Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Big Data? Mengenal Cara Kerja, Manfaat, serta Contohnya

Kompas.com - 21/03/2022, 14:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Dalam kasus lain, data dalam Big Data dapat juga disaring terlebih dahulu menggunakan program pengumpulan dan pengolahan data tertentu, sehingga bisa langsung dipakai untuk menganalisis.

Pemrosesan Big Data membutuhkan daya komputasi yang besar juga, biasanya pemrosesan dilakukan dan didistribusikan ke beberapa perangkat dengan menggunakan skema jaringan komputer atau Cloud.

Setelah data tersimpan dan terolah, seorang data saintis atau analis data yang akan menganalisisnya menggunakan aplikasi analitik. Para ahli tersebut harus memiliki pemahaman yang kuat tentang data yang hendak dicari dan dianalisis dalam Big Data.

Baca juga: Sejarah Singkat Simbol @, Apa Artinya?

Pada proses analisis ini, para ahli tersebut melakukan serangkaian upaya untuk mengartikulasikan Big Data tersebut. Biasanya data saintis atau analis data bakal melakukan penyaringan, validasi, serta transformasi pada kumpulan data itu.

Setelah data dikumpulkan dan disiapkan, para ahli tersebut bakal mulai menjalankan aplikasi yang menyediakan fitur untuk menganalisis data besar, termasuk aplikasi pembelajaran mendalam, analisis statistik, pemodelan prediktif, dan sebagainya.

Big Data tidak bisa menjadi hal yang bermanfaat ketika tidak ada proses analisis di dalamnya. Dengan kumpulan data dalam skala besar, lalu apa gunanya Big Data?

Manfaat dan contoh Big Data

Manfaat Big Data bisa dirasakan ke berbagai bidang, mulai dari bisnis, transportasi, serta
akademik atau pendidikan. Contohnya pun kini bisa dirasakan secara dekat oleh sebagian pengguna.

Misalnya, manfaat Big Data di bisnis adalah memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan produknya ke pengguna. Contoh Big Data yang sering dimanfaatkan pelaku usaha adalah data aktivitas pengguna di media sosial, seperti jumlah Like, komentar, dan sebagainya.

Data aktivitas pengguna di media sosial itu acap kali digunakan untuk memutuskan akan membuat atau menghadirkan produk apa ke pelanggan, serta sebagai bahan pertimbangan dalam memasang iklan dan membuat kampanye pemasaran.

Pengumpulan data itu bisa diperoleh melalui beberapa program untuk menganalisis aktivitas pengguna di media sosial, seperti Squarelovin, Pixlee, Crowdfire, dan sebagainya.

Kemudian, manfaat Big data di bidang transportasi adalah memudahkan pengguna untuk mengetahui dan mengunjungi suatu lokasi yang mungkin asing. Salah satu aplikasi yang bisa jadi contoh Big Data di bidang ini adalah Google Maps.

Sumber data Global Positioning System di Google Maps menggunakan Big Data, termasuk data dari citra satelit dan data dari lembaga otoritatif terkait pengelolaan wilayah. Data itu dikumpulkan, diolah, lalu ditampilkan ke layar ponsel pengguna.

Alhasil, pengguna bisa melihat daerah yang sedang macet di Google Maps dan membuat penunjuk arah untuk pergi ke lokasi tertentu dengan mudah.

Sementara itu, manfaat Big Data di bidang pendidikan antara lain adalah memudahkan peneliti atau mahasiswa untuk menganalisis sebuah fenomena yang membutuhkan kumpulan data kompleks.

Baca juga: Apa Beda Konektor Micro USB dan USB Type C?

Selain itu, bagi pemangku kepentingan di bidang pendidikan seperti rektor atau kepala sekolah, Big Data bisa dimanfaatkan untuk menganalisis dan menyusun kurikulum yang tepat untuk diberikan pada siswanya.

Tak hanya di bidang pendidikan, manfaat Big Data juga bisa dirasakan di bidang kesehatan. Contoh Big Data di bidang kesehatan adalah penerapan status vaksinasi dan riwayat paparan virus COVID-19 di aplikasi PeduliLindungi.

Kumpulan data vaksinasi dan riwayat paparan virus tersebut di aplikasi PeduliLindungi, berguna untuk membantu mengendalikan dan mengawasi persebaran COVID-19 di Indonesia.

Itulah penjelasan mengenai apa itu Big Data, cara kerja, manfaat, dan contohnya, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com