Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Tujuh Remaja, Diduga Hacker Pembobol Microsoft dkk

Kompas.com - 25/03/2022, 15:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Kepolisian di Kota London, Inggris, menangkap tujuh remaja yang diduga terlibat dalam kasus peretasan Microsoft, Nvidia, Samsung, dkk.

Ketujuh remaja tersebut diduga terhubung dengan organisasi peretas Lapsus$, yang disebut-sebut merupakan dalang di balik kasus peretasan perusahaan-perusahaan teknologi ternama di dunia.

Menurut Inspektur Detektif Kepolisian Kota London, Michael O' Sullivan, pihaknya tengah mendalami kasus peretasan tersebut, termasuk soal keterlibatan tujuh remaja dalam aksi ini.

"Tujuh orang berusia antara 16 dan 21 telah ditangkap, terkait dengan penyelidikan ini dan semuanya telah dibebaskan dalam penyelidikan," kata Sullivan, dikutip KompasTekno dari Reuters, Jumat (25/3/2022).

Sebelumnya, sebuah laporan menyebut bahwa remaja 16 tahun asal Inggris diduga sebagai salah satu "otak" yang memimpin kelompok hacker tersebut.

Baca juga: Microsoft Diretas, Kode Sumber Bing dan Cortana Dicuri Hacker Lapsus$

Namun, tidak disebutkan apakah remaja 16 tahun itu menjadi salah satu yang ditangkap oleh Kepolisian London atau tidak.

Menurut laporan outlet media Bloomberg, tuduhan itu muncul setelah peneliti keamanan yang menyelidiki Lapsus$ meyakini bahwa remaja asal Inggris itu menggunakan nama samaran "White” dan “breachbase" ketika menjalankan serangan siber.

Namun, para peneliti belum memiliki bukti kuat untuk mengaitkan remaja Inggris itu dengan semua kasus peretasan yang diklaim didalangi oleh kelompok Lapsus$.

Remaja yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum itu diyakini menghadiri sekolah pendidikan khusus di Oxford, Inggris. Menurut laporan, remaja itu juga tinggal sekitar 8 km dari Universitas Oxford.

Ayah dari hacker "White" ini mengaku tidak tahu-menahu bahwa anaknya ternyata diyakini tergabung dalam kelompok Lapsus$. Namun, sang ayah membenarkan bahwa anaknya pandai menggunakan komputer dan banyak menghabiskan waktu di komputer.

Selain hacker dengan alias "White", Lapsus$ tampaknya juga memiliki setidaknya sembilan anggota lain.

Dalam laporan itu disebutkan pula bahwa satu anggota Lapsus$ lainnya diyakini merupakan seorang remaja yang berbasis di Brasil. Lalu, ditemukan pula tujuh akun unik yang diyakini milik anggota Lapsus$, tetapi tidak disebutkan asalnya.

Baca juga: Aksi Hacker Anonymous Melawan Rusia, Deklarasi Perang hingga Kirim Pesan pada Putin

Satu anggota inti Lapsus$ lainnya, menurut pakar keamanan siber Brian Krebs, diyakini menggunakan alias "Oklaqq" dan "WhiteDoxbin", sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge.

Kelompok peretasan Lapsus$ belakangan ini memang beken karena diyakiini telah meretas sejumlah perusahaan besar. Kelompok ini juga aktif di saluran Telegram dengan anggota mencapai 47.000 pengguna.

Hacker "White" kumpulkan Rp 200 miliar dari peretasan

Identitas hacker "White" yang diyakini merupakan salah satu pemimpin Lapsus$ ternyata sudah disebar di salah satu situs web peretas. Musababnya, White disebut berselisih dengan mitra bisnisnya.

Alhasil, nama, alamat, dan foto-foto media sosial milik "White" disebutkan dibongkar di dunia maya. Informasi soal kekayaan hacker White dari hasil meretas juga diungkap.

Selama menjadi hacker, "White" disebutkan mengumpulkan kekayaan bersih mencapai 300 Bitcoin. Angka itu setara 14 juta dollar AS atau Rp 200 miliar, sebagaimana dihimpun dari BBC.

Dari informasi identitas hacker White yang dibocorkan, dibenarkan bahwa "White" sekarang terafiliasi dengan grup Lapsus$ yang telah meretas dan memeras sejumlah perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com