Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Rusia Disebut Pakai Influencer TikTok untuk Sebar Propaganda

Kompas.com - 14/03/2022, 11:31 WIB

KOMPAS.com - Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama lebih dari dua minggu. Informasi, video amatir, hingga tanggapan dari penduduk dunia soal konflik Rusia-Ukraina ini tak ayal mengalir deras di internet, termasuk media sosial seperti TikTok.

Kabar terbaru, pemengaruh (influencer) TikTok asal Rusia disebutkan telah dibayar untuk menyebarkan video propaganda di TikTok, yang berisi narasi pro-Rusia dalam konteks invasi Rusia ke Ukraina.

Kampanye propaganda Pro-Kremlin tersebut disebutkan mulai diluncurkan pada awal saat invasi dilancarkan dan melibatkan influencer TikTok kelas atas Rusia. Hal ini terungkap dari investigasi outlet media Vice News baru-baru ini.

Menurut hasil investigasi, kampanye propaganda pro-Rusia ini dikoordinasikan melalui saluran (channel) Telegram rahasia, yang diketahui dibuat sejak tahun lalu, dan dilaporkan dijalankan oleh admin anonim yang mengaku kepada Vice sebagai seorang jurnalis.

Baca juga: Simbol Huruf Z di Tank Rusia yang Serbu Ukraina, Ini Arti dan Fungsinya

Di saluran Telegram itu, admin anonim itu menjabarkan persyaratan, target view minimum, serta tanggal dan waktu posting video TikTok yang mesti diikuti iinfluencer untuk berpartisipasi dalam kampanye pro-Kremlin tersebut.

Di saluran Telegram itu pula, admin memberikan detail informasi soal audio, emoji, serta teks apa yang harus digunakan pada video propagranda tersebut.

Pada Senin (7/3/2022), TikTok memutuskan untuk membatasi pengguna di wilayah Rusia dalam membuat konten.

Pengguna TikTok di sana kini tidak bisa mengunggah konten baru dan menyiarkan siaran langsung (live streaming) melalui akun TikTok-nya hingga waktu yang belum ditentukan.

Tak habis akal, admin anonim di saluran Telegram rahasia itumemberikan kiat-kiat untuk menghindari pembatasan dari TikTok tersebut. Sehingga video propaganda masih terus berjalan.

Namun, tak berselang lama atau tepatnya pada Rabu (9/3/2022), Vice melaporkan bahwa saluran Telegram sebagai tempat koordinasi itu tiba-tiba ditutup.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Vice News
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke