Pada 2002, June E Botich asal Naples, Florida mematenkan versi modifikasi dari tuts 'F' dan 'J'. Sejak saat itu, panduan taktis ini telah menjadi standar di hampir semua keyboard komputer maupun laptop.
Baca juga: Jenis - jenis Keyboard Berdasarkan Susunan Hurufnya
Tonjolan kecil tersebut berguna untuk meningkatkan efisiensi dalam mengetik dan mempercepat proses pengetikan. Hal ini juga berguna untuk meminimalisir kesalahan dalam pengetikan.
Posisi tonjolan pada huruf F dan J ini memang dirancang memiliki posisi sesuai dengan telunjuk jari Anda. Sehingga hal ini memudahkan pengguna mengetahui letak posisi huruf lainnya.
Misalnya saja jari telunjuk kiri diposisikan pada huruf F, sehingga jari sebelah kiri lainnya dapat memetakan posisi huruf A, S, D pada area pengetikan sebelah kiri.
Baca juga: Mengapa Susunan Keyboard QWERTY? Ini Sejarahnya
Sebaliknya, jika jari telunjuk kanan menempati huruf J, maka jari sebelah kanan lainnya dapat memetakan huruf K, L, M pada area pengetikan sebelah kanan.
Kedua tonjolan ini dirancang untuk pengguna agar semaksimal mungkin dapat mengetik menggunakan 10 jari.
Semakin maksimal Anda menggunakan seluruh jari dalam mengetik, semakin sedikit Anda menggerakkan pergelangan tangan. Tentu hal ini bermanfaat agar mengurangi kelelahan jari tangan saat mengetik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.