Di tengah kecaman dunia dan pemberlakukan berbagai sanksi ekonomi ke Rusia, pemblokiran aplikasi WhatsApp yang notabene banyak digunakan di Rusia, kemungkinan besar dapat memantik protes dari warga.
Senada dengan Epifanova, pakar komunikasi yang berbasis di Moskow, Alena Georgobiani juga percaya WhatsApp dilindungi oleh jumlah pihak yang menggunakan aplikasi tersebut, karena langkah untuk memblokir layanan akan merepotkan banyak orang Rusia.
“Semua orang menggunakannya. Saya tidak memiliki banyak orang di daftar kontak saya yang tidak memiliki WhatsApp,” kata Georgobiani, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wired, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: 5 Sanksi Teknologi yang Dijatuhkan ke Rusia akibat Invasi Ukraina
Terlepas dari popularitasnya, faktor yang paling berperan besar yang membuat WhatsApp kebal dari pemblokiran adalah karena tidak adanya aplikasi lokal yang dapat menggantikan WhatsApp. Bila WhatsApp diblokir, maka saluran komunikasi antar-warga Rusia juga kemungkinan akan terganggu.
Hal tersebut diungkap Leonid Volkov, salah satu pendiri Internet yang merupakan organisasi non-profit yang memiliki misi melindungi internet di Rusia dari sensor, regulasi berlebihan, dan kesewenang-wenangan administratif.
Aplikasi perpesanan instan pesaing WhatsApp, Telegram pun tidak bisa diharapkan. Kehadiran Telegram di Negeri Beruang Merah itu juga tidak begitu direstui oleh Kremlin (sebutan lain untuk pemerintah Rusia).
Pasalnya, pemerintah Rusia sempat mencoba memblokir aplikasi tersebut pada tahun 2018. Namun akhirnya pemerintah membatalkan keputusan itu dua tahun kemudian, setelah aplikasi tersebut terus berkembang di dalam negeri meskipun ada larangan.
Baca juga: Simbol Huruf Z di Tank Rusia yang Serbu Ukraina, Ini Arti dan Fungsinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.