Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Frekuensi, Ini Tantangan Operator Seluler Gelar 5G di Indonesia

Kompas.com - 23/03/2022, 18:00 WIB
Reska K. Nistanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Salah satu tantangan yang dihadapi operator seluler di Indonesia dalam menggelar layanan 5G secara komersil adalah soal menumbuhkan kebutuhan akan 5G di tengah pelanggan.

Hal itu diakui oleh Direktur Network Telkomsel, Nugroho, di sela perhelatan balapan MotoGP di Mandalika, Lombok, NTB, Sabtu (19/3/2022).

Pria yang akrab disapa Nugi itu mengatakan bahwa masih butuh waktu lama bagi pelanggan operator seluler menggunakan layanan 5G secara luas, seperti layaknya jaringan 4G saat ini.

"Karena selain spektrum (frekuensi) dan handset, yang paling utama itu needs (kebutuhan)," ujar Nugi.

Baca juga: Telkomsel Gelar Showcase 5G di Mandalika, Pamer Kecepatan Internet 5 Gbps hingga Cloud Gaming

Ia pun mencontohkan 5G dengan kebijakan prepaid registration atau registrasi nomor kartu prabayar. Menurut Nugi, kebijakan prepaid registration ini sukses dilakukan. Sebab, jika pelanggan tidak mematuhi, maka sinyalnya akan dimatikan.

Untuk 5G, kebijakannya tidak bisa sama, karena tugas operator seluler adalah bagaimana menciptakan needs.

"Sehingga tidak bisa pakai enforcement seperti prepaid registration, kami tidak bisa matikan 4G (agar pengguna beralih ke 5G)," kata Nugi.

Karena itu dibutuhkan ekosistem yang mendorong pelanggan beralih ke 5G, yaitu si pengisi trafik untuk 5G atau penyedia kontennya, sehingga pelanggan mau pindah ke 5G.

Karena pendekatan untuk komersil diperkirakan akan lama, maka saat ini Telkomsel melakukan pendekatan secara business to business (B2B), dengan menawarkan solusi-solusi 5G untuk industri.

Seperti yang dilihat di showcase 5G yang dibawa Telkomsel di sirkuit Mandalika, di mana terdapat drone untuk pemetaan dan pertanian, mining, remote maintenance, virtual surgery, dan sebagainya.

Baca juga: Begini Cara 5G Telkomsel Tembus Kecepatan 5 Gbps di Sirkuit Mandalika

Nugroho memprediksi jaringan 5G bakal mulai luas diadopsi pelanggan Telkomsel di Indonesia pada 2025, atau empat tahun setelah layanan 5G Telkomsel dirilis.

"2025 itu bisa mencapai 20-an juta pelanggan 5G (Telkomsel)," kata Nugi.

Sementara total pengguna 5G dari semua operator seluler di Indonesia pada 2025 mendatang diprediksi mencapai 30-an juta.

Untuk awal 2022 ini, pelanggan Telkomsel yang telah terhubung dengan jaringan 5G diklaim telah mencapai 2000. Meski demikian, jumlah perangkat 5G yang terdeteksi di jaringan Telkomsel sendiri sebenarnya sudah tinggi, yaitu 1,5 juta perangkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com