Kecelakaan terakhir terjadi pada tahun 2010 di mana pesawat jenis Embraer E-190 maskapai Henan Airlines jatuh di dekat Bandara Yichun dan menewaskan 44 orang dari 96 orang yang onboard.
Apa yang dilakukan oleh CAAC dan manajemen China Eastern sesungguhnya juga cerminan bagaimana kedewasaan mereka dalam menyikapi suatu kejadian kecelakaan. Kecelakaan ini tentunya akan dilakukan investigasi oleh tim investigator China dengan dibantu tim dari pabrik pesawat dan negara lain yang terkait.
Investigasi secara umum akan menggunakan teknik analisa SHEL (Software, Hardware, Environment, dan Lifeware) yang pertama kali dikembangkan oleh Profesor Elwyn Edwards tahun 1972. Software adalah perangkat lunak seperti sistem, aturan dan sebagainya.
Hardware adalah perangkat keras seperti pesawat, radar, peralatan komunikasi dan sebagainya. Environment adalah alam dan lingkungan. Sedangkan Lifeware adalah manusia atau petugas operasional
Konsep ini kemudian dikembangkan lagi oleh Frank Hawkins tahun 1975 menjadi SHELL, dengan tambahan lifeware satu lagi yaitu manajemen. Dengan demikian bisa juga analisanya disebut SHELM.
Jadi sudah tepat apa yang dilakukan oleh CAAC yang didukung oleh manajemen China Eastern untuk “menyediakan” bahan-bahan yang diperlukan oleh tim investigasi. Bahan-bahan tersebut dijaga dan sebisa mungkin dihindarkan dari pengaruh-pengaruh luar sehingga saat diperlukan untuk investigasi dapat membawa hasil yang baik.
Tentu saja untuk menyediakan bahan-bahan tersebut sangat tidak mudah karena sebagian masih dipakai untuk operasional maskapai. Namun demi keselamatan, hal tersebut harus dilakukan.
Berbicara mengenai keselamatan penerbangan, maka maskapai penerbangan merupakan titik sentral, karena merekalah pelaku operasional suatu penerbangan.
Tingkat keselamatan penerbangan akan semakin tinggi jika di dalam maskapai penerbangan sudah terbangun dan dijalanakannya suatu budaya keselamatan dengan baik.
Saya mengutip almarhum Yaddy Supriyadi dalam bukunya: Keselamatan Penerbangan, Teori dan Problematika, yang didalamnya dipaparkan terkait tingkatan budaya keselamatan maskapai yang dikembangkan oleh Patrick Hudson dari Centre for Safety Science, Leiden University.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.