Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layar Galaxy S22 Tetap Cerah di Bawah Terik Matahari Berkat Vision Booster

Kompas.com - 15/03/2022, 07:03 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Trio ponsel flagship Galaxy S22, S22 Plus, dan S22 Ultra dibekali dengan beragam teknologi termutakhir Samsung yang berguna untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Tidak hanya di sektor chipset atau kamera, ketiga ponsel yang termasuk dalam Galaxy S22 Series tersebut juga hadir dengan pembaruan teknologi pada layarnya.

Salah satu teknologi yang diadopsi Samsung di layar Galaxy S22 Series adalah Vision Booster. Sederhananya, teknologi ini memungkinkan layar Galaxy S22, S22 Plus, dan S22 Ultra dibuat lebih terang ketika dipakai di bawah sinar matahari terik.

Baca juga: Menguji Layar dan Baterai Galaxy S22 Ultra, Setangguh Apa?

Vice President and Head of Display R&D Group divisi MX Business Samsung Electronics, Byung Duk Yang mengatakan bahwa Vision Booster menggunakan algoritma layar terbaru dan cara kerjanya bakal menyesuaikan dengan konten yang ditampilkan di layar.

Vice President and Head of Display R&D Group divisi MX Business Samsung Electronics, Byung Duk.Samsung Electronics Vice President and Head of Display R&D Group divisi MX Business Samsung Electronics, Byung Duk.

"Vision Booster secara otomatis bakal menyesuaikan tingkat kecerahan layar ke angka tertantu berdasarkan pencahayaan ruangan," ujar Byung Duk kepada KompasTekno dalam sebuah wawancara, Kamis (10/3/2022).

"Setelah itu, teknologi tersebut bakal memoles ulang tone warna yang ditampilkan layar, begitu juga rasio kontrasnya supaya konten di layar bisa terlihat dengan jelas," imbuhnya.

Karena menyesuaikan dengan apa yang sedang dilihat, teknologi Vision Booster, lanjut Byung Duk mungkin tidak begitu efektif di beberapa kondisi.

Baca juga: Hasil Foto Kamera Samsung Galaxy S22 Ultra, Sebagus Apa?

Ketika pengguna melihat sebuah gambar atau video dengan kualitas warna yang mencolok, misalnya, Vision Booster tidak akan memoles ulang tone warna dalam gambar tersebut karena sudah cukup terang dan jelas.

Di sisi lain, Vision Booster bisa meningkatkan kualitas warna dan pencahayaan dari sebuah gambar atau video ketika konten tersebut memiliki penerangan atau warna yang cukup gelap.

"Karena gambar yang sejatinya memiliki rasio kontras (dan warna) yang cukup mencolok biasanya hanya membutuhkan mode High Brightness supaya bisa dilihat dengan baik," imbuh Byung Duk.

Teknologi ASPR

Ilustrasi konten di layar Galaxy S22 Ultra yang masih bisa dilihat meski ponsel dipakai di bawah sinar matahari terik.KOMPAS.com/Bill Clinten Ilustrasi konten di layar Galaxy S22 Ultra yang masih bisa dilihat meski ponsel dipakai di bawah sinar matahari terik.

Masih seputar teknologi layar, Galaxy S22 Series turut dibekali dengan panel dengan refresh rate 120 Hz yang mengadopsi teknologi Advanced Panel Self Refresh (ASPR).

Sejatinya, teknologi ASPR memungkinkan layar menyesuaikan refresh rate dari angka 1 Hz hingga 120 Hz berdasarkan konten yang sedang dilihat.

Fitur layar refresh rate 120 Hz yang dinamis ini sebenarnya sudah ada sejak jajaran Galaxy S21 Series, dan dilanjutkan dengan Galaxy S22 Series.

Baca juga: Samsung Galaxy S22 Ultra Punya Refresh Rate Layar yang Istimewa

Meski demikian, kehadiran teknologi ASPR di Galaxy S22, S22 Plus, dan S22 Ultra memungkinkan layar lebih hemat baterai, namun masih tetap memberikan pengalaman layar yang mulus tanpa adanya screen flickering atau layar "berkedip" di refresh rate rendah.

"Di Galaxy S22 Series, kami bisa mengurangi frekuensi sinyal yang dikirimkan dari chip IC ke panel dari layar itu sendiri, sehingga hal ini bisa mengurangi daya layar sekaligus meningkatkan performa smartphone secara keseluruhan," ungkap Byung Duk.

Byung Duk lanjut mengatakan bahwa teknologi ASPR ini sangat dinamis dan akan bergantung pada kegiatan pengguna masing-masing.

Pada saat bermain game, misalnya, ASPR bisa menurunkan frame rate layar pada saat momen-momen sunyi, sementara akan meingkatkannya kembali ketika banyak animasi yang terjadi di dalam layar.

"Ketika menjelajah menggunakan browser internet dan pengguna sedang membaca sesuatu atau melihat konten statis, ASPR juga bakal menurunkan refresh rate ke angka terendah, sehingga pengunaan daya bisa lebih efisien," pungkas Byung Duk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com