidang pekerjaan yang kerap memanfaatkan performa dari Workstation, antara lain seperti data saintis, perancang animasi 3D, video editor, arsitek, dan teknisi profesional.

Dengan demikian, fungsi Workstation adalah untuk mengeksekusi segala aktivitas pengguna yang memerlukan beberapa program berat, misalnya program untuk rendering dan pengeditan audio-visual dan program untuk menggambar produk 2D atau 3D.

Dikutip dari laman ensiklpedia teknologi Techopedia, salah satu fungsi Workstation yang lainnya adalah untuk  digunakan sebagai komputer server atau mainframe terminal dalam sebuah jaringan LAN.

Workstation bisa menjadi induk yang dapat memberi atau membagikan akses penggunaan sumber daya, seperti sistem operasi, printer, atau aplikasi tertentu, pada beberapa PC klien biasa, di dalam satu jaringan LAN yang sama.

Melihat fungsi tersebut, tampaknya Workstation memang didesain berbeda dengan PC biasa. Perbedaan utama Workstation dan PC biasa bisa ditemukan pada performanya.

Workstation memiliki performa yang sangat andal berkat spesifikasinya, sehingga segala pekerjaan seperti yang telah disebut di atas bisa dilibas dengan baik.

Secara umum, terdapat peningkatan spesifikasi yang digunakan Workstation. Misalnya, Workstation punya kapasitas RAM dan penyimpanan yang jauh lebih tinggi dibanding PC biasa.

Baca juga: 3 Jenis Komputer Berdasarkan Data yang Diolah: Analog, Digital, dan Hybrid

Selain itu, Workstation juga dibekali kartu grafis berkecepatan tinggi dengan kapasitas yang lebih besar. Lebih detailnya, berikut spesifikasi yang kerap dipakai dalam Workstation, sebagaimana dilansir laman resmi produsen komputer HP:

  • Workstation biasanya menggunakan minimal prosesor 8 cores hingga 64 cores, dari Intel i7, Intel i9, Intel Xeon, atau AMD Ryzen
  • Workstation kadang dibekali prosesor ganda
  • Workstation menggunakan jenis ECC (error-correcting code) RAM dengan kapasitas hingga 128 GB. ECC RAM sendiri merupakan memori yang mampu menemukan dan memperbaiki kerusakan data secara otomatis.
  • Menggunakan kartu grafis dari NVIDIA atau AMD dengan kapasitas VRAM minimal 4 GB hingga 16 GB.
  • Workstation kadang dibekali dengan kartu grafis ganda
  • Menggunakan penyimpanan internal dengan kapasitas 1 TB
  • Biasanya menggunakan lebih dari satu monitor beresolusi tinggi
  • Didukung dengan sertifkasi Independent Software Vendors (ISV), yang menjamin perangkat lunak kompatibel dan bisa beroperasi di Workstation.

Contoh penggunaan Workstation

Dengan spesifikasi tersebut, contoh penggunaan Workstation jelas sangat beragam. Setidaknya Workstation sangat berguna untuk menyelesaikan tugas berat, seperti pengeditan audio-visual, pengolahan data, dan sebagainya.

Selengkapnya, berikut contoh penggunaan Workstation di sejumlah bidang pekerjaan:

1. Mengolah data kompleks

Workstation biasa digunakan untuk mengolah data kompleks yang perlu mengoperasikan program pembelajaran mendalam. Data saintis yang bekerja dengan kumpulan data dan pemodelan yang kompleks kerap menggunakan Workstation

Program pembelajaran mendalam yang biasa digunakan data saintis, seperti TensorFlow dan Keras, mampu berjalan dengan baik di Workstation, sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengolahan maupun pemodelan data.

2. Membuat animasi

Workstation juga biasa digunakan untuk membantu membuat animasi. Seorang perancang animasi 3D yang kompleks juga kerap menggunakan Workstation. Rendering desain tiga dimensi membutuhkan perangkat pemrosesan yang mumpuni.

Komposisi prosesor dan kartu grafis yang canggih di sebuah Workstation, bisa memastikan rendering bisa berjalan secara akurat dan cepat.

3. Membuat gambar produk

Workstation juga bisa berfungsi membantu pekerjaan para arsitek atau teknisi profesional dalam membuat gambar produk, seperti rancangan bangunan.

Program seperti AutoCAD yang biasa digunakan oleh profesi tersebut untuk membuat gambar produk, bisa dilibas dengan lancar lewat Workstation.

Prosesor Workstation yang lebih cepat dengan banyak core dan kartu grafis yang lebih kuat, memberi kemampuan pada arsitek maupun teknisi profesional untuk memproses pembuatan gambar produk yang mendetail.

4. Pengeditan video

Dalam keperluan rendering dan edit video, dibutuhkan komputer dengan spesifikasinya lebih tinggi, mulai dari prosesor, RAM, hingga jenis penyimpanan yang mumpuni seperti SSD. Workstation memiliki semua yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Pengeditan video di Workstation bakal berjalan dengan lancar, begitu pula saat proses transfer datanya. Dengan Workstation, gambar di video bakal memiliki warna yang sesuai, dengan kecil kemungkinan terjadinya file corrupt.

Workstation jarang sekali digunakan pengguna individu, mengingat performanya yang lebih ideal untuk mendukung pekerjaan dari pengguna korporat atau bisnis, pemerintahan, dan militer.

Workstation bukanlah perangkat yang murah. Mac Pro tahun 2019, salah satu contoh Workstation yang diproduksi oleh Apple saja bisa seharga ratusan juta.

Mac Pro 2019 dengan spesifikasi dasar yang ditawarkan Apple sebenarnya hanya dijual seharga 6.000 dollar AS (sekitar Rp 86 juta).

Namun, pengguna bisa memesan Mac Pro dengan sejumlah peningkatan spesifikasi. Mac Pro 2019 dengan varian spesifikasi tertinggi ditaksir harganya bisa mencapai 52.000 dollar AS (Rp 745 juta).

Dengan harga itu, Macbook Pro 2019 bisa memiliki spesifikasi yang lebih unggul, seperti prosesor Intel Xeon 28-core, RAM hingga 1,5 terabyte (TB), dua kartu grafis Radeon Pro W6800X Duo, dan penyimpanan internal hingga 8 TB.

Baca juga: Perangkat Keras Komputer dan Fungsinya

Pilihan untuk menggunakan Workstation sangat bergantung pada kebutuhan pengguna. Pengguna dengan kebutuhan pekerjaan yang tidak ekstrem, seperti desain gambar ringan atau mengoperasikan Microsoft Office, tak perlu sampai beli Workstation.

Demikian pengertian Workstation, fungsi dan contoh penggunaanya, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com